Selamat membaca!
.
.
.
Dengan gugup Sunghoon berdiri di depan pintu rumah Jake. Dirinya yang seharusnya menghadiri rapat saat ini sampai membatalkan semuanya dan terbirit untuk menuju ke rumah Jake dan anaknya.
Anaknya...
Ketika dirinya mendapatkan telpon dari Jake hal itu membuatnya senang, terlebih ketika Jake mempersilakan Sunghoon untuk menemui mereka di rumah manisnya itu. Dia tidak tahu apa yang Jake akan katakan, yang pasti dia harus siap.
Ketika pintu itu terbuka menampilkan manisnya membuat Sunghoon tersenyum canggung karena dia tidak tahu harus melakukan apa.
"masuk, duduk sebentar di kursi"
Sunghoon hanya menganggukkan kepalanya dengan cepat dan menuruti perkataan Jake. Terlihat Jake masuk lagi ke dalam rumahnya entah untuk apa. Sembari menunggu Jake, Sunghoon memperhatikan rumah itu lagi.
Ibu, maaf, seharusnya sunghoon tidak balas dendam.
Suara ribut-ribut tidak jelas dari arah ruang tengah membuat Sunghoon kebingungan, ada apa?
Namun ketika dia mendapati Wonyoung, anaknya, berdiri di hadapannya. Bahkan anak itu memakai dress yang dia berikan.
"aayah, paman ayahnya wony?"
Sunghoon terbelalak sampai melihat ke arah Jake yang hanya menganggukkan kepalanya. Melihat itu membuat Sunghoon menghampiri Wonyoung dan memeluknya dengan erat. Menciumi kepala dan dahi anaknya itu yang masih terdiam dengan tingkahnya.
"iya, iya sayang, ini ayah, maaf ayah baru datang sekarang, maaf sayang"
"kata papa, ayah sibuk... ayah jangan sibuk-sibuk lagi, wony mau bareng sama ayah"
Sunghoon menganggukkan kepalanya sembari mengecupi wajah anaknya itu, "maaf, maafin ayah"
Jake yang hanya berdiri di dekat mereka hanya bisa tersenyum sedih, seharusnya anaknya mendapatkan yang lebih dari dirinya. Sunghoon bisa memberikan semua itu, dirinya akan menahan ego dan sakit hatinya.
.
.
.
Jake memperhatikan Sunghoon yang sedang bermain dan mendengarkan Wonyoung yang berceloteh ria. Dapat dilihatnya bahwa senyum anaknya itu benar-benar cerah membuat dirinya ikut tersenyum.
Menghampiri dua orang di sana lalu duduk di dekat wony, "yuk udahan dulu mainnya, kita maam"
"wony mau disuap ayah!!"
Jake sedikit memajukan bibir bawahnya, berpura-pura untuk sedih, "aahh wony gak mau disuap sama papa lagi"
"enggak gituu!! Ih papaa!!"
Jake tertawa di tempatnya, "iya sayang, papa bercanda"
Semua hal itu tak luput dari pemandangan Sunghoon, seharusnya dirinya tidak bodoh hingga melakukan hal seperti itu dahulu, dikemanakan otaknya yang cerdas itu?
"sunghoon, ayo makan, suapin wony ya? Dia mau kamu suapin"
"tanpa kamu suruh, aku mau jake, terima kasih"
.
.
.
Sunghoon menutup pintu kamar anaknya, setelah bermain seharian anaknya itu terlihat lelah hingga meminta Sunghoon untuk menidurkan dirinya. Setelah memastikan bahwa Wonyoung telah tidur, Sunghoon mencari-cari Jake dan mendapati manisnya itu sedang duduk di kursi yang ada di halaman belakang.
