36

1.8K 166 13
                                    


Selamat membaca!

.

.

.

"jay bangsat!!"

Pagi-pagi Jake sudah dibuat emosi. Bagaimana tidak, sepagi ini saja anaknya sudah diculik saja oleh Jay. Sembari menunjuk-nunjuk Sunghoon menggunakan garpu, Jake tidak henti untuk mengoceh.

"kok dibolehin?! Masih pagi sunghoon, dari kemarin si jay jay itu main terus sama anak kita!"

Bukannya sedih atau takut karena Jake mengocehinya, yang ada Sunghoon tersenyum karena mendengar Jake yang menyebutkan anak kita. Sepele namun berharga bagi Sunghoon.

"kok senyum sendiri! Sunghoon!!"

"udahlah jake, mungkin jay mau main sama wonyoung karena dia mau"

"ck, terserahlah"

"jake... kita pergi aja yuk?"

.

.

.

Jake awalnya tidak mau, enak saja pergi hanya berdua dengan Sunghoon. Namun laki-laki itu terus memohon hingga membuat Jake sedikit kasihan. Lagipula hanya jalan biasa bukan?

Namun langkah kaki Jake sedikit melambat ketika mengetahui mereka akan ke mana.

Taman yang dahulu sering mereka kunjungi.

Iya, mereka dahulu sering ke taman dibandingkan ke pusat perbelanjaan. Karena tiap mereka bepergian ke pusat perbelanjaan atau restaurant mahal, sudah pasti Jake yang akan membayarnya. Sedangkan Sunghoon tidak mau menganggap Jake adalah uang berjalannya, padahal Jake tidak mempermasalahkan itu. Jadi, dahulu mereka lebih sering ke sini dan memesan makanan atau membeli makanan di minimarket yang ada.

"sunghoon"

Jake menarik pakaian laki-laki yang lebih tingi darinya itu membuat langkah kaki mereka terhenti.

"kenapa? enggak mau? mau ke—"

Jake menggelengkan kepalanya dengan cepat, "mau beli makanan dulu"

Hanya itulah alasan Jake, padahal dia hanya refleks menarik lengan Sunghoon karena mengingat tempat yang menjadi saksi masa lalu mereka.

"minimarket yang dulu masih ada, bahkan makin besar, ke sana aja ya"

Jake hanya mengikuti Sunghoon dan benar-benar diam saja. Dan ketika sampai di minimarket itu, Sunghoon benar-benar tidak berhenti mengoceh.

"kamu mau yang ini? Ah kamu suka choco pie kan?"

"sunghoon"

"ya?"

Sunghoon mengalihkan perhatiannya ke arah Jake yang tengah menatapnya.

"gak apa-apa, lanjut belanja aja"

.

.

.

"kamu tahu gak resto ayam yang biasa kita pesen udah tutup tiga tahun yang lalu, sedih banget padahal udah langganan dari dulu"

Jake benar-benar hanya mendengarkan Sunghoon berceloteh ria sedangkan dia hanya memakan makanan yang mereka beli tadi.

Oh, ngomong-ngomong mereka sudah duduk di taman dan berbagi indahnya pemandangan sore hari. Taman ini tidak terlalu ramai karena jaraknya yang dekat dengan pusat perbelanjaan hingga menyebabkan orang-orang lebih memilih ke pusat perbelanjaan daripada ke sini.

SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang