19

2.3K 202 8
                                    



Selamat membaca!

.

.

.

Sunghoon memperhatikan Jake yang berbicara kepada anak mereka. Dapat Sunghoon dengar Jake memanggil anak perempuan mereka dengan nama wony. Wony? Apakah itu penggalan nama anak mereka?

Setelah Jake menyuruh anak mereka masuk, Jake mengeluarkan suaranya yang tidak didengarkan dengan jernih oleh dirinya, karena dia lebih memilih untuk memeluk Jake dengan erat.

"jake, aku aku maaf, aku mohon maaf sama kamu"

Sunghoon dapat merasakan badannya didorong dan dengan dingin Jake membalas ucapannya.

"maaf, saya merasa tidak ada hubungan dengan anda. Untuk apa anda meminta maaf?"

Hati Sunghoon mencelos mendengar ucapan Jake, "ttidak, tidak jake. Aku mohon maafkan aku, ampuni aku jake"

Sunghoon dapat melihat bahwa Jake hanya menundukkan kepalanya. Dari situlah Sunghoon menyadari, rambut kecoklatan kesukaannya itu sudah tidak ada. Tergantikan dengan rambut yang nampak sudah berkali-kali diwarnai.

Hal itu membuat Sunghoon memalingkan wajahnya, apa yang Jake alami selama dia mencampakkan manisnya itu?

Ketika dia memalingkan wajahnya, Sunghoon dapat melihat konstruksi rumah ini tidak berubah. Hanya perabotan dan cat yang sudah diperbarui. Hal itu membuat Sunghoon kembali membayangkan hidupnya di sini. Tanpa sadar dia seperti melihat ibunya sendiri yang membawa keranjang baju yang baru saja dilipat.

"iibu"

Suara lirih Sunghoon itu membuat Jake mendongakkan kepala dan mendapati Sunghoon yang memperhatikan rumah yang ia tinggali.

"lebih baik—"

"iibu, ibu ada di sini"

Jake memandang Sunghoon dengan aneh dan bingung. Tangannya memilih untuk memegangi lengan yang dahulu selalu ia gelayuti itu dan menggoncangnya pelan.

"sunghoon pergi dari sini atau—"

"iini di sini ada ibu, tidak! Aku tidak akan pergi!"

Sunghoon sudah menggelengkan kepalanya dengan kuat hal itu membuat Jake kebingungan dna panik. Terlebih ketika melihat Sunghoon berjongkok sembari memegangi rambutnya dengan kuat.

"sunghoon! sunghoon!! astaga sunghoon!"

Dan ketika mendapati Sunghoon pingsan begitu saja membuat Jake bertambah bingung.

Laki-laki ini kenapa dan apa yang harus dilakukannya?

.

.

.

"papa... temen papa kenapa?"

Mendengar sebuah anaknya membuat Jake menolehkan kepala dan mendapati anaknya berdiri di depan pintu kamarnya.

"dia kecapekan aja sayang, kenapa? Masih mau maam?"

Jake dapat melihat anaknya itu menggelengkan kepalanya dan mendekati Jake yang sedang mengompresi dahi Sunghoon.

"temen papa sakit ya?"

Hati Jake sedikit sakit mendengar itu, ingin dia memberitahu anaknya bahwa laki-laki yang terbaring di tempat tidurnya saat ini adalah ayah kandungnya. Tapi hal itu tidak mungkin dilakukan oleh Jake, membuat Jake hanya mengelus kepala Wonyoung dan mengangkat anak itu.

SHINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang