✨05✨

2.5K 175 3
                                    

Sebelum/sesudah baca, ada baiknya di Vote dulu yekan!
.
.
Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif


.
.
.
.

Gadis cantik itu terkejut, baru saja dia keluar dari bilik ATM dan mendapati saldonya yang semula kosong kini terisi dengan nominal yang tidak bisa dibilang sedikit. Segera saja dia pergi ke Bank dan pegawai Bank mengatakan jika ada seseorang yang sudah mengisi saldonya beberapa hari lalu, tapi siapa?

Masih dengan rasa penasaran tentang siapa orang baik tersebut, Ayahnya menelepon menyampaikan kabar menggembirakan lainnya. Ayahnya yang sudah mengabdi sebagai satpam penjaga pintu masuk Anggawirya's Corporation pada hari ini dilantik sebagai kepala security menggantikan kepala sebelumnya yang pensiun dan dinaikkan gaji tiga kali lipat.

Hingga dirinya tau siapa yang sudah melakukan ini semua, sekarang dia berada dalam ruangan orang baik itu. Meizia bermaksud mengembalikan uang yang menurutnya tidak pantas ia terima.

" Uang itu bisa kau gunakan untuk keperluanmu sehari-hari Mei. Kudengar uang kuliahmu menunggak selama lima bulan, sekarang kau bisa membayarnya " Pemuda tampan yang menjabat sebagai CEO dari Anggawirya's Corporation itu tersenyum teduh, dia tidak terkejut dengan kedatangan Meizia yang sudah pasti akan membahas soal hadiah yang telah diberikan.

Meizia bungkam, kuliahnya hampir berantakan karena kekurangan biaya. Gaji ayahnya hanya sebagai satpam pos jaga juga tak bisa diandalkan, mereka bukan keluarga berada yang mencari uang semudah memetik daun.

" Tapi kenapa Bapak memberikan ini kepada saya dan Ayah saya? Memangnya apa yang sudah kami lakukan " Tanya Meizia bingung. Benar juga, memang apa yang sudah dia lakukan. Okelah kalau Ayahnya yang memang sudah mengabdi selama tiga puluh tahun tapi kalau dia? Memangnya apa yang dia lakukan sehingga mendapat hadiah seperti ini, dia bukan pekerja tetap. Hanya sesekali datang untuk memilah dokumen lama yang tak terpakai.

" Apa salahnya saya membalas orang yang sudah baik kepada adik saya "

" Maksud Bapak? "

Bara terkekeh, dia bangkit dari kursi kebesarannya dan duduk di sofa berhadapan langsung Meizia yang masih memasang wajah kebingungannya.

" Menurutmu siapa yang sudah memberikan Ice Cream kepada adik saya? Bukankah itu kamu " Alis Bara naik turun angkuh. Ia tersenyum menang melihat Meizia tak berkutik dengan mata membesar.

" Ta-tapi Pak, Ice Cream itu tidak mahal. Saya juga ikhlas memberi kepada adik Bapak " Meizia merasa canggung dan tak pantas, Dia membeli Ice Cream tersebut kurang dari sepuluh ribu rupiah dan malah mendapat balasan berkali-kali lipat.

" Saya juga ikhlas " Balas Bara santai.

Hening...

" Saya tidak terima penolakan atau Ayahmu akan menjadi pengangguran " ancamnya serius, Meizia menggeleng cemas. Ayahnya sudah sangat bahagia mendapat posisi baru, tidak lucu jika langsung dipecat karena dirinya.

" Saya benar-benar berterimakasih atas kebaikan Bapak kepada saya dan Ayah saya. Saya tidak akan melupakan----- " Ucapan Meizia terpotong ketika seseorang mengetuk pintu, Mahardika mengingatkan bahwa lima menit lagi meeting akan segera dimulai.

ALANKA|2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang