Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
." Tunggu sini dulu ya, Abang bikinin susu. Nih remote kalau mau nonton " Ujar Rayyan setelah mendudukkan Alanka di sofa, tangan mungil si bungsu menyembul keluar dari celah selimut yang membungkus dirinya. Ia menekan tombol power dan mencari siaran yang paling pas untuk ditonton, lalu berhenti dichannel yang menayangkan seputar binatang, hari ini mereka meliput tentang Sekawanan hewan bercorak hitam putih garis-garis alias Zebra.
Selain kartun, Alanka itu juga suka sekali dengan tayangan seputar binatang. Rayyan berlalu ke dapur untuk membuatkan susu sang adik.
Sedang asyik-asyiknya menonton tiba-tiba saja Alanka merasakan hasrat ingin buang air kecil. Kakinya bergerak gelisah, ia menoleh kearah dapur dan berteriak agar Rayyan mendatanginya tapi yang terjadi malah Rayyan sambil mengaduk susu sibuk bersenandung ria dengan airpods tersumpal ditelinga.
Alanka merengek gelisah semakin merapatkan kakinya agar tidak mengompoli sofa mahal Devin lagi.
" Abang~ Ukkkhh " Dia sudah hampir menangis, sungguh pipisnya sudah diujung dan dia sudah tak bisa menahan lagi.
" Adek ini susu....nya lah eh kenapa? " Rayyan buru-buru bergegas menghampiri sang adik yang sudah menangis. Dia kira Alanka menangis karena Rayyan terlalu lama membuatkan susu tapi setelah mencium bau pesing, dia mengerti apa yang tengah terjadi. Rayyan kemudian menggendong si bungsu bersama selimutnya ke toilet, membantu Alanka membersihkan diri dan menaruh selimut untuk dicuci oleh maid nantinya. Setelah memakaikan Alanka dengan celana pendek selutut, ia kembali menggendong sang adik dan meletakkannya di sofa tunggal sementara dirinya bergegas mengambil air dan lap bersih beserta sabun cair.
Alanka masih terisak sambil menyedot rakus botol berisi susu kesukaannya. Manik kucing mengerjap bukan menonton tayangan binatang yang sudah berganti dari kawanan Zebra menjadi liputan pergulatan antara Singa dan Ular yang akan menjadi mangsa. Melainkan memperhatikan Rayyan yang tengah membersihkan sofa bekas ompolannya tadi.
Untungnya sofa itu menyerap air jadi tidak perlu dijemur, setidaknya bau pesingnya hilang tergantikan aroma sabun wangi jadi Devin tidak akan marah lagi kalau tau Sofanya kembali dikencingi oleh Alanka walaupun tidak sengaja.
" Abang " panggil Alanka
" Iya adikku sayang, sebentar ya Abang bersihin ini dulu " Jawab Rayyan lembut. Alanka mengangguk meletakkan botol susu yang sudah kosong diatas meja. Matanya beralih pada kedua kaki telanjang, bibir melengkung kebawah menyadari kaki yang terlihat baik-baik ini tak lagi bisa digunakan untuk melangkah.
" Abang, Alan nyusahin kan? " Tanyanya lirih. Toh dia memang merasa demikian, lihat siapa yang mengompol siapa yang harus membersihkan.
Alis Rayyan terangkat naik kemudian tersenyum sambil menggeleng, ia lantas menggendong si bungsu dan membawanya ke tepi kolam renang. Mendudukkan Alanka di kursi panjang dan membukakan payung untuk menaunginya.
Selanjutnya ia memanggil seorang maid untuk dibuatkan jus buah segar dan camilan ringan. Maid tersebut berbalik dengan wajah memerah melihat tubuh bagian atas Rayyan yang benar-benar luar biasa, apalagi perut berkotak delapan yang membuatnya sangat gagah. Pantas saja banyak wanita yang mendekatinya walaupun tau tak akan pernah digubris.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANKA|2
FanfictionAlanka dicintai semua orang lantas bagaimana jadinya ketika ia menjadi target pembunuhan atas nama dendam? . . Bersambung ke Alanka|3 ⚠️Baca sesuai urutan! FAMILY BROTHERSHIP OTHER CAST NEW CHAPTER! Pic!Pinterest