🍁22🍁

852 82 4
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.

Sesuai tanggal yang tertera pada undangan, hari ini adalah hari pernikahan Meizia dan Mahardika. Tentunya Bara terutama tidak mungkin absen di hari paling membahagiakan sahabat sekaligus mantan sekretarisnya itu. Didepan cermin yang memantulkan dirinya dari kepala hingga pinggang, ia merapikan letak dasi dan mengambil Pomade lalu mengaplikasikannya pada rambut agar terlihat licin dan rapi.

Memastikan penampilannya sudah sempurna, terakhir ia sematkan jam tangan bermerek dipergelangan kirinya dan keluar dari kamar berpapasan dengan si sulung tengah menggiring si bungsu kekamar mandi.

" Jangan berendam, Alanka " suara sang kepala keluarga terdengar.

" Aman Pa, aku sendiri yang akan memastikan bayi ini mandi dengan benar " Sahut Devin yang buat Wiradarma hanya menyunggingkan senyumnya. Satu rumah hafal bagaimana kelakuan Alanka yang senang berlama-lama dikamar mandi.

Berendam sambil main bebek.

Oh, Devin benar-benar menepati ucapannya. Memastikan si bungsu mandi dengan benar.

" Odolnya jangan ditelan Alan " lantangnya

Alanka yang tengah dikamar mandi, menghadap cermin dengan wajah tegangnya karena baru saja menelan odol rasa strawberry-nya.

Tidak lama pintu kamar mandi terbuka, Devin segera meraup Alanka yang tengah menggigil, giginya bergemeletuk sigap membungkusnya dengan handuk dan menggendongnya.

" Gak ditelan kan odolnya? "

Alanka giggling sampai gusi merah mudanya tampak.

" Besok besok Abang belikan yang rasa mint biar gak ditelan lagi "

Mata kucingnya membulat dramatis

Rasa mint itu kan pedas.

" Janji Abang, Alan gak telan odol lagi nanti "

Dulu juga pernah ngomong begitu tapi diingkari.

" Udah sering loh Lan. Abang tau kamu sering diam-diam makan odol, kenapa? "

Alanka terdiam, padahal sudah diam-diam loh kenapa masih ketahuan coba?!

" Mulai besok gak ada lagi odol rasa buah " final Devin abai pada Alanka yang merengek. Pokoknya odol rasa buah itu paling the best lah.

Penuh ketelatenan, Devin balurkan minyak telon berikut bedak bayi di dada hingga perut sampai punggung si bungsu, Alanka sendiri malah sibuk bermain dengan gantungan kunci mobil si sulung.

Selanjutnya ia mendandani Alanka dan tersenyum puas. Jarang-jarang adik terkecilnya berpenampilan semi formal seperti ini.

------

Keluarga Anggawirya memasuki lobi hotel yang menjadi tempat pesta wedding Mahardika dan Meizia, ketujuh laki-laki tampan tersebut mengenakan black suit berbeda dengan Alanka yang digandeng oleh Rayyan berjalan paling belakang mengenakan white tuxedo yang membuatnya menjadi pusat perhatian dan paling bersinar seolah cahaya diantara kegelapan.
















Keluarga yang tidak sombong, mereka bahkan meladeni beberapa yang ingin berfoto atau sekedar meminta tanda tangan.

" Terimakasih sudah datang, halo Alanka. " Sapa Meizia, dirinya dalam balutan gaun pengantin berwarna putih tulang memegang buket bunga mawar yang kata orang sebagai perlambang cinta sejati terlihat sangat anggun dan mempesona bersanding dengan Mahardika dalam balutan jas hitam dan dasi kupu-kupu.

ALANKA|2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang