Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.Seorang pemuda dengan gadis cantik datang menghadap Bara, membawa kabar membahagiakan untuk mereka. Mahardika yang memang dari dulu menaksir Meizia akhirnya bisa mendapatkan hati gadis itu dan tidak ingin menunda terlalu lama lagi, keduanya sepakat melangkah ke jenjang yang lebih serius; pernikahan.
Tetapi kabar membahagiakan ini juga disampaikan dengan mundurnya Mahardika sebagai sekretaris Bara. Namun tentunya dia tidak akan mundur begitu saja melainkan dirinya sudah menyiapkan pengganti yakni sahabat lamanya.
Sejujurnya Bara agak kurang yakin dengan orang yang direkomendasikan Mahardika tapi biarlah dilihat dulu bagaimana kinerjanya. Meski dia sudah sangat menyukai Mahardika sebagai sekretarisnya tapi dia tidak punya hak untuk mencampuri urusan orang lain.
" Jadi akhir pekan ini? Lalu kuliahmu Meizia? "
Meizia tersenyum memandang calon suaminya sekilas
" Hanya tinggal menunggu yudisium, Pak Bara nanti datang 'kan ke acara pernikahan kami? Jangan lupa ajak saudara yang lain juga "Bara mengangguk, mana mungkin dia tidak datang ke acara sakral mantan sekretaris sekaligus sahabatnya.
--------
" Ish Didi balikin topinya Alan.. jangan tinggi-tinggi, Alan susah ambilna "
" Makanya tumbuh tu ke atas jangan ke samping. Ambil nih kalau bisa " Aldi tertawa sebenarnya dia tidak mengangkat tangannya terlalu tinggi, hanya saja karena memang Aldi sudah dianugerahi tubuh tinggi menjulang jadilah Alanka yang hanya sebatas dada melompat-lompat berusaha meraih topi yang dirampas oleh si tiang.
" Jangan dipake! Baru dibeliin Abang Ival. Aldi nakal, kita gak teman-teman lagi ya " si bayi ngambek, sembunyikan muka kesalnya diantara lipatan tangan.
" Eh jangan ngambek dong, ini nih Didi balikin. Kita tetap teman kan? " panik Aldi memasangkan topi berwarna biru muda itu ke kepalanya Alanka.
Tetap diabaikan.
Beneran ngambek
" Hayolo. Gak ikut-ikutan gue " seru Galih dengan tatapan remeh. Aldi berdecak, tatapannya mengedar ke seluruh penghuni kelas coba minta bantu tapi dari cara pandang mereka saja sudah tidak ada harapan.
" Gini deh, Didi minta maaf terus nanti Didi traktir ice cream sama coklat atau kita jajan depan gerbang aja gimana? Apa aja deh asal Alanka gak ngambek lagi sama Didi ya "
" Gak boleh jajan sembarangan, marah papa marah Abang nanti gak boleh sekolah " ketus Alanka
Yah gagal
Cari cara lain
" Kalau cheesecake gimana? Sama Olaf juga? "
Alanka mengangkat wajahnya, Olaf itu kan boneka salju yang dia pengen dari lama tapi belum sempat dibeliin. Duh, jadi bimbang.
" Hem Hem Hem gimana? Mau kan ya kan " Aldi menaik-turunkan alisnya. Jamin berhasil nih kalau ada kaitannya sama cake dan boneka
Kelingking mungil itu terangkat bertaut dengan kelingking besar Aldi, semacam sebuah perjanjian.
Yes berhasil
Segampang itu emang kalau bujukin bayi
" Adek "
" Abang Ray datang Yeay "
Rayyan tarik Galih lalu duduk dibangku remaja yang tadi hampir melanglang buana di alam mimpi. Ambil kotak bekal dalam tas Alanka dan hidangkan diatas meja, ada dua roti isi tuna.
Sementara Alanka sibuk melahap bekalnya sambil menonton Pororo di ponsel. Diam-diam Rayyan menyiapkan sebuah suntikan berisi cairan obat.
" Itu buat apa Bang? * Tanya Galih
" Buat Alan. Dia tu paling gak bisa disuruh minum obat, jadi ya harus gini. Lu alihin perhatian dia ya "
Galih mengacungkan jempol, dia tarik kursi dan duduk menghadap Alanka sembari matanya melirik kearah Rayyan yang sedang menggulung lengan baju si paling muda.
" Diam ya Galih. Alan mau fokus nonton ini " peringatnya yang buat Galih mengangkat alis.
" Loh dari tadi gue kan emang gak ngomong apa-apa, cuma liatin bukan ganggu. Alan manis banget ya pasti dulu Mamanya ngidam gula "
" Ikh Galih di....Arkh " Alanka meringis merasakan lengan atasnya seperti tersengat sesuatu. Menatap Rayyan yang menggulung bekas suntikan itu dengan tisu setelah membengkokkan jarumnya dan memasukkan kedalam kantong jeans-nya.
Memang harus begitu sesuai anjuran Dr. Johan. Akhir-akhir ini banyak oknum tidak bertanggung jawab menggunakan suntikan bekas.
" Galih, Aldi, Hansen. Jagain Adek gue, gue balik kelas dulu. "
" Bang nanti boleh gak Alan, gue pinjam bentar? "
Sebelah alis Rayyan terangkat naik, bersedekap dada menatap Aldi yang barusan meminta ijin.
" Pinjam? Lu kira Adek gue barang. Mau ngapain dan tujuannya apa? " Tanyanya mengendikkan dagu.
Aldi menggaruk kepalanya yang tidak gatal;canggung
" Tadi udah janji buat traktir cheesecake "Lama terdiam, Rayyan mengiyakan.
" Sekalian antar dia pulang dengan keadaan sehat, gue ada rapat osis abis ini "Senyum Aldi merekah. Bukan hal mudah untuk bisa membawa bungsunya Anggawirya ini jalan-jalan tanpa pengawasan para pawangnya.
" Tapi gue gak akan biarin kalian pergi cuma berdua. Galih, lu awasi mereka "Galih acungkan jempol, tersenyum miring pada Aldi yang merengut.
" Pak ketos. Hari ini pulang cepat ya? "
Rayyan hanya angkat bahu pada pertanyaan salah seorang siswa dan keluar dari kelas 10-1.
Tidak lama guru mata pelajaran Sejarah Dunia memasuki kelas, pelajaran inilah yang sering membuat siswa memilih tidur dikelas daripada mendengar bacotan guru menceritakan kisah-kisah masa dulu yang mengandung sejarah.
Terkecuali Alanka yang bersemangat mencatat setiap poin-poin penting.
" Lan nanti gue pinjem catatan lu aja ya " ujar Galih dengan nada malas. Alanka angguk singkat sambil terus memperhatikan Pak Tomi berbicara panjang lebar menjelaskan materi hari ini meski para siswanya kebanyakan tidak memperhatikan.
Biarkan saja tinggal beri nilai merah di rapor, selesai.
---------------
Petang ini sepulang dirinya bekerja, Prakasa kembali dihubungi oleh Bigboss, dari layar monitor terlihat laki-laki bertopeng itu tengah duduk diatas kursi putarnya dan satu hal yang dapat ditangkap oleh Prakasa adalah Bigboss memiliki tatto sayap di belakang lehernya.
Tunggu...
Tatto sayap?
Kenapa terasa tidak asing baginya?!
Mungkinkah .......
See U next chapter
-----------Kamu tau? Satu vote saja bisa buat penulis bahagia Lo. Iya bahagia emang se-sederhana itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANKA|2
FanfictionAlanka dicintai semua orang lantas bagaimana jadinya ketika ia menjadi target pembunuhan atas nama dendam? . . Bersambung ke Alanka|3 ⚠️Baca sesuai urutan! FAMILY BROTHERSHIP OTHER CAST NEW CHAPTER! Pic!Pinterest