☁️15☁️

1K 77 1
                                    

Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.

Sekarang Alanka dan Aldi sedang berkeliling di supermarket mendorong troli besar memasukkan apapun yang diinginkan diikuti Galih mengawasi keduanya dari belakang dan menegur jika Aldi sembarangan memasukkan barang.

Alanka mah cuma duduk anteng dalam troli, tunjuk ini itu lalu tepuk tangan riang ketika barang yang ditunjuk masuk dalam troli.

Loh emang muat?

Muat dan kuat, Alanka kan mungil dan ringan.

Rencana traktir cheesecake gagal karena sang pemilik kedai sedang pulang kampung, si bayi sempat ngambek sampai akhirnya Galih mengusul kalau mereka pergi ke supermarket saja.

" Didi, itu. Alan mau "

Aldi mendongak kearah Alanka menunjuk, dan memasukkannya ke dalam troli tapi Galih dengan cepat mengembalikannya ke tempat semula.

" Ish Galih, Alan mau coklatnya. Galih~" Rengek Alanka dengan bibir melengkung dan pelupuk mata menggenang. Galih menghela nafas, ambil satu coklat yang sama tapi dalam bungkus yang lebih kecil.

" Satu aja nanti giginya rusak "

Alanka mengangguk, menggenggam erat sebungkus coklat takut dikembalikan lagi.

" Didi.... "

Aldi tersentak, nyaris lupa cara bernafas pasalnya Alanka menatapnya bak anak kucing minta dipungut.

" Didi kan janji mau belikan Alan boneka Olaf "

" Hahahaha iya ya. Eh rak boneka dimana sih? Cari yuk. Sorry ya, Didi kelupaan untung Alan ingat " ucapnya sambil tertawa seraya mendorong troli, ini supermarket besar jadi kalau tidak hafal seluk beluk dan tata letak barang yang dihendaki bisa-bisa tersesat.

Contohnya kayak Aldi dan Alanka ini, sudah tiga kali mereka melewati lorong yang sama dan masih belum menemukan rak boneka.

" Apa gak jual boneka ya lan? " Ujar Aldi

" Tapi masa sih? Setahuku ini supermarket paling lengkap " sambungnya

Alanka sudah menunduk lesu, kehilangan semangat menelungkupkan wajahnya ke pembatas troli seolah tidak memiliki tulang belakang. Galih juga tidak terlihat, mereka terpisah mungkin karena Aldi yang mendorong troli terlalu cepat dan Galih yang terlalu lamban berjalan.

" Kita ke kasir aja yuk " ajak Aldi memutar troli berbalik arah, Alanka menegakkan tubuhnya dan menggeleng gusar.

" Cari Olaf! " Tuntutnya menahan tangis

" Ya tapi disini gak ada, kita cari toko lain aja. Tenang pasti Didi beliin kok " bujuk Aldi

" Kata siapa gak ada? "

Alanka bertepuk tangan riang sambil melonjak kesenangan melihat Galih muncul dengan boneka Olaf dalam dekapannya.

" Kok bisa nemu sih Bro? " Heran Aldi

ALANKA|2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang