✨08✨

1.7K 138 1
                                    

Sebelum/sesudah baca, ada baiknya di Vote dulu yekan!
.
.
Tidak ada sangkut paut dengan dunia nyata
.
.
Tokoh, peristiwa, dan tempat dalam cerita ini
Bersifat fiktif
.
.
.
.
.

Pagi-pagi sekali disaat semua anggota keluarga Anggawirya belum beranjak dari mimpi-mimpi mereka, Alanka merasa kehausan dan pergi kedapur. Dia bertemu Chef Morgan dan minta dibuatkan susu vanila seperti biasa. Chef Morgan lalu menyuruh Prakasa sementara dirinya yang akan memasak. Prakasa mematuhi dan menyodorkan segelas susu kepada Alanka yang menunggu dimeja makan.

Na'as gelas berisi susu panas itu langsung tumpah mengenai piyama bermotif beruang seketika tangis Alanka langsung menggema di seluruh penjuru mansion.

BUG!

Wajah Prakasa tertoleh begitu Rayyan melayangkan tamparan. Tak hanya itu kini Ival yang sudah terkenal kengeriannya saat marah menendang perut Prakasa hingga terseret kebelakang, merintih sakit begitu punggungnya menabrak dinding.

" Lo Tolol apa gimana hah! Anak kecil Lo kasih air panas. Bangsat emang! Dari awal, gue udah gak suka sama Lo ya " Hardik Rayyan, nafasnya memburu. Kalau diperbolehkan sudah dia antar manusia paling brengsek ini ke neraka.

" Rumah sakit " seru Fajar ketika membuka tiga kancing teratas dan menemukan dada Alanka yang memerah seperti terbakar.

" Panas.. sakit... Abang tolong "

Tanpa pikir panjang Fajar langsung menggendong Alanka ala bridal berlari diikuti oleh Wiradarma, Bara,dan Devin sementara Ival dan Rayyan akan memberi hukuman untuk Prakasa atas kesalahan besarnya hari ini.

Theo yang sedang berlibur di villa bersama teman-temannya langsung diberi kabar.

------

Wirya Medical Center dikejutkan dengan kedatangan sosok yang mereka kenal sebagai pemilik resmi rumah sakit ini, Fajar yang menggendong Alanka segera menerobos IGD dan Bara membangunkan seorang Dokter yang tengah terlelap untuk segera memeriksakan adiknya.

Bukan berarti Dokter tersebut lepas dari tanggung jawab, hanya saja dia mendapat shift malam dan baru bisa beristirahat pagi ini.

Segera Alanka diberi tindakan, dalam perjalanan kemari dia sudah tak sadarkan diri, beruntung jalanan pagi yang belum ramai sehingga Devin bisa memacu mobil dengan kecepatan maksimum.

Kini tubuh mungil hanya memakai underwear itu terbaring tak berdaya dengan berbagai alat medis ditubuhnya. Alanka ditempatkan di ruangan VVIP yang hanya bisa diakses seijin keluarga Rupanya bukan cuma Dada yang mendapat efek dari ketumpahan air panas itu tapi menjalar ke perut hingga paha kanannya.

Dr. Johan sedang dalam perjalanan, mengetahui Dokter kepercayaannya itu sedang berada di Luxemburg, Wiradarma langsung mengirimkan jet pribadi.

Dia tidak ingin putranya ditangani oleh sembarangan dokter meskipun semua dokter dirumah sakit ini merupakan lulusan terbaik dan profesionalitas.

Hanya kesunyian terkecuali bunyi Elektrokardiogram yang merekam detak jantung bungsunya Anggawirya, mata itu kini tertutup rapat dan hanya bisa bernafas dengan bantuan nonrebreathing oxygen face mask yang terpasang apik.

ALANKA|2 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang