AAS - 04

214K 18.5K 466
                                    

Dua minggu berlalu, hari ini Gelsy keluar dari rumah sakit, dua hari ini Alano tidak datang kerumah sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua minggu berlalu, hari ini Gelsy keluar dari rumah sakit, dua hari ini Alano tidak datang kerumah sakit. Biasanya walaupun tidak diizinkan masuk dan Gelsy tidak ingin bertemu dengannya Alano akan tetap datang dan duduk di depan ruang rawat Gelsy.

Hari ini Gelsy berencana pergi ke makam kedua anaknya. Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit Gelsy tiba di makam anaknya.

Dengan tangan bergetar Gelsy mengelus dua nisan anaknya. Air mata jatuh membasahi kedua pipinya. Gelsy memeluk gundukan dikanan dan kirinya.

Gelsy menumpahkan tangisannya disana. Siapa pun yang mendengarnya pasti ikut menangis. Tangisan itu terasa sangat menyayat hati, tangisan seorang Ibu yang ditinggal kedua anaknya bahkan sang Ibu belum pernah melihat rupa anaknya.

Gelsy mengelus sayang kedua nisan anaknya "Maaf ini salah Mama..." ucap Gelsy sambil mencium kedua nisan tersebut bergantian.

"Seandainya Mama gak egois, seandainya Mama setuju cerai sama Papa kalian keadaannya gak akan seperti ini. Mama takut kalian kehilangan Papa kalian dan kasih sayangnya kalau Mama bercerai, Mama terlalu berharap Papa kalian akan sayang sama kalian, padahal dari kalian masih diperut Mama Papa gak pernah peduli sedikitpun kepada kalian. Harapan Mama yang udah buat kali pergi, ini semua memang salah Mama. Mama berharap walaupun Papa Kalian benci Mama setidaknya dia sayang sama kalian tapi ternyata dia gak sayang sama sekali. Maaf maafin Mama."

Gelsy semakin terisak ketika mengingat dirinya yang tidak setuju untuk bercerai. Seandainya dia tau akan seperti ini dia lebih memilih anaknya tidak memiliki ayah sama sekali dari pada harus kehilangan kedua anaknya.

"Dari awal memang salah Mama, maafin Mama Sayang. Maaf karena Mama gagal jaga Kalian dan Mama gagal kasih ayah yang baik untuk kalian"

Gelsy berpikir seandainya dia tidak memaksa Alano untuk menikah dengannya. Pasti ini semua tidak akan terjadi. Seandainya ia memilih melepas Alano dan menikah dengan orang yang mencintainya, anaknya tidak akan mengalami kejadian ini. Anaknya akan diterima dan disayang sedari berada didalam perunya. Ya ini semua memang salah nya.

Banyak penyesalan yang dimiliki oleh Gelsy, terutama anaknya yang tidak pernah disambut bahagia kehadirannya oleh Alano, anaknya yang tidak pernah merasakan kasih sayang Alano dan anaknya yang harus pergi karena Alano.

Jika saja, jika saja Gelsy bisa kembali ke masa lalu Gelsy akan menyerah dengan Alano. Gelsy akan melepas Alano. Gelsy akan berusaha menghapus perasaannya untuk Alano. Tapi itu semua hanya angan-angan, karena tidak ada yang bisa kembali ke masa lalu.

Setelah lelah menangis dan puas melihat makam anaknya Gelsy beranjak dari duduknya. Dia harus pergi karena ada hal lain yang harus dia lakukan.

"Mama pulang dulu ya sayang, besok Mama kesini lagi. Mama janji bakal kesini nemuin kalian setiap hari anak-anak Mama yang cantik dan ganteng" Gelsy mencium nisan kedua anaknya dan berlalu dari sana.

ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang