Mobil Sport berjenis V12 Vantage S Pure Performance keluaran dari Aston Martin itu melaju dengan kecepatan tinggi di jalanan. Aji mengemudikan mobilnya dengan tatapan lurus ke depan sambil sesekali melirik Aga yang duduk di sampingnya.
Aji mendengus ketika sesekali mendengar percakapan Aga dan Cantika di telpon.
"Udah ya, Berhenti dong nangisnya. Sebentar lagi aku sampai. Kalau kamu nangis terus aku makin khawatir."
"Iya iya ini udah mau sampai, kamu sabar ya Cantik"
"A nya ketinggalan" sahut Aji cepat ketika mendengar ucapan Aga barusan.
Aga tak merespon ucapan Aji, dia terus mengajak Cantika mengobrol untuk mengurangi kekalutan Cantika di seberang sana.
Memang ketika sampai di Basement, Aga yang ingin berjalan menuju mobilnya di hadang oleh Mobil Aji yang baru datang. Malas membuang waktu akhirnya Aga pun memasuki mobil Aji dan menyuruhnya menuju Fana Cafe.
Aji yang semakin jengah mendengar percakapan Aga dan Cantika pun berucap. "Minimal pacaran lah kalau mau bucin."
Aga yang mendengar itu menatap tajam Aji, tetapi yang ditatap tidak peduli.
Mobil berwarna Hammerhead Silver itu memasuki parkiran Fana Cafe. Aga dapat melihat Cantika yang sedang berjongkok disamping mobil sambil memegang Handphone di telinganya. Setelah mobil berhenti Aga bergegas turun dan menutup pintu mobil dengan kencang.
Aji yang melihat itu berteriak marah. "AGA BANGSAT, MOBIL BARU GUE." Aji langsung bergegas keluar dan melihat pintu mobilnya yang tadi di tutup dengan kencang oleh Aga.
"Untung gak lecet" ucapnya sambil mengelus sayang pintu mobil tersebut.
Ya, ini adalah Mobil baru Aji, tentu taulah ini Mobil dari siapa.
Ya benar ini Mobil dari Alano yang Aji minta sebagai imbalan karena sudah memberitahu keberadaan Gelsy.
Aji berjalan dengan raut wajah malas karena melihat adegan didepannya. Dimana Aga sedang berusaha menenangkan Cantika yang menangis dengan cara memeluknya.
"Modus Lo" ucap Aji ke Aga ketika sudah sampai di samping mereka.
"Kamu tenang ya, kita cek CCTV di sekitar Cafe dulu biar lebih jelas" Aga menuntun Cantika berjalan menuju Cafe yang masih terlihat sepi.
Untungnya Cafe ini adalah milik salah satu kenalan Aji sehingga tadi Aji sudah menelpon pemiliknya untuk melihat CCTV.
Aji yang melihat Aga menuntun Cantika sambil merangkulnya berucap julid. "Idiih si najis, idiih dih, idiih najis banget gue liatnya." Aga hanya terus berjalan tanpa memperdulikan Aji.
"Minimal nikah lah kalau mau peluk-pelukan" ucapnya lagi berteriak, tetap tidak ada respon sama sekali.
Aji berjalan menyusul memasuki Cafe, di Cafe sudah ada pekerja yang menunggu mereka dan menunjukan jalan menuju ruang CCTV.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)
Fantasy🐧 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🐧 Gelsy Oceana Hanz adalah sosok perempuan yang bisa dikatakan sempurna. Dia cantik, kaya, dan pintar. Semua kemauannya dapat dimilikinya kecuali cinta seorang Alano Einhard Waller. Bagi Alano Einhard Waller, Gelsy O...