AAS - 05

215K 20K 598
                                    

"Haahh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Haahh.. haahh..." suara napas yang menderu terdengar dari seorang gadis yang baru saja terbangun dari tidurnya. Matanya terbelalak menatap sekeliling. Keringat dingin membasahi keningnya.

Dia menatap sekeliling kembali merasa tidak asing dengan kamar ini. Bukannya ini kamarnya ketika masih sekolah dulu. Kenapa dia ada disini. Bukannya terakhir kali dia ada di taksi dan seingatnya dia mengalami kecelakaan.

Dia mengingat kembali kejadian yang terjadi sebelum dia mengalami kecelakaan. Seketika air mata sudah membasahi pipinya. Dia langsung meraba perutnya dan seketika menangis histeris sambil memeluk perutnya. Ternyata perutnya memang sudah datar dan anaknya memang sudah meninggal.

Setelah puas menangis, Gelsy turun dari ranjang bermaksud ke kamar mandi untuk mencuci muka.

Gelsy melotot melihat wajahnya di cermin. Apa ini kenapa dia terlihat lebih muda, ini bukan wajahnya. Ini adalah wajahnya ketika masih remaja. Apa yang terjadi sebenarnya.

Gelsy berlari keluar kamar mandi dan melihat Handphonenya. 2015, sepertinya Handphone nya salah. Dia berlari keluar kamar untuk mencari kalender dan hasilnya sama. Apa ini kenapa sekarang tahun 2015 bukan tahun 2022.

Dia kembali ke tujuh tahun yang lalu, sungguh dia kembali.

Gelsy jatuh terduduk di lantai sambil menangis terisak. Dia bahagia.

Dia kembali, mengulang waktu, itu artinya dia bisa mencegah anaknya meninggal bukan. Dia tidak akan membiarkan anaknya pergi untuk kedua kalinya.

***

Setelah mengurung diri selama Tiga hari di kamar, hari ini Gelsy akhirnya keluar dari kamar dengan berbagai rencana di kepalanya.

Tiga hari ini Gelsy merenungi apa yang harus dia lakukan kedepannya, apa yang harus dia lakukan untuk tidak membuat anaknya meninggal karena kesalahannya.

Dan keputusannya adalah Gelsy akan PERGI MENJAUH dari Alano. Bukan menjauh yang hanya sekedar menghindari Alano dan tidak mengejar-ngejarnya lagi, tapi Gelsy memutuskan untuk pindah.

Ya, Gelsy akan pergi menjauh dengan cara pindah ke tempat dimana tidak ada seorang pun yang dikenalnya dan mengenalnya.

Gelsy akan memulai kembali semuanya dari awal, memulai hidup baru tanpa orang-orang di masa lalu.

Kecuali Cantika, Gelsy akan tetep berhubungan dengan Cantika tapi nanti setelah semuanya aman dan baik-baik saja.

Untuk itu dia harus segera menyelesaikan semua masalahnya disini sebelum pergi. Salah satunya meminta maaf kepada Alano.

Karena walaupun Alano jahat kepadanya itu semua tidak akan terjadi jika dia tidak memaksakan perasaannya kepada Alano.

Seandainya ia lebih sadar diri bahwa Alano tidak pernah bisa mencintainya dan tidak memaksa Alano untuk menikahinya. Mungkin dia akan menikah dengan orang yang mencintainya, orang yang dengan senang hati menyayangi anaknya dan peduli pada anaknya.

Dia sudah pernah gagal sekali, dia tidak ingin gagal di masa depan karena salah memilih calon suami.

Karena itu dia akan meminta maaf kepada Alano atas semua kelakuannya. Karena walaupun Alano salah, Gelsy merasa dia lebih bersalah. Ini semua berawal karena Gelsy yang terlalu memaksa Alano.

Alano berhak bahagia bersama perempuan yang dia cintai begitu pun Gelsy yang berhak bahagia bersama orang yang mencintainya.

***

Sedangkan di tempat lain tepatnya di kantin terlihat satu meja yang berisi Alano dan teman-temannya.

"Eh si Gelsy udah tiga hari ini gak masuk sekolah loh" ucap Raka yang merupakan sahabat Alano.

"Iya iya bener udah tiga hari ini dia gak keliatan" sahut Diksa yang kini sedang menyendokkan Batagor ke mulutnya.

"Sakit kali" sahut Aga.

Sedangkan Alano hanya diam tanpa menanggapi. Tetapi kepalanya memikirkan ucapan teman-temannya.

"Biasanya juga kalau sakit bakal tetep sekolah biar bisa tetep nempelin si Alano" sahut Raka menjawab perkataan Aga.

"Iya jugak sih, kecuali kalau udh masuk Rumah Sakit baru gak dateng. Lo inget kan kejadian waktu kelas Satu. Padahal dia udah lemes banget tapi masih aja tetep sekolah sampai pingsan di sekolah cuma buat nempelin si Alano" Diksa membenarkan perkataan Raka.

"Yaudah berarti kesimpulannya si Gelsy lagi masuk rumah sakit" jawab Aga yang seketika mendapat tatapan dari ketiga temannya. Aga hanya mngendikan bahunya sebagai respon.

"Jengukin gih No" suruh Raka sambil menaik turunkan alisnya menggoda Alano.

"Gak kerjaan" Alano berlalu meninggalkan meja setelah mengucapkan itu.

Raka yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.

***

Gelsy saat ini sedang melakukan riset besar-besaran. Dia sedang melihat-lihat daftar calon sekolah barunya.

Gelsy akan pindah ke luar negeri. Uang warisan dari kedua orang tuanya cukup untuknya memulai hidup baru di negeri orang. Jika di kehidupan dulu Gelsy tidak memperdulikam warisannya karena sibuk mengejar Alano sehingga warisannya jatuh ke tangan adik Ayahnya. Maka kini Gelsy akan mengurusnya dengan baik.

Rencananya Gelsy akan secepatnya mengurus surat pindahnya dan segera pergi dari sini. Gelsy juga sudah melihat-lihat rumah kecil yang akan dibelinya karena dia hanya tinggal sendirian.

Dan Negara tujuan Gelsy adalah Skotlandia. Gelsy akan pindah ke sana dan melanjutkan sekolah disana.

 Gelsy akan pindah ke sana dan melanjutkan sekolah disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang