Gelsy saat ini berkuliah di salah satu kampus ternama di New York. Kampus ini adalah kampus impiannya sejak dulu, karena Mamanya dulu tidak berhasil masuk ke kampus ini. Karena itu Gelsy menjadikan kampus ini sebagai kampus impiannya. Karena ingin melanjutkan mimpi Mamanya yang tidak kesampaian.
Gelsy pindah dari Edinburgh bersama Alice dan Hary dengan membawa semua pelayan yang sudah bekerja bersamanya selama ini.
Gelsy sudah mulai masuk kuliah dari bulan lalu. Disini Gelsy banyak mendapatkan teman baru bahkan teman dari sekolahnya dulu ketika di Edinburgh ada juga yang berkuliah di kampus ini. Sehingga Gelsy tidak terlalu merasa kesepian di tempat ini yang tergolong baru untuknya.
Gelsy melangkahkan kakinya keluar dari kelas, hari ini dia ada janji dengan Alice untuk berbelanja bahan makanan bersama.
Ketika Gelsy keluar dari gedung kampusnya. Hary sudah menjemputnya di depan gedung. Gelsy menghampiri Hary yang sudah membukakan pintu mobil untuknya.
Gelsy duduk di samping Hary sambil memejamkan matanya. Rasanya dia sangat lelah.
"Lelah?" Tanya Hary sambil melirik sekilas Gelsy.
"Hm" Gelsy hanya bergumam menjawab pertanyaan Hary.
"Kalau tidak karena ingin membuat Mama dan Papa bangga, aku akan lebih memilih menjadi pengangguran setelah tamat dari SHS. Rebahan setiap hari sambil scroll-scroll media sosial, santai-santai sepanjang waktu, dan pergi liburan ke sana sini. Toh warisan Mama cukup untuk menghidupi ku sampai aku tua nanti, belum lagi di tambah warisan Papa." Ucapnya sambil membuka matanya.
Hary terkekeh mendengar perkataan Gelsy. Disaat orang lain berlomba-lomba menuntun ilmu Nonanya ini malah ingin rebahan saja.
"Di luar sana orang-orang bekerja keras untuk mendapatkan pekerjaan dengan jabatan yang bagus, sementara kau El hanya perlu meneruskan perusahaan orang tua mu. Apa susahnya" Hary menggelengkan kepalanya tak habis pikir.
"Dulu saat masih kecil cita-cita ku selalu berganti setiap bulannya. Melihat Dokter ingin jadi Dokter, melihat Tentara ingin jadi Tentara, melihat Pilot ingin jadi Pilot. Hingga akhirnya aku tumbuh besar dan mengalami kepahitan dunia ini, aku memutuskan untuk tiduran saja dengan Uang yang terus mengalir di Dompet ku." Gelsy berucap dengan raut wajah seriusnya.
"Kau pikir Uang itu Air yang bisa terus mengalir tanpa dicari" Hary tertawa menanggapi perkataan aneh Gelsy.
"Itu kan hanya keinginan ku saja, tapi nyata nya aku sekarang terjebak di sini dengan buku-buku besar setiap harinya."
Hary hanya tertawa menanggapi ucapan Gelsy.
***
Tak terasa mobil sudah memasuki Basement sebuah pusat perbelanjaan. Alice berkata dia sudah menunggu di dalam. Gelsy turun bersama Hary menuju tempat Alice berada. Oh ya Hary dan Alice sekarang tengah berpacaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)
Fantasy🐧 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🐧 Gelsy Oceana Hanz adalah sosok perempuan yang bisa dikatakan sempurna. Dia cantik, kaya, dan pintar. Semua kemauannya dapat dimilikinya kecuali cinta seorang Alano Einhard Waller. Bagi Alano Einhard Waller, Gelsy O...