AAS - 37

92.1K 8.6K 49
                                    

Alano mengusap wajahnya kasar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alano mengusap wajahnya kasar. Gelsy sedang diperiksa didalam, sudah hampir satu jam tetapi Dokter belum juga keluar.

"Gimana keadaan Gelsy No?" Cantika datang dengan berlari bersama kedua orang tuanya.

Alano hanya menggelengkan kepalanya pertanda tidak tahu.

"Ma, El gimana Ma?" Cantika menatap sedih Mamanya.

"Sabar ya Sayang, kita tunggu Dokternya dulu." Mama Cantika mengelus Punggung Cantika, berusaha menenangkan anaknya.

Tak lama teman-teman Alano, Pak Bery dan Bik Ati pun datang.

Pintu yang tiba-tiba terbuka, membuat semua perhatian mereka teralihkan. Mereka segera menemui Dokter tersebut.

"Gimana keadaan Gelsy Dok?" tanya Cantika.

"Kami sudah mengobati luka-luka dan Memar di tubuh Pasien, semuanya baik-baik saja. Pasien hanya Syok dan Dehidrasi sehingga pingsan. Tapi dari hasil X-Ray jari tengah, manis dan kelingking Tangan kanan Pasien mengalami Retak Tulang, sedangkan jari telunjuknya Patah. Kami sudah melakukan pemasangan Gips di tangan Pasien, karena patah dan retaknya tidak terlalu parah jadi tidak diperlukan tindakan Operasi." Jawab Dokter itu.

Mereka semua yang mendengarnya menahan napas.

"Gimana bisa tangan Gelsy sampai kayak gitu" ucap Cantika lirih.

"Butuh waktu berapa lama ya Dok sampai Gipsnya bisa dilepas?" Tanya Papa Cantika.

"Untuk pelepasan Gipsnya biasanya setelah 6-12 Minggu tapi nanti kita jadwalkan setelah pemeriksaan lebih lanjut dan melihat perkembangannya, dan nanti akan kita jadwal Fisioterapi untuk melatih otot-otot jari supaya bisa berfungsi seperti semula. Nanti kita tentukan jadwalnya sesuai persetujuan Pasien sendiri."

"Tapi nanti keadaan tangannya bakal balik kayak semula kan Dok?" tanya Cantika dengan harap-harap cemas. Gimana kalau Gelsy nggak bisa main Piano lagi.

"Semoga saja ya, karena itu untuk saat ini Pasien harus membatasi pergerakan tangannya."

"Butuh waktu berapa lama ya Dok untuk pemulihan jari-jarinya?"

"Kalau itu belum bisa dipastikan, kita lihat perkembangannya saat dilakukan Fisioterapi nanti."

Mereka semua mengangguk mengerti. "Terima Kasih Dok." ucap Papa Cantika.

Tak lama brankar Gelsy didorong keluar dari UGD untuk dipindahkan ke ruang inap.

Mereka semua masuk ke ruang rawat untuk melihat Gelsy, Cantika meringis melihat keadaan Gelsy. Sungguh rasanya Cantika ingin memukul Om Genta yang sudah berani berbuat seperti ini kepada Gelsy.

***

Gelsy masih belum sadarkan diri juga hingga saat ini. Diruangan itu hanya tinggal Alano, Cantika dan kedua orang tuanya.

ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang