AAS - 29

111K 9.9K 95
                                    

Gelsy turun dari panggung, tepuk tangan dari para Tamu terdengar meriah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gelsy turun dari panggung, tepuk tangan dari para Tamu terdengar meriah. Gelsy tersenyum sambil berjalan menuju mejanya.

Orang-orang yang pernah melihat penampilan Gelsy di luar negeri, mulai mendekatinya untuk menyapa. Karena ketika di luar negeri Gelsy akan selalu langsung pulang ketika penampilannya selesai.

Sehingga orang-orang yang ingin mengenalnya menjadi tidak memiliki kesempatan. Sekarang Gelsy ada di depan mereka jadi mereka tidak akan melewatkan ini.

Cukup lama untuk Gelsy berbincang-bincang dengan mereka semua sampai akhirnya Gesly pamit kembali ke mejanya.

Alano sudah tidak terlihat di sana. Gelsy hanya mengendikkan bahunya acuh.

Langkahnya terhenti ketika seseorang memanggilnya dari belakang.

"Gelsy."

Gelsy membalikkan badannya dan melihat Arana berjalan ke arahnya. Gelsy terkejut melihat Arana yang berada disini.

"Na, lo disini kok gue gak liat dari tadi."

Arana tersenyum kecil "Gue duduk di sana, tapi gue liat lo dari pertama dateng" Arana menunjuk mejanya yang memang terletak jauh dari meja Gelsy.

"Kenapa gak manggil sih, kan kita bisa bareng duduknya"

"Gue mau manggil tapi acaranya udah mau di mulai jadi gue tunda dulu, lo kenal sama yang punya acara Gel?" Arana bertanya karena dia penasaran kenapa Gelsy bisa berada disini.

"Temen SMA"

Arana mengangguk mengerti. Terlihat sih dari Auranya jika Gelsy itu orang kaya jadi wajar jika teman SMA nya merupakan orang-orang sukses, bisa-bisanya dia mengira Gelsy pemilik Organ Tunggal.

Keduanya terus mengobrol hingga akhirnya Arana pamit kembali ke mejanya.

Gelsy menarik kursinya "Siapa El?" Tanya Cantika.

"Temen kantor"

"Oh, lo balik sama gue ya."

"Mobil gue gimana?" Tanya Gelsy.

"Nanti di jemput sama supir gue. Lo ikut kan besok ke Pulau?"

"Kayaknya nggak gue ada urusan besok." Jawab Gelsy.

"Tunda aja besok-besok kan bisa. Mau ya ikut. Plissss" Cantika mencoba merayu Gelsy.

"Gak bisa Tik ini menyangkut hidup mati gue."

ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang