AAS - 12

196K 17.9K 452
                                    

Ruangan itu terlihat gelap, hanya sebuah lampu tidur yang menjadi sumber cahayanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ruangan itu terlihat gelap, hanya sebuah lampu tidur yang menjadi sumber cahayanya. Seseorang yang terbaring di atas kasur bergerak dengan gelisah, kepalanya bergerak kekanan dan ke kiri, keringat begitu banyak membasahi dahinya, dan Airmata terlihat menetes dari sudut matanya.

Gumaman-gumaman kecil yang tak jelas keluar dari Bibirnya. Tangannya mencengkram Sprai dengan begitu erat sehingga membuat Sprai tersebut kusut.

Gumaman kecil tersebut terus keluar dari bibirnya hingga...

"TANTE..."

Mata itu terbuka dengan cepat, melihat ke sekeliling dengan napas yang tak beraturan.

Seketika sekujur tubuhnya bergetar dengan hebat. Tangannya menarik rambutnya kencang dengan gumaman yang terus keluar dari Bibirnya.

Membuka laci nakas dengan tangan yang bergetar hebat. Mengambil sebuah botol obat berwarna coklat gelap dan menuangkan dengan asal isinya ke telapak tangannya.

Tangan yang terlalu bergetar membuatnya tidak sengaja menjatuhkan minum yang akan di ambilnya di atas nakas.
Pecahan suara gelas pecah terdengar nyaring di kamar tersebut.

Merasa kesal, dia bersiap menelan Lima butir obat berwarna putih yang ada di telapak tangannya.

Tangan lain tiba-tiba menahan tangannya yang akan memasukkan obat tersebut ke mulutnya. Air matanya semakin mengalir melihat seseorang yang kini duduk didepannya dan langsung memeluknya.

***

"Belum ada kabar juga Pa?" tanya seorang gadis yang kini sedang menyender di bahu Papanya.

"Belum sayang" jawab seorang pria paruh baya yang kini sedang menonton televisi.

"isss Gelsy kemana sih, pake acara ngilang-ngilang segala. Didatangin di rumah juga rumahnya kosong"

"Sabar Sayang, mungkin dia lagi ada urusan" wanita yang tampak Cantik datang dengan nampan di tangannya.

"Sok sibuk banget dia,Ma. Kemaren itu gak sekolah Dua mingguan di tanya juga jawabnya ada urusan, mentang-mentang sekolah punya dia jadi dia seenaknya gak sekolah sampai berminggu-minggu" Cantika mengerucutkan Bibirnya sebal.

"Pa, pokoknya Papa harus nyumbang yang banyak di sekolah aku. Biar aku juga bisa kayak Gelsy yang libur berminggu-minggu." Cantika berucap sambil memakan cemilan yang dibawa oleh Mamanya.

"Keenakan kamunya, jangan Pa jangan. Nanti dia malas sekolah libur terus" Mama Cantika mulai mengompori suaminya.

Keduanya mulai berdebat, tidak ada yang mau mengalah. Merasa lelah melihat anak dan istrinya yang terus berdebat Papa Cantika pun meninggalkan keduanya di ruang tamu.

ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang