Cantika memasuki gedung perusahaannya dia kembali karena ada berkas yang ketinggalan di kantornya.
Menaiki lift menuju ruangannya, Cantika menyenderkan tubuhnya di sudut lift. Lift berdenting Cantika bersiap untuk keluar.
"Gelsy" ucapnya yang melihat Gelsy berdiri di pintu lift.
Gelsy tersenyum lebar melihat Cantika. "Kemana aja lo, masih jam segini udah gak ada di kantor?"
Cantika memeluk Gelsy "kangen banget udah hampir setahun gak ketemu"
"Kapan sampai sini?" Cantika menggandeng tangan Gelsy menuju ruangannya.
"Tadi pagi"
"Kenapa gak bilang mau pulang" Cantika membuka pintu mempersilahkan Gelsy masuk.
"Biar jadi kejutan dong"
Cantika tertawa mendengar jawaban Gelsy. Setelah menemukan berkas yang di carinya Cantika mengajak Gelsy untuk jalan-jalan sekalian makan malam di luar.
"Kenapa gak dari siang tadi aja sih dateng ke kantornya" ucap Cantika sambil mendudukkan dirinya di samping Gelsy yang sedang melajukan mobilnya.
"Tadi siang abis dari makam Mama Papa, kangen udah lama gak pernah kesana"
"Gue juga udah lama gak kesana" ucap Cantika menyahuti perkataan Gelsy.
"Mau ke sana bareng?"
"Minggu depan ya" ucap Cantika.
Gelsy tersenyum dan mengangguk.
"Gimana sama Om lo?" tanya Cantika lagi.
"Gak tau gue belum ada bilang sama dia, rencananya minggu depan mau ke kantor Papa."
"Kira-kira Om lo mau gak ya nyerahin perusahaan untuk lo pegang, secara kan dia udah lama banget pegang perusahaan itu"
"Iya udah 8 tahunan di pegang dia" sahut Gelsy.
Obrolan mereka terus berlanjut, hingga mereka sampai di rumah makan favorit mereka ketika SMA dulu.
"Udah lama banget gak kesini" ucap Gelsy yang berjalan memasuki rumah makan tersebut.
"Makanya gak usah sok-sokan pindah-pindah" sahut Cantika.
Gelsy terus berjalan tanpa peduli sindiran Cantika.
"Lo pesen apa?" tanya Cantika sambil membalik-balik buku menu.
"Yang biasa aja"
Cantika memanggil pekerja rumah makan tersebut untuk memesan makanan mereka.
"Rasanya gak berubah ya" ucap Gelsy sambil memasukkan makanan kedalam mulutnya.
"Hm, masih enak kayak dulu, jadi mau buka studio musik?"
"Jadi, tapi nanti setelah udah senggang."
"El kalau lo ketemu Alano nanti gimana?"
"Ya gak gimana-gimana. Emang lo mau gue gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)
Fantasy🐧 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🐧 Gelsy Oceana Hanz adalah sosok perempuan yang bisa dikatakan sempurna. Dia cantik, kaya, dan pintar. Semua kemauannya dapat dimilikinya kecuali cinta seorang Alano Einhard Waller. Bagi Alano Einhard Waller, Gelsy O...