Bel istirahat berbunyi. Gelsy membereskan buku-bukunya yang berserakan di atas meja."Ayok ke kantin El" Cantika yang sudah selesai membereskan bukunya berdiri dari kursinya.
"Duluan Tik, pesenin gue somay sama lemon tea ya. Gue mau ke toilet dulu."
"Gue temenin aja yok biar sekalian" Cantika mulai berjalan keluar kelas.
"Gak usah lo duluan aja nanti bangkunya penuh semua" Gelsy membalikkan tubuhnya dan berjalan meninggalkan Cantika.
Gelsy berjalan menyusuri koridor sambil melihat anak-anak yang sedang bermain basket.
Langkahnya terhenti di depan sebuah pintu besar. Tangannya terulur untuk mengetuk pintu tersebut.
Tokk..
Tokk...
Tokk...
"Masuk" suara dari dalam sana terdengar.
Gelsy menekan gagang pintu dan mendorong pintu tersebut. Gelsy masuk ke ruangan tersebut.
"Duduk Gelsy" Pak Andra yang duduk di kursinya menyilahkan Gelsy untuk duduk di sofa.
Gelsy berjalan menuju sofa dan duduk disana. Setelah pak Andra ikut duduk Gelsy mulai berbicara "Pak surat pindah saya bagaimana.?"
"Kamu yakin mau pindah Gelsy? Sudah dipikir matang-matang, tidak ingin berubah pikiran?"
"Iya Pak saya yakin" Gelsy menjawab mantap. "Yasudah kalau begitu saya tidak bisa larang, padahal kamu murid berprestasi di sini"
Pak Andra bangun dari duduknya dan berjalan ke keja kerjanya mengambil surat pindah diatas meja kerjanya.
"Ini surat pindah kamu, kalau kamu berubah pikiran kamu bisa omongin ke saya" Pak Andra menatap Gelsy sedih biar bagaimana pun Gelsy itu termasuk aset sekolah. Walaupun dia kerjaannya cuma nempelin Alano. Tapi dia juga selalu juara 1 dan selalu memenangkan Olimpiade setiap kali mengikutinya. Karena menurut Gelsy menjadi pintar akan menambah nilai Plus nya di mata Alano.
"Baik Pak, kalau begitu saya permisi Pak" Gelsy bangun dari duduknya dan keluar dari ruangan kepala sekolah.
Gelsy melangkahkan kakinya ke kantin. Seperti semalam pemandangan menyakitkan hati tersaji di depannya. Alano yang makan bersama Irina. Tapi Gelsy tidak perduli toh nanti malam dia akan pergi dan tidak akan pernah lagi melihat pemandangan yang menyakitkan hatinya.
Gelsy melangkah mendekati Cantika. Mendudukan dirinya dan memakan somaynya.
***
Bel istirahat kedua berbunyi. Cantika mengajak Gelsy ke kantin tetapi seperti tadi Gelsy menyuruh Cantika pergi duluan karena dia akan berbicara kepada Alano.
Setelah Cantika keluar kelas, Gelsy melangkah menuju meja Alano. Kelas sudah sepi hanya beberapa orang didalamnya.
Gelsi meremas roknya kuat. Dadanya berdegup kencang rasanya ia ingin pergi saja tanpa minta maaf tapi bukannya itu tidak bertanggung jawab. Setelah semua yang dia lakukan tidak etis rasanya jika dia tidak meminta maaf. Gelsy menguatkan hatinya untuk terus melangkah ke meja Alano.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)
Fantasy🐧 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🐧 Gelsy Oceana Hanz adalah sosok perempuan yang bisa dikatakan sempurna. Dia cantik, kaya, dan pintar. Semua kemauannya dapat dimilikinya kecuali cinta seorang Alano Einhard Waller. Bagi Alano Einhard Waller, Gelsy O...