AAS - 21

163K 15.7K 576
                                    

Maaf ya aku telat up nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Maaf ya aku telat up nya..
Makasih banyak untuk 362 ribu pembaca nya 😍😍😍
Sayang banget sama kalian semua ❤❤❤

Di ruangan besar itu terlihat Alano sedang membaca berkas-berkas yang berserakan di mejanya untuk di tanda tangani, Alano mengalihkan tatapannya ketika mendengar bunyi notifikasi pada Handphonennya.

Melirik sekilas, terlihat bahwa Aji yang mengirimkan pesan di grup itu. Dan Alano memilih mengabaikan pesan yang masuk ke Handphonennya.

Alano sebenarnya malas menanggapi Aji karena dia tau serandom apa sepupu Aga itu. Karena itu walaupun aji berkata berita itu menyangkut dirinya, dia hanya mengabaikannya.

Tapi melihat pesan terakhir Aji membuat Alano penasaran. Tangannya bergerak untuk membuka pesan tersebut.
Seketika Alano membeku melihat isi pesannya. Foto itu...

"Gelsy" ucapnya lirih.

Tangannya dengan cepat menelpon Aji tapi malah suara operator yang di dengarnya. Tidak puas Alano terus menghubungi Aji  tetapi sama hanya suara operator yang di dengarnya.

Mencoba mengirimkan pesan ke Aji tapi sama hanya centang satu.

"Aji bangsat" makinya dengan keras.

Ketika akan menelpon Aji lagi, nama Aga terpampang di layar Handphonenya. Dia langsung mengangkat panggilan tersebut.

"Lo udah liat foto yang di kirim Aji?"

"Udah, tapi Aji gak bisa di hubungi" jawab Alano.

"Iya, gue udah berkali-kali telpon dia tapi gak nyambung."

"Gue mau ke rumahnya sekarang."

"Gue baru telpon tante Meli katanya Aji sama om Danu pergi ke Inggris buat perjalanan bisnis, tapi Dua hari yang lalu om Danu bilang dia dapat undangan acara Anniversary dari rekan bisnisnya. Tapi tante Meli lupa tanya" ucap Aga di seberang sana.

Alano menghembuskan napas nya kesel. Dimana sebenarnya Aji bertemu Gelsy, dan kenapa Handphonenya tidak aktif. Rasanya Alano ingin meninju Aji sekarang juga.

Dua jam, dua jam kemudian Aji menghidupkan Handphonenya. Pesan dan panggilan tak terjawab menumpuk di Handphonenya. Tangannya ingin membuka salah satu pesan, sebelum nama Alano terpampang di layar Handphonenya.

"Hm"

"Dimana?" 

"Di jalan ini" ucap Aji tanpa dosa.

ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang