AAS - 42

84.1K 7.6K 309
                                    

Part ini masih Flashback kehidupan dulu ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Part ini masih Flashback kehidupan dulu ya..

Setelah Gelsy sembuh dan keluar dari rumah sakit Alano langsung mendatangi Irene. Alano sudah mengurungnya di ruang bawah tanah, Alano benar-benar akan membunuh Irene sebelum sebuah kalimat menghilangkan niatnya. 

“Kamu kira kalau kamu bunuh aku, semua ini selesai? Kamu pikir kalau aku mati Gelsy akan aman? Nggak, orang lain yang akan nyelakain Gelsy menggantikan aku. Nikahin aku dan nurut sama semua perkataan aku maka Gelsy akan aman, atau kamu mau semua rahasia kamu tentang Tante Irsyi aku bocorin ke Gelsy? Bisa aku pastiin Gelsy bakal langsung ninggalin kamu dan kami akan semakin gampang untuk celakain Gelsy.”

Alano yang mendengar itu terkejut, dari mana Irene mengetahui tentang Tante Irsyi. Alano terdiam cukup lama sebelum kemudian pergi dari sana.

Hari demi hari berlalu, Gelsy terus celaka meskipun Irene sudah Alano kurung di ruang bawah tanah. Belum lagi Gelsy yang sering mendapatkan telpon dari nomor asing, seperti sedang memberikan kode kepada Alano karena nomor-nomor asing itu akan menelpon jika Alano sedang didekar Gelsy. Alano memikirkan ucapan Irene, dia ingin tahu siapa sebenarnya dalang dari semua ini.

Alano sudah menyelidiki semua tentang Irene tetapi tidak ada yang aneh sama sekali, orang tuanya bahkan sudah meninggal. Jadi sebenarnya siapa orang di balik Irene.

Gelsy yang terus-terusan celaka meskipun Alano sudah menyuruh orangnya menjaga Gelsy dengan ketat membuat Alano memutuskan untuk menikahi Irene dan mengikuti permainan ini. Mereka sepertinya memang mengincar Gelsy.

Alano duduk termenung di ruang kerjanya. Dia sudah berbicara kepada Gelsy mengenai niatnya menikah dengan Irene sesuai dengan yang Irene mau termasuk mengakui anak Irene sebagai anaknya. Alano bisa melihat kekecewaan di wajah Gelsy, rasanya Alano ingin membunuh dirinya sendiri saat ini.

Dia begitu frustasi sekarang kalau dia tidak menuruti Irene sedikit saja Gelsy akan langsung celaka, ada saja hal-hal diluar nalar Alano yang akan mencelakai Gelsy. Dan jika dia tidak menikah, dia tidak akan bisa mengungkap dalang dan alasan dari semua ini, dan yang paling utama adalah dia ingin Gelsy aman, sungguh walaupun Alano sudah berusaha menjaga Gelsy tetap saja dia selalu gagal. Orang-orang itu selalu berhasil mencelakai Gelsy di mana saja dan kapan saja. Sungguh, jika tadi Gelsy benar-benar setuju bercerai dengannya. Alano akan langsung berlutut di depan Gelsy untuk menarik ucapannya.

***

Hari pernikahan tiba. Alano duduk di pelaminan, memandang Gelsy dari kejauhan. "Senyum! sebelum lampu gantung itu jatuh menimpa Istri kamu." Ucapan Irene seketika membuat Alano menegang, dia langsung melihat ke lampu gantung yang berada tepat diatas Gelsy.

Bayang-bayang kejadian itu terputar di kepalanya. Alano mencoba mengendalikan dirinya sekuat tenaga dan mencoba tersenyum. 

Irene memberi isyarat dengan mata nya Alano yang mengerti langsung mengambil minum dan menyuapkan kue kepada Irene. Sungguh jika bukan karena Gelsy, Alano akan membunuh Irene sekarang juga. 

ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang