Alano menatap kosong taman Cafe tempatnya berada sekarang. Dia meminum kopi yang hanya tinggal setengah di cangkirnya. Dia baru saja selesai Meeting bersama rekan kerjanya.Setelah menghabiskan kopinya Alano beranjak dari kursinya berniat kembali ke Kantor. Tetapi belum sempat melangkah, perhatiannya teralihkan ke pintu Cafe yang di dorong dari luar.
Alano terpaku di tempat ketika melihat seorang gadis memasuki Cafe.
Ya Gelsy. Gelsy datang bersama seorang perempuan, yang mungkin temannya.
Alano mendudukan dirinya kembali. Memandang Gelsy dari jauh dan memperhatikan hal-hal yang di lakukan Gelsy.
Alano tersenyum ketika melihat Gelsy makan dengan Lahap. Perubahan ekspresi maupun senyum Gelsy begitu menyenangkan untuk dilihat.
Alano masih terus memperhatikan Gelsy. Terkadang Alano tersenyum kecil melihat Gelsy yang sepertinya sedang bercerita kepada temannya.
Gelsy terlihat memperhatikan isi dalam Cafe sebelum kemudian secara tidak sengaja matanya bertemu dengan mata Alano.
Gelsy terlihat membeku ditempatnya. Setelah bisa menguasai diri, Gelsy terlihat menganguk sekali sambil tersenyum paksa ke arahnya.
Alano hanya menatap Gelsy datar dari tempatnya.***
Jantung Gelsy rasanya ingin berhenti berdetak begitu saja ketika matanya tanpa sengaja bertemu dengan mata Alano.
Ingin berpura-pura tidak melihat pun rasanya tidak mungkin karena mata mereka saja sudah bertatapan.
Akhirnya karena sudah tidak bisa mundur lagi. Gelsy menganggukan kepalanya sekali sebagai bentuk sopan santun kemudian tersenyum dengan paksa.
Setelahnya Gelsy langsung mengalihkan pandangannya ke Handphonenya. Jantungnya berdetak kencang, ini adalah pertama kalinya dia bertemu Alano setelah Tujuh tahun.
Seperti seseorang yang baru bertemu mantannya setelah sekian lama. Seperti itulah perasaan Gelsy sekarang.
Rasanya deg-degan, ingin menghindar, ingin lari, kesal kenapa bisa ketemu dan lain sebagainya.
Gelsy bernapas lega ketika melihat Alano yang kini sudah beranjak dari duduknya. Apalagi ketika melihat Alano berjalan menuju kasir.
Gelsy sesekali tertawa karena perkataan Arana. Tetapi tawanya langsung berhenti ketika melihat Alano yang kini sedang berjalan ke arahnya.
'Astaga ni anak mau kemana. Plis plis jangan kesini. Pergi pergi. Lo mau ngapain ke sini. Plis jangan kesini' Gelsy terus berbicara didalam hati berharap Alano tidak menghampirinya.
Sungguh bertemu Alano disini tidak ada dalam Agendanya hari ini.
Gelsy tersenyum canggung melihat Alano yang sudah berada di depannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)
Fantasy🐧 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🐧 Gelsy Oceana Hanz adalah sosok perempuan yang bisa dikatakan sempurna. Dia cantik, kaya, dan pintar. Semua kemauannya dapat dimilikinya kecuali cinta seorang Alano Einhard Waller. Bagi Alano Einhard Waller, Gelsy O...