"Kenapa, kenapa Om sejahat itu sama aku. Kenapa Om ambil Mama sama Papa aku." Gelsy berteriak marah pada Genta.PLAKK...
Genta menampar Gelsy dengan kencang hingga wajahnya tertoleh ke samping. "Beraninya anak sialan sepertimu berteriak padaku."
"Kenapa Om jahat banget, apa salah Mama Papa sama Om?" tanya Gelsy lagi dengan suara lirih, darah terlihat sedikit keluar dari sudut Bibirnya.
"Karena Gerald selalu mendapatkan semua yang dia inginkan baik itu kesuksesan maupun kasih sayang keluarga kami." Ucapnya dengan marah.
"Dia selalu menjadi yang dibanggakan oleh keluarga kami. Apalagi ketika dia berhasil membangun perusahaannya sendiri tanpa campur tangan keluarga kami. Apa kau tau setiap hari saya selalu dibandingkan dengan dia. Perusahaan keluarga diberikan kepada saya juga karena Gerald menolak untuk memimpinnya." Genta mengepalkan tangannya ketika mengingat semua ketidakadilan yang dia dapatkan dari keluarganya.
"Semua ini bukan salah Papa, Om sendiri yang gak mampu dan gak bisa dibanggakan, sehingga Kakek lebih memilih Papa." Gelsy berucap dengan lantang.
PLAKK..
PLAKK...
Genta menampar Gelsy bolak balik dengan kencang. "Mulut kotor mu tidak berhak mengomentariku."
Genta menyeret Gelsy menuju dinding dengan cara menyeret rambutnya. Gelsy berteriak sakit, rasanya kulit kepalanya akan tercabut sekarang juga. Gelsy berusaha berontak, tetapi semakin bergerak cengkraman pada rambutnya semakin kuat.
Genta menghempaskan tubuh Geksy kedinding kemudian membuka ikatan tangan Gelsy dan menarik tangannya ke depan wajahnya.
"Tangan ini yang sudah berani menyentuh milikku." Ucap Genta menyeringai melihat tangan Gelsy.
Dia mengingat tangan ini lah yang sudah menyentuh Tabletnya sehingga membuatnya berakhir seperti sekarang.
Genta bangun dari jongkoknya dan meminta bawahannya untuk memegangi tangan Gelsy dan meletakkannya di lantai.
Gelsy yang mulai mengerti menggeleng ribut "Jangan Om Gelsy mohon jangan, jangan tangan Gelsy." Gelsy berusaha menarik sekuat tenaga tangannya.
Genta tertawa puas melihat Gelsy yang ketakutan. Gelsy terus berusaha memberontak, karena kesal Genta menendang Gelsy kuat tepat di perutnya yang membuat Gelsy seketika terdiam menahan sakit.
Sepatu Genta sudah berada tepat di atas tangan Gelsy. Gelsy memejamkan matanya dengan air mata yang terus mengalir. "Maaf Ma, kayaknya Gelsy gak akan bisa main Piano lagi setelah ini. Pada akhirnya Gelsy memang gak pernah bisa buat Mama bangga."
Genta menginjak kuat tangan Gelsy dengan sepatunya kemudian memutar sepatunya.
"AAAKKKHHH..." Teriakan nyaring Gelsy terdengar memenuhi ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANTAGONIST'S ANOTHER SIDE (END)
Fantasy🐧 FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA 🐧 Gelsy Oceana Hanz adalah sosok perempuan yang bisa dikatakan sempurna. Dia cantik, kaya, dan pintar. Semua kemauannya dapat dimilikinya kecuali cinta seorang Alano Einhard Waller. Bagi Alano Einhard Waller, Gelsy O...