BAB 35 : Penyaringan Tabib

232 34 0
                                    

Satu minggu kemudian, aroma obat memenuhi aula di Istana Barat, membuat Rhaella berpikir kalau dia tengah berada di balai kesehatan. Matanya menatap ke arah orang-orang yang mengenakan pakaian putih atau hijau di aula, mereka semua berbaris, menunggu giliran untuk berhadapan dengan Rhaella dan melakukan wawancara supaya bisa menjadi tabib pribadi dari Rhaella Rhoxolany.

Seperti kata Rhaella, berita mengenai dirinya tidak pernah padam di pembicaraan rakyat, bahkan pengumuman yang keluar dari mulutnya akan langsung tersebar laksana hama di ladang.

Dari pengumuman itu, Rhaella berhasil mengumpulkan seratus tabib yang berasal dari berbagai kota atau negara lain, mereka terlihat sangat antusias karena diiming-imingi bayaran tinggi asal mampu meringankan penyakit Rhaella.

“Berikutnya adalah Tuan Greyson Vlasov, dia merupakan seorang tabib yang berasal dari Negara Faustus. Pengetahuannya mengenai obat-obatan sangatlah luas dan beliau kerap menjadi tabib yang dipercaya oleh banyak bangsawan di Negara Faustus,” jelas pelayan Rhaella yang mengatur pertemuan para tabib dengan dirinya.

Seorang pria muda berdiri di hadapan Rhaella, wajahnya menampakkan kepercayaan diri yang kuat, seolah sangat yakin bahwa dia mampu  dipilih oleh Rhaella. Akan tetapi, wajahnya menjadi buruk tatkala melihat Rullin Vedenin berdiri di sebelah Rhaella, Greyson bahkan tidak tahu mengapa budak itu harus selalu berdiri di sana.

“Tuan Vlasov, kamu pernah merawat orang yang menderita kutukan?” tanya Rhaella langsung ke intinya.

Greyson, “Belum, Yang Mulia. Namun, saya akan terus mempelajari sihir kutukan selagi merawat kesehatan Anda.”

Rhaella menghela napas. “Aku tidak membutuhkan orang yang masih belajar, Tuan Vlasov. Nyawaku ada di ujung tanduk, sehingga aku membutuhkan tabib yang mampu mengenali sihir kutukan dengan baik. Maaf, Tuan Vlasov, silahkan pergi.”

Greyson Vlasov terkejut, dia buru-buru menunduk begitu dalam di hadapan Rhaella dan berkata, “Yang Mulia, saya adalah orang yang mampu belajar dengan cepat, jadi yakin bisa mera—”

“Apa kau tidak dengar perkataanku, Tuan Vlasov? Pergilah sebelum aku menyuruh prajurit menyeretmu dengan tidak hormat,” kata Rhaella dengan dingin, intonasi suaranya bahkan mampu membuat Greyson ketakutan, sehingga tabib itu bergegas meninggalkan aula.

Alasan utama Rhaella menolak Greyson bukanlah karena kemampuannya, melainkan karena dia bukan tabib yang berasal dari Alcander.

Rhaella menyandarkan punggungnya ke kursi, merasa lelah setelah mewawancarai lebih dari enam puluh tabib hari ini. Dia bahkan sudah merasa muak karena terus mencium aroma obat yang sangat menyengat dari tubuh para tabib itu.

Dasha yang turut berdiri di sebelah Rhaella tampak khawatir dengan kondisi Rhaella sehingga dia berkata, “Yang Mulia, apa tidak sebaiknya kita sudahi wawancara hari ini dan melanjutkannya besok?”

“Aku tidak ingin menunda-nunda, lebih cepat mendapatkan tabib maka akan lebih cepat mendapatkan perawatan.” Rhaella lantas menatap pelayan yang berdiri di depannya. “Segera panggil tabib berikutnya.”

“Tabib berikutnya! Silahkan datang ke hadapan Yang Mulia.”

Tabib demi tabib terus dipanggil dan semua tabib itu ditolak oleh Rhaella dengan alasan yang bermacam-macam, mulai dari alasan logis sampai tidak logis sama sekali. Bahkan ada seorang tabib yang ditolak karena dia terlalu tua untuk Rhaella.

Semua tabib yang ada di aula mulai saling berbisik bila Rhaella terlalu pemilih dan akan cepat mati apabila tidak segera menerima tabib.

Sesungguhnya, Rhaella juga hampir putus asa karena tabib yang dia inginkan tidak kunjung datang ke hadapannya. Menurut Rullin, tabib dari negaranya itu mungkin sudah merubah wajah dan identitasnya sehingga akan sulit menemukan tabib itu apabila mereka tidak bertukar pembicaraan.

“Tabib berikutnya adalah Tuan Nikolai Petrov dan asistennya Sonya Forger. Mereka berdua adalah tabib lepas yang sering berkelana dari satu negara ke negara lainnya untuk mengobati bermacam-macam penyakit.”

Kedua orang yang disebutkan itu lantas berlutut di hadapan Rhaella untuk memberikan hormat. Kali ini, Rhaella menegakkan punggungnya untuk melihat kedua tabib itu lebih jelas. Ketika Nikolai dan Sonya berjalan ke hadapan Rhaella sebelum ini, hal pertama yang mereka lihat bukanlah Rhaella, melainkan Rullin yang berdiri di sebelah Rhaella.

Tatapan mata yang mereka berikan kepada Rullin memberikan kesan bahwa kedua orang itu menghormati Rullin, bahkan menaruh kepercayaan yang besar untuk Rullin.

Dan semua itu mampu Rhaella lihat dengan sangat jelas.

“Yang Mulia, kami telah datang jauh-jauh kemari setelah melihat pengumuman yang telah Anda buat tempo lalu. Hati kami tergerak untuk menemui Anda karena ingin membantu Anda dalam menangani kutukan iblis,” ujar Nikolai.

Rhaella, “Tuan Petrov, apa kamu sudah pernah menangani sihir kutukan sebelumnya?”

“Selama beberapa bulan terakhir, saya sudah berkelana dari satu tempat ke tempat lainnya. Ada banyak penyakit yang saya tangani, termasuk sihir kutukan. Meskipun sihir kutukan yang saya tangani kebanyakan adalah kutukan ringan, setidaknya saya memiliki pengetahuan yang cukup luas terkait sihir kutukan.”

Rhaella merasa cukup puas dengan jawaban Nikolai. Tabib itu terdengar sangat kompeten dalam menangani penyakit dan bahkan sudah berkeliling ke banyak negara.

Selain itu, penyataan Nikolai mengenai dirinya yang berkelana selama beberapa bulan terakhir membuat Rhaella yakin bahwa dia adalah tabib yang melarikan diri dari Negara Alcander dan menyamarkan identitasnya.

“Baiklah, Tuan Petrov. Jawabanmu membuat aku yakin bahwa kamu adalah orang yang kompeten, sehingga aku ingin menerima kamu sebagai tabib pribadiku. Selama merawatku, kamu akan tinggal di Istana Barat dan diberikan tempat tinggal yang layak, apa kamu keberatan untuk tinggal di Milana?”

Nikolai menggelengkan kepalanya dengan cepat. “Tidak, tentu saja tidak, Yang Mulia. Saya merasa sangat terhormat karena mampu melayani Anda.”

Rhaella tersenyum. “Datanglah ke ruanganku jam 8 malam nanti, aku ingin kamu segera memeriksa kesehatanku.”

Nikolai tidak menyangka bila Rhaella akan meminta pemeriksaan darinya secepat itu, tetapi dia tidak mengatakan bantahan. “Saya mengerti, Yang Mulia.”

• • •

“Sonya, kamu harus menjaga sikapmu saat bertemu dengan Yang Mulia,” peringat Nikolai tatkala dia dan Sonya sampai di ruangan mereka.

Sonya mendengus, dia membanting tas yang dia bawa ke lantai, kemudian menampakkan wajah kesal yang sangat ketara kepada Nikolai. “Dia terlihat seperti seorang wanita sombong yang senang merendahkan orang lain. Tuan Petrov, apa kamu tidak melihat betapa buruknya perlakuan Rhaella itu kepada Paduka Kaisar? Dia bahkan membuat Paduka Kaisar berdiri di sampingnya selama beberapa jam tanpa sekalipun diperbolehkan duduk!”

“Tuan Petrov, kalau saja bisa, aku sangat ingin menendang kepala Rhaella karena sudah mempermalukan Paduka Kaisar seperti itu!”

Sonya Forger sesungguhnya merupakan pelayan pribadi dari salah satu adik perempuan Rullin. Dia berhasil menyelamatkan diri karena tanpa sengaja bertemu dengan Nikolai saat dia terpisah dengan ibu dan dua adik perempuan Rullin.

Sejak saat itu, Sonya terus mengikuti Nikolai berkelana ke banyak tempat dan bahkan mulai mempelajari ilmu-ilmu pengobatan di dalam pelariannya.

My Fallen KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang