BAB 12 : Anjing Neraka

352 45 0
                                    

Anjing neraka bukanlah binatang iblis tingkat atas yang memiliki kekuatan besar. Namun, binatang iblis satu ini sangat sulit diatasi karena mereka selalu datang berkelompok. Satu kelompok bisa memuat dua puluh hingga tiga puluh anjing neraka.

Saat ini, prajurit yang menemani Rhaella tidak memiliki energi spiritual yang kuat, sehingg mereka tidak akan mampu menangani anjing neraka sebanyak itu. Sedangkan Rullin tidak bisa menggunakan energi spiritual sama sekali, tapi setidaknya dia mempunyai stamina yang kuat.

“Yang Mulia! Panah yang kita bawa hampir habis!” teriak salah satu prajurit.

Rhaella mendengus, “Tersisa berapa?”

“Hanya tiga!”

Para pemanah bahkan baru membunuh beberapa anjing, tapi mereka sudah kehabisan anak panah karena anjing-anjing itu bergerak begitu cepat.

Rhaella lantas menimbang-nimbang, haruskah dia kembali memanggil Zephyr dan bertarung bersama yang lain.

“Yang Mulia, Anda tidak boleh melakukan hal yang sedang Anda pikirkan sekarang,” peringat Dasha. Pelayan itu memberanikan diri untuk berbicara karena tahu Rhaella memiliki ide yang buruk di dalam pikirannya.

“Lantas kita bisa apa, Dasha? Anjing-anjing itu bahkan masih tersisa banyak, tapi para prajurit sudah kelelahan.”

Yeva bajingan.

Kini Rhaella mengumpat kepada saudara pertamanya.

Seandainya Yeva bisa memberikan prajurit yang lebih kuat, Rhaella pasti tidak perlu menggerakan tubuhnya hari ini.

Di lain sisi, Rullin tanpa henti menebas kepala anjing-anjing yang ada di sekitarnya. Setelah lama tidak berlatih, Rullin merasa tubuhnya sedikit kaku sehingga dia perlu menyesuaikan diri selama beberapa saat.

Sesungguhnya, dia juga tidak mengerti kenapa sekarang dia malah berusaha menyelamatkan orang dari negara yang menjajah negaranya sendiri.

Mungkin sikap Rhaella yang tadi menolongnya telah membuat hati Rullin sedikit tergerak untuk menolong.

Mungkin juga karena dia tidak punya pilihan, selain membunuh anjing-anjing neraka supaya bisa selamat.

“Rullin! Kamu memang hebat! Teruskan, bunuh mereka semua! Jangan berhenti bergerak sebelum semua anjing itu mati!” Rhaella berteriak dari belakang, bertingkah seperti pesorak wanita yang selalu teriak setiap kali melihat para prajurit berlatih.

Rullin merasa tekanan darahnya meninggi setiap kali melihat tingkah Rhaella, sehingga ia melampiaskan kekesalannya dengan menendang anjing di hadapannya.

“Benar! Tendang anjing neraka itu! Tenagamu sangat kuat! Kamu pasti mampu bermain denganku di ranjang hingga berjam-jam!”

Kata-kata Rhaella hampir membuat Rullin melempar pedang di tangannya ke kepala wanita itu. Rullin lantas berteriak dengan wajah kesal. “Bisakah kau diam, Yang Mulia?!”

Rhaella hanya tersenyum sebagai balasan, tubuhnya yang sebelum ini sakit lambat laun mulai membaik setelah menenggak beberapa butir obat. Tapi, dia belum bisa membantu para prajurit karena Dasha dengan kurang ajarnya menahan lengan Rhaella, seolah-olah cengkraman lemah itu mampu membuat Rhaella tetap diam.

Sudahlah, Rhaella memang sebaiknya menahan diri atau dia tidak akan mampu sampai ke Kota Araya.

Grraw!

Secara tiba-tiba, suara geraman marah anjing terdengar di belakang Rhaella, membuat wanita langsung berputar ke belakang dan di hadapkan oleh sosok anjing besar yang berdiri tidak jauh dari tempat Rhaella berdiri.

My Fallen KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang