BAB 49 : Awal Pengobatan

251 34 1
                                    

Setelah melihat Rhaella terus ditindas oleh kedua saudaranya, Rullin tidak mau berlama-lama menunggu kekuatannya kembali, karena apabila dia tidak segera menyembuhkan inti spiritualnya, mungkin Rhaella akan menghadapi hal yang lebih buruk lagi.

Akan tetapi, permintaan Rullin jelas sangat beresiko sehingga Nikolai dengan tegas menolak. “Tidak bisa, Yang Mulia. Kita sudah membuat kesepakatan bahwa saya akan memulai pengobatan Anda setelah kondisi tubuh Anda pulih sepenuhnya.”

Rullin, “Aku sudah sehat total, apalagi yang kamu tunggu, Nikolai?”

“Yang Mulia, Anda mungkin merasa baik-baik saja, tetapi saya tahu bila organ tubuh Anda belum sepenuhnya pulih.”

“Sampai kapan, Nikolai? Sampai kapan aku harus menunggu? Setiap detik waktuku terlalu berharga, aku tidak mau menyia-nyiakan waktuku dengan terus menunggu."

Nikolai, “Yang Mulia, inti spiritual akan menarik seluruh energi dari tubuh Anda untuk memulihkan diri. Oleh sebab itu, apabila Anda memaksakan diri untuk menjalani pengobatan saat tubuh Anda belum pulih total, proses penyembuhannya akan terasa sangat menyakitkan.”

Rullin menepuk pundak Nikolai beberapa kali, kemudian berusaha meyakinkan tabib itu, “Nikolai, aku sungguh tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Seberapa sakit proses yang harus kulalui, asalkan bisa berhasil, maka aku akan berusaha menahannya.”

Setiap detik waktu sangat berharga untuk Rullin, dia tidak mau membuang-buang waktu dikala waktu terus menggerus kesehatan Rhaella. Rullin takut, apabila dia menunggu lebih lama, dia tidak akan mampu melindungi Rhaella dan menyelamatkan wanita itu dari kematian.

“Nikolai, lakukanlah.”

Pada akhirnya, Nikolai tidak bisa terus menolak. Perintah dari Rullin merupakan hal mutlak dan tidak mampu dia bantah, sehingga Nikolai memutuskan untuk menuruti permintaan Rullin.

“Bila Yang Mulia memang sanggup untuk melalui proses yang menyakitkan, maka saya akan memulai pengobatan mulai besok.”

Rullin tersenyum, “Terima kasih, Nikolai.”

Setelah Nikolai setuju untuk melakukan pengobatan, dia segera meminta Sonya untuk mempersiapkan seluruh benda serta obat yang akan dia gunakan besok.

Supaya Nikolai bisa mengobati Rullin dengan lebih leluasa, Rhaella juga meminta Dasha untuk membawakan ranjang baru ke ruangannya, sehingga Rullin masih bisa melakukan pengobatan di kamar Rhaella tanpa harus menganggu istirahat wanita itu.

Malam lantas bergulir dengan cepat sehingga matahari kembali datang.

Nikolai datang bersama Sonya saat embun pagi masih belum menghilang, mereka turut membawa peralatan yang akan digunakan dalam pengobatan nanti.

“Yang Mulia, apa Anda sudah siap untuk melakukan pengobatan hari ini?” tanya Nikolai seraya meletakkan peralatannya satu-persatu ke atas meja.

Rullin, “Ya, sangat siap.”

Nikolai lantas meminta Rullin untuk menanggalkan pakaian atasnya, kemudian berbaring di atas ranjang yang sudah disiapkan khusus untuk pengobatan.

Tak jauh dari tempat pembaringan Rullin, Rhaella duduk di kursi seraya memperhatikan Rullin. “Kira-kira, berapa lama pengobatan ini berlangsung?”

Nikolai menoleh ke arah Rhaella. “Bila pengobatan berjalan lancar, maka inti spiritual Yang Mulia Kaisar dapat pulih dalam kurun waktu satu bulan, bila lambat maka akan pulih dua bulan lagi. Namun, semakin cepat pemulihan, maka semakin menyakitkan prosesnya.”

Rhaella, “Kalau begitu, jangan terburu-buru dalam mengobati Rullin, obati saja dengan kecepatan normal.”

Sama halnya dengan Rullin yang tidak suka saat melihat Rhaella jatuh sakit, Rhaella juga merasa tidak nyaman saat memikirkan Rullin harus merasakan sakit untuk memulihkan inti spiritualnya.

“Jangan dengarkan dia, lakukan saja secepat mungkin,” kata Rullin.

Perkataan Rullin sontak membuat Rhaella kesal. “Kau suka disakiti atau apa? Sembuh dalam waktu dua bulan juga tidak terlalu buruk.”

Dua bulan bukanlah waktu yang panjang. Namun, Rullin bisa ingat dengan baik bila mulai bulan depan seluruh panca indera Rhaella akan mengalami penurunan. Apabila Rullin sembuh dalam kurun waktu dua bulan, mungkin Rhaella juga sudah mengalami kelumpuhan.

“Rhaella, sebelum kita ribut lagi, lebih baik kamu keluar selama Nikolai mengobatiku,” pinta Rullin.

Rhaella mengerutkan keningnya. “Rullin, ruangan ini adalah kamarku? Mengapa kamu malah mengusirku?”

“Kamu yang meminta aku untuk pindah, maka ruangan ini juga milikku.”

Rhaella merasa ingin meledak saat Rullin ingin menginvasi kepunyaannya. Tapi sebelum Rhaella mengomel, Nikolai sudah lebih dahulu berbicara. “Maaf bila saya juga lancang, Yang Mulia. Tapi pengobatan yang akan saya lakukan membutuhkan konsentrasi tinggi, jadi lebih nyaman apabila tidak ada orang lain di ruangan, selain saya dan asisten saya.”

Karena Nikolai berkata demikian, maka Rhaella hanya bisa mendengus dan menuruti permintaannya. “Baiklah, aku akan minum teh di taman selama kamu mengobati Rullin, panggil aku kalau sudah selesai mengobati.”

Usai mengatakan itu, Rhaella berjalan keluar dari ruangan sambil menghentakkan kakinya beberapa kali, terlihat seperti seorang anak kecil yang sedang merajuk.

“Yang Mulia, bagaimana Anda bisa tahan dengan wanita seperti itu?” tanya Sonya begitu Rhaella pergi.

Pasalnya, seluruh wanita di keluarga Rullin kebanyakan adalah wanita lemah lembut yang tidak pernah berbicara kasar atau bertingkah seenaknya. Sehingga Sonya merasa heran saat Rullin bisa tahan dengan spesies wanita seperti Rhaella.

“Kuncinya hanyalah terbiasa, Sonya,” kata Rullin.

Sonya masih tidak bisa mengerti pola pikir Rullin, tetapi lebih baik dia tidak menelisik lebih jauh daripada merasa pusing.

“Nikolai, sekarang Rhaella sudah pergi, kamu bisa berusaha menyembuhkanku dalam kurun waktu satu bulan.”

Nikolai yang sudah lelah berdebat dengan kekeras kepalaan Rullin, akhirnya tidak membantah. “Sesuai dengan permintaan Anda, Yang Mulia.”

Nikolai lantas mulai membuka gulungan kain berisikan jarum-jarum pengobatan. Jari-jarinya yang cekatan segera mengambil jarum itu, kemudian menusukkan ujung tajamnya ke titik-titik akupuntur Rullin.

Jarum yang ditusukkan oleh Nikolai bukanlah sembarang jarum, jarum-jarum itu merupakan benda yang dibuat menggunakan kekuatan sihir Nikolai, sehingga jarum itu akan mengalirkan energi sihir yang besar setiap kali ditusukkan ke dalam kulit Rullin.

Energi sihir itu lekas merekontruksi inti spiritual Rullin dengan menarik energi yang tersimpan oleh tubuh Rullin. Proses inilah yang akan terasa sangat menyakitkan.

Namun, Rullin sama sekali tidak mengeluh atau mengeluarkan rintihan. Dia hanya diam sambil sesekali mengerutkan keningnya.

Nikolai jelas merasa kagum, karena orang biasa pasti sudah meraung-raung kesakitan akibat tidak mampu menahan gejolak sihir yang ada di dalam tubuh mereka, tetapi Rullin sangat tenang dan tampak tidak terganggu.

Meski begitu, Rullin tetap saja tidak bisa memungkiri bahwa tubuhnya merasa tidak nyaman setiap kali Nikolai menusukkan jarum baru.

Kepalanya akan terasa ditusuk-tusuk oleh paku, sementara dadanya seperti tengah dicabik-cabik secara berulang kali.

Rasa sakit itu terus berlangsung, bahkan setelah Nikolai sudah tidak menambahkan jarum baru ke tubuhnya.

“Yang Mulia, setelah memasangkan seluruh jarum, maka Anda tidak akan bisa menggerakan tubuh Anda. Pengobatan ini akan berlangsung selama lima jam, sehingga saya berharap Anda mampu bertahan selama itu.”

Lima jam adalah waktu yang panjang bagi orang yang sedang mengalami penyiksaan. Apalagi Rullin harus melewati waktu lima jam itu selama satu bulan penuh.

“Karena saya sudah memasangkan semua jarum, maka saya tidak membutuhkan konsentrasi yang tinggi lagi. Apabila Anda ingin, saya bisa memanggil Yang Mulia Putri untuk menemani Anda di sini.”

Rullin berbisik, “Ya, panggil dia.”

Mungkin mendengar suara berisik dari Rhaella akan membuat Rullin melupakan rasa sakit.

My Fallen KingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang