Kirana sekarang sedang merapikan mejanya setelah seharian ini ia pakai.
Kini dirinya akan beranjak dari duduknya bersiap untuk pulang karena ini sudah waktunya pulang tetapi dering telpon diatas mejanya menghentikan langkahnya.
"Halo...ada apa pak?"
...."Iya pak.."
Aku meletakan tasnya dimeja kemudian pergi keruang bosnya.
Tok
Tok
TokCeklek
Mataku membulat sempurna melihat ruangan ini sudah seperti kapal pecah.
"Apa yang terjadi disini pak?" Tanyaku panik.
"Yok lembur..." Bos tengilnya ini menggulung lengan kemejanya sampai sikut, dan memulai merapikan kekacauan ini.
"Tapi jam kerjaku sudah habis pak, kalo bapak lupa"
"Dan ini perintah, kamu harus mematuhi atasanmu ini"
Aku menghembuskan nafasku yang terasa sesak didada, padahal tubuh ini merindukan kasur empuk dirumah.
Terpaksa dirinya menuruti perintah bosnya ini dengan sedikit jengkel.
"Yang ikhlas dong kerjanya, jangan asal-asalan begitu"
"...."
"Hey... Cara ngaturnya bukan begitu, perhatikan lagi"
"..."
"Kiranaa, itu belum rapih"
"Aaaaa, berisik,,, bisa gak, diam aja" Kirana menatap bosnya dengan wajah marahnya.
"Hahahah... Iya..iyaa.. Kok sewot sih,, aku kan cuma..cumaa..." Laki-laki ini terbata membuatku kesal sekali.
"Maaf Kirana aku tidak bermaksud" Dia mencolek bahuku tapi aku cueki saja.
Sekarang waktu sudah menunjukan pukul 19.20 wib.
Setelah semua beres Aku dan Deriel beranjak untuk pulang.
Aku sedari tadi diam, dirinya malas meladeni bos tengilnya ini. Sangat menjengkelkan.
"Yok aku antar..." Pria ini menaiki motor sportnya dan berhenti didepanku.
"Makasih saya naik taksi saja"
"Taksi jam begini sudah gak lewat depan sini"
"Bapak jangan bohong"
"Siapa juga yang bohong"
"Gak mau nih? Aku tinggal ya? Bye" Saat mau narik gas motor, tiba-tiba aku menahan lengannya.
"Anterin saya" Aku malu menatap wajah bosnya itu yang bikin kesal.
"Gitu kek dari tadi... Yok naik.." Aku naik ke jok motornya.
"Tapi temani saya makan malam ya" tambahnya.
"Maksudnya, kamu ikut saya dulu kerumah saudaraku" Deriel meralat ucapannya.
Sekarang aku paham. Pria mesum ini menahanku dengan pekerjaan yang tidak jelas itu hanya karena ini.
"Jadi ini alasannya? bapak nahan saya buat lembur biar bapak bisa ajak saya kesana?" Deriel menganggukan kepalanya tanpa rasa bersalah.
"Kalo gitu gak jadi, saya mau jalan ke halte aja mau nunggu Bus" Saat aku mau turun Deriel menahan pahaku.
"Eitssss, gak bisa kamu sudah duduk pamali kalo turun lagi" Deriel cepat-cepat menjalankan motornya dengan senyum kemenangan.
Sedangkan Aku sudah ingin mencekik Deriel dari belakang tapi tidak jadi karena melihat ke spion motor Deriel yang sedang menatapku jahil.
Aku hanya bisa pasrah saja. Dia tidak bisa berbuat apapun. Bosnya emang laknat.
Tbc
Voment mana hayo?😳
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Impoten? [End]
RomantikKirana Widyanti gadis berumur 25 tahun berusaha mencari kerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Akhirnya dia menjadi sekretaris seorang Deriel Alfiansyah pria yang memiliki rahasia. Bagaimana reaksi Kirana mengetahui rahasia tersebut? ~mulai update...