14. Deriel & Kirana

1K 22 0
                                    

Deriel mengambil selimut dan bantal dan membawanya kearah sofa diruang tamunya.

"Kamu sedang apa? Aku akan tidur disini kamu tidur dikamar saja"

"Aku saja yang tidur disofa, kamu dikamar aja" Kirana menolak

"Bisa nggak sekali saja kamu itu tidak membantah?" Tanya Deriel dengan wajah masam.

"Kok marah? Aku kan nggak enak sama tuan rumah" Kirana menggaruk belakang kepalanya.

"Udah nurut saja aku disini kamu dikamar, titik"

"Baiklah" Kirana pergi meninggalkan Deriel dan masuk ke kamar pria itu.

Deriel tidak tenang dalam tidurnya, badannya pegal, sofa yang ditidurinya tidak muat untuk ukuran tubuhnya.

Ia menimang antara memaksa tidur disini atau di kamar, setelah beberapa saat dia memilih tidur dikamar saja.

Deriel bangun, dan membawa bantalnya kedalam kamarnya. Lalu dia berbaring disamping Kirana. Dia janji tidak akan apa-apain gadis itu.

Keduanya tidur nyenyak.

Pagi harinya entah siapa yang lebih dulu memeluk, karena posisi mereka saat ini sudah berpelukan.

Kirana menggeliat, saat mengerjapkan mata, dirinya merasakan hembusan nafas di wajahnya.

Matanya membulat ketika wajah Deriel begitu dekat dengan wajahnya, dan apa ini? Tangannya memeluk pinggang pria ini?

Kirana langsung bangun dan memeriksa tubuhnya. Aman.
Gerakan Kirana sontak membuat Deriel kaget dari tidurnya.

"Ada apa?" Deriel mengucek matanya.

"Kenapa tidur disini?"

"Kamu lupa ini ranjangku?"

"Iya.. tapi kan..."

"Udah nggak usah khawatir, aku nggak ngapa-ngapain kamu"

"Bukan itu...ooo... Ah sudahlah, yuk bangun sudah telat" Kirana turun dari kasur lalu ke kamar mandi.

Deriel menganga melihat gerakan Kirana yang super kilat itu lalu menggeleng  pelan, tatapannya terpaku pada muka bantal Kirana pagi ini. Cantik.

★★★

Deriel membuka pintu kantornya, ekor matanya melihat sesuatu yang duduk di sofa.

"Mama??" Deriel mengusap dadanya karena sedikit kaget.

"Kenapa kaget?"

"Mama nanya? Mama bertanya-tanya?" Tanya Deriel berdecak kesal. Mamanya cengengesan.

"Nggak sopan banget sama orang tua" komentar Yusnita.

"Pagi-pagi kok udah disini ma? Ada apa?" Tanya Deriel mendekati mamanya di sofa.

"Mama kangen sama kamu dong apa lagi" Deriel menatap Yusnita mamanya. Pria itu mendekat lalu memeluk mamanya.

"Maaf ya ma... El jarang pulang kerumah"

"Mama ngerti kok kamunya sibuk" ucap Yusnita menyindir. Deriel melepaskan pelukannya.

"Itu tau..." Balas Deriel.

Yusnita mendengus. Anak tampannya itu selalu saja punya cara menimpali semua perkataannya.

To be continue

Suamiku Impoten? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang