12. Jawabannya?

1K 29 0
                                    

Kirana berguling-guling diatas kasur seperti remaja labil. Benarkah Deriel nyaman dengannya?

Kirana menutup telinga karena kata-kata Deriel terus terngiang di telinganya.

"Ahh kagettt" getaran ponsel diatas meja riasnya membuatnya kaget.

Kirana meraih ponsey6l itu, dan melihat pop up yang ditampilkan diponselnya.

"Boleh aku vc?"

Jantungnya berdetak membaca pesan dari Deriel. Dia tidak berani membuka pesan itu.

"Aku tahu kamu melihat pesan ini" Kirana langsung melempar ponselnya sembarangan.

"Aduhhh.. kok gugup sih? Kan dia tidak melihatnya? Dan apa tadi? Mau vc? Cih yang benar saja" ponselnya berdering Kirana mengabaikannya. Dia menggigit kukunya karena kebiasaan kalau sedang gugup.

Dering pertama mati tapi tak lama ponselnya berbunyi lagi.

"Angkat tidak?" Kirana memutuskan mengangkat panggilan itu.

"Lama banget ngangkatnya?"

"Itu.. anu... Aku dikamar mandi tadi"

"Bohong banget.. itu baju kamu belum ganti" Kirana bego.

"Ya kan aku buang air kecil bukan mandi" Kirana masih berkilah.

"Iyain aja deh... Ku tunggu jawabanmu besok" Deriel menutup panggilannya. Menyebalkan.

Kirana melemparkan ponselnya melampiaskan kekesalannya. Lalu dirinya turun dari ranjang

***

Deriel melangkah masuk kearea kantornya. Dirinya tak sabar bertemu Kirana dan mendengarkan jawabannya.

Dirinya mengernyit karena tidak melihat Kirana di meja sekretaris. Kemana dia?

Dia melihat jam tangannya sudah mau jam setengah delapan. Ini tidak bisa dibiarkan, dia harus memberi hukuman kepada gadis itu. Berani-beraninya dia terlambat walaupun akan menjadi pacarku tetapi harus profesional.

Dia merogoh ponselnya lalu membuka room chat.

Kirana Larasati
Kamu terlambat saya kasih SP2

Dia mengantongi ponselnya kembali dan melanjutkan jalannya menuju ruangannya.

Sampai diruangan Deriel melepas jas dan menggulung lengan kemejanya sampai sikut lalu duduk dikursi kebesarannya.

Dia mengetuk-ngetukan jarinya kepermukaan meja dan memantau terus pergerakan jam di pergelangan tangannya. Lalu matanya tak lepas dari kaca yang menembus langsung kearah meja sekretaris.

Tak berapa lama matanya menangkap sosok yang dia tunggu sedari tadi terburu-buru merapikan rambut serta pakaiannya yang sedikit acak-acakan.

Dia meraih gagang telpon dan menekan tombol panggil dan segera di jawab oleh Kirana.

"Keruanganku sekarang" Deriel segera menutup telpon itu.

Kirana lesu seketika terlihat dari raut wajahnya, itu semua tidak luput dari pandangan Deriel.

Tok

Tok

Tok

"Masuk"

"Bapak butuh sesuatu?" Tanya Kirana.

"SP2 karena sudah terlambat!" Ucap Deriel tegas.

"Maaf pak..." Ucap Kirana menunduk karena memang salahnya terlambat bangun dan dampaknya dirinya mendapat SP2. SP2?

"Eh tapi kenapa SP2?" Tanya Kirana.

"Kamu lupa? Dulu saya kasih SP1 jadi sekarang SP2"

Kirana mencoba mengingat tapi tidak ada kata-kata bosnya yang merujuk pada pemberian SP1.

"Sudah ingat?"

"Bapak mengada-ngada ya? Yang aku ingat saya baru kali ini melakukan pelanggaran karena terlambat"

"Selain lemot kamu juga pelupa ya?" Deriel mencibirnya.

"Ye karena memang baru kali ini kan?"

"Pertama masuk kerja memakai baju tipis. Itu pelanggaran pertama kamu nyonya" ucap Deriel. Kirana merotasikan matanya.

"Itu kan..." Kirana akan membantah tapi..

"Sudah-sudah kembali ketempat mu" usir Deriel.

"ISS dasar" ucapnya pelan dan berbalik.

"Tunggu..." Deriel berdiri dan pindah kedepan mejanya berdiri sejajar dengan Kirana yang masih memunggungi Deriel karena kesal.

"Hadap sini Kiran, mau aku tambah pelanggaran lagi karena tidak berlaku sopan pada atasan?" Kirana menghadap kearah Deriel dengan malas.

"Ada apa lagi bapak?" Tanya Kirana agak jengkel.

"Jawabanmu apa?" Tanya Deriel serius. Kirana menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal.

"Mmm..."

Deriel melangkah mendekati Kirana yang semakin membuat wanita itu gugup.

"Nanti ya" ucap Kirana dan tiba-tiba keluar dari ruangan bosnya tanpa bisa dicegah oleh Deriel.

"Kiranaaa" suara Deriel terdengar sampai dimejanya. Kirana tersenyum mendengar suara bosnya itu dipagi hari.

Tbc

Suamiku Impoten? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang