Kirana hari ini merasa bahagia, dari pagi sampai sekarang tidak berinteraksi dengan bos tengilnya.
Jadi hari ini dia bisa bebas melakukan apa saja tanpa gangguan. Sekarang dirinya akan pulang kerumah.
Tapi sebenarnya dirinya merasa lain karena kekacauan yang dilakukan Deriel membuatnya nyaman.
Walau kesal tapi bosnya itu membuat harinya ceria. Dirinya yang hidup sebatang kara merindukan canda tawa dari sekelilingnya dan itu dia dapat dari atasannya.
"Kamu mau pulang?" Suara dari belakangnya membuatnya kaget.
"Iya pak.. kan sudah jam pulang"
"Ayuk aku antar"
"Tidak usah pak aku sudah pesan gojek sedikit lagi sampai"
Deriel mengangguk. Lalu pengendara motor yang memakai jaket kebesarannya berhenti didepan mereka.
Deriel mendekati orang itu yang merupakan gojek yang dipesan Kirana.
"Pak saya akan bayar bapak tapi dia saya yang akan mengantarnya, sisanya buat bapak saja"
"Bapak apaan sih? Aku mau pulang sama gojek saja"
"Neng pulang sama pacarnya saja ya, makasih ya pak" gojek itu tersenyum sumringah lalu menarik gas motornya. Betapa tidak? Deriel menyerahkan uang dua lembar yang merah sudah cukup membuatnya senang.
"Udah yuk aku yang antar" Kirana menghentakkan kakinya kesal. Dia tetap mengikuti bos pemaksa ini.
Deriel mengantarnya sampai depan lorong rumahnya. Dia sudah suudzon pada pria itu.
"Makasih pak... Loh kenapa turun?"
"Ada sesuatu yang mau aku bicarakan sama kamu" Deriel berdiri disamping motornya.
"Mau ngomong apa?"
"Masa ngomong disini? Cari tempat yuk.." Kirana menghembuskan nafasnya.
"Ya udah disana ada taman kita kesana" Deriel mengikuti Kirana dari belakang. Benar saja disana ada taman yang terlihat cantik.
Keduanya duduk dibangku panjang yang ada dipinggir taman itu.
"Mmm... Kiran" suara Deriel terdengar.
"Iya?"
Lama Deriel membuka suaranya membuat Kirana bosan. Deriel bingung mau mulai dari mana jadinya dia diam hanya menggaruk belakang kepalanya yang tiba-tiba saja terasa gatal.
"Mau ngomong apa sih pak?"
"Ooh...anu.."
"Auh ah... Saya akan tinggalkan bapak disini kalau tidak mau ngomong"
"Iya..iya... Kiran... Mm.. ayok berpacaran" Deriel menatap intens mata Kirana yang terkejut.
"Aapa?"
"Kutahu kamu bingung, tapi aku nyaman sama kamu, aku mau kamu jadi pacarku"
"Tttunggu dulu, tidak mungkin hanya karena nyaman kamu mau jadikan aku pacar kan?"
"Entahlah rasa nyaman ini kapan datang, tapi selain itu aku merasakan sesuatu dari dalam diriku sejak berdekatan denganmu, dan ini tidak pernah aku rasakan kepada wanita lain" Ungkapan Deriel membuat Kirana terdiam.
"Mmm... Beri aku waktu"
"Baiklah aku akan memberikan kamu waktu"
"Ayok aku antar sampai depan rumah" Deriel meraih telapak tangan Kirana.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Impoten? [End]
RomansKirana Widyanti gadis berumur 25 tahun berusaha mencari kerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Akhirnya dia menjadi sekretaris seorang Deriel Alfiansyah pria yang memiliki rahasia. Bagaimana reaksi Kirana mengetahui rahasia tersebut? ~mulai update...