7. Menemani karena paksaan

1.7K 35 0
                                    

Deriel memasuki perumahan elit, dari jauh sudah terlihat rumah adiknya.

Ia membelokan motornya kehalaman rumah yang begitu asri.

Disana sudah ada motor yang terparkir, mungkin salah satu temannya sudah datang.

"Yok turun." Deriel melepas helmnya, ia melihat Kirana yang masih mengagumi rumah yang ada didepannya.

Deriel mendekati Kirana, tangannya terulur  untuk merapikan rambut gadis itu yang sedikit acak-acakan karena angin.

Deg

Jantung Kirana berdetak setelah sadar  tangan Deriel dikepalanya. Matanya menatap pria itu.

"Udah.. Yuk masuk" Deriel memegang telapak tangan gadis itu.

Deriel tak sadar jika wanita itu sedang memandangi tautan tangan mereka.

Tok
Tok
Tok

Ceklek

"Ciee... Ada yang balu.." Ledek Erin.

"Diem gak.." Deril mencapit bibir atas bawah Erin.

"Hmmm..mmm"  Erin tidak bisa bersuara karena ulah kakaknya Deriel.

Kirana menggaruk belakang kepalanya salah tingkah. Kalau bukan paksaan bos tengilnya itu dia tidak akan mau ikut.

Deril melepas capitannya.

"Sakit kak.. Iss.." Erin mendelik kearah Deril.

"Eh.. Iya kak... Ayuk masuk" Erin mendekati wanita yang Deril bawa.

"Iya.." Kirana merootasikan matanya menyadari Deril menatapnya.

Deril menahan senyuman dengan tingkah wanita cantik itu.

"Waww siapa nih?" Fahmi

"TEMANnya kak Deril" Ucap Erin menekan kata teman.

"Wuih..." Deril duduk disamping fahmi.

"Cantik juga" Bisik Fahmi ditelinga Deril

Deril hanya mendengus saja.

"Hai.. Aku Fahmi"

"Kirana.." Cewek itu membalas jabatan tangan dari Fahmi bermaksud kenalan.

"Oh... Kirana salam kenal ya.." Deril melepas jabatan tangan Fahmi.

"Ck..Posesif banget sih lu"

Kirana mendengus juga dengan tingkah Deril itu. Kenapa sih bosnya itu.

Tak lama semua teman-temannya sudah ngumpul.

Seno ditemani gadis yang katanya kasir di cafe kingstone.

Deriel menatap Kirana yang sedari tadi tersenyum melihat kelakuan absur teman-temannya.

Deriel lega karena Kirana tidak menampakan wajah cemberutnya. Ketika mata Kirana menatapnya gadis itu hanya merotasikan matanya.

Dia hanya terkekeh dalam hati, awas aja kamu ntar.

Sesekali gadis itu menimpali candaan teman-temannya. Dan syukurlah dia mau berteman dengan Erin dan juga Gea temannya Seno.

Tak terasa sudah mau jam 22.00 wib. Semua teman-temannya pamit dan juga dirinya.

Tbc

Voment ya..?!!☺

Suamiku Impoten? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang