"Yok masuk aja" Tangannya kutarik tapi gadis itu malah gak mau.
"Perasaanku gak enak kalo masuk kesana" Tunjuk gadis itu kedalam.
"Emang kamu mikirin apa?"
"Otak mesum seperti bapak, akan mencari cara agar korban terjebak ke hal yang tidak baik" Wajah gadis itu sekilas terlihat cemas.
Deriel yang menyadari hanya tertawa dalam hati.
"Kamu ini... Aku gak akan ngapa-ngapain kamu... Percaya deh" Deriel memberikan tanda suwer dari jarinya.
Kirana yang melihat itu terpaksa mau masuk. Apa salahnya mempercayai pria ini sekali lagi.
Gadis itu mengikuti Deriel.
"Duduk dulu..." Deriel masuk ke salah satu ruangan yang ia jadikan kamar tidurnya.
Tak lama ia keluar.
"Jadi, ngapain saya diajak kesini pak?"
"Gak ngapa-ngapain, kamu duduk aja disitu"
"Ini sudah mau larut malam pak, aku lelah mau istrahat, besok kerja" Keluh gadis itu.
"Ya udah kamu tidur aja disini, gampang kan?"
"Bapak gila?" Seru gadis itu yang mulai emosi.
"Aku waras kok" Deriel mendekati gadis itu dan mengambil duduk yang sangat dekat dengan gadis itu.
Deriel menatap gadis itu yang sedang memilin tangannya gugup.
Deriel mengajak gadis itu ke apartemenya hanya ingin memastikan sekali lagi reaksi tubuhnya.
Karena selama gadis itu bekerja dengannya terhitung sudah tiga minggu lebih dengan sekarang, reaksi tubuhnya semakin terasa.
Sekarang saja hanya berdekatan dengannya saja, bulu romanya berdiri.
"Kirana..."
Gadis itu menatap Deriel bingung.
"Boleh aku memelukmu sekali saja?" Tanya Deriel pelan.
P
Kirana terkejut. Dadanya sudah berdegup kencang."Ha.?"
"Aku ingin memelukmu. Apa bisa?"
"A..apa?" Kirana gagap, lampu diotaknya sudah merah dan berbunyi seperti sirene ambulance.
Gadis itu berdiri.
"Saya mau pulang" Gadis itu akan pergi kepintu tapi ditahan Deriel dan ditarik pelan dan gadis itu hampir saja duduk dipahanya. Refleksi yang bagus.
"Bentar dulu, kamu tidak bisa pulang sebelum aku memelukmu"
"Kenapa harus memeluk saya?" Gadis itu mulai jengkel, dan mata yang memerah.
"Ini rahasia, tapi aku tidak bisa memberitahumu, aku cuma memastikan sesuatu dengan memelukmu saja"
Gadis itu terlihat berpikir.
"Yakin cuma peluk saja?"
"Yakin.." Senyum Deriel terbit.
"Aku akan mengantarmu setelah kamu memberikan pelukan"
"Janji?" Deriel mengangguk semangat.
"Saya terpaksa, karena saya ingin cepat pulang" Deriel mengangguk lagi.
"Ya sudah... Mari.." Gadis itu merentangkan tangannya.
Deriel langsung masuk kepelukan gadis itu.
Deg
Deriel maupun Kirana merasakan sesuatu dalam diri mereka masing-masing.
Pria itu langsung melepaskan pelukannya takut kebablasan. Senyumnya merekah. Ternyata.
"Yuk aku antar pulang"
Tbc
Voment ya.?!!?☺
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Impoten? [End]
RomanceKirana Widyanti gadis berumur 25 tahun berusaha mencari kerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Akhirnya dia menjadi sekretaris seorang Deriel Alfiansyah pria yang memiliki rahasia. Bagaimana reaksi Kirana mengetahui rahasia tersebut? ~mulai update...