Deriel tergesa-gesa memasuki rumah sakit yang saat ini menjadi tempat persalinan istrinya. Begitu ia mendapat kabar dari mamanya ia langsung datang kemari.
Dia mencari ruangan yang mama sebutkan tadi ditelepon dengan wajah cemas.
Setelah ia menangkap sosok mama papanya yang duduk di bangku rumah sakit ia berlari mendekat.
"Mama... Gimana Kiran?" tanya Deriel dengan nafas yang tersengal.
"Dia masih didalam, kamu tenang dan berdoa, semoga mereka baik-baik saja" Deriel mengangguk. Ia duduk di samping ayahnya.
Tapi perasaannya tidak tenang lalu ia berdiri, mondar mandir kesana kemari karena kecemasannya itu.
"Duduk dulu nak... Tenangkan dirimu, papa yakin Kirana wanita kuat jadi tenangkan dirimu"
"Iya pa..." Dia kembali duduk dan menenangkan hatinya.
Tak lama suara tangis bayi terdengar.
"Alhamdulillah..." Yusnita lega mendengar suara tangis itu.
Selang lima menit terdengar tangisan bayi bersahutan.
Tak berapa lama dokter yang menangani Kirana keluar.
"Keluarga Ibu Kirana..."
"Saya suaminya dokter, gimana keadaan istri saya?"
"Keadaan Ibu kirana baik-baik saja, dan juga kedua bayi bapak selamat dan sehat tanpa ada kurang suatu apapun, beberapa menit kemudian sudah akan dipindahkan ke ruangan lain setelah bayi dan juga ibunya dibersihkan, permisi"
"Makasih dokter" Deriel lega mendengar informasi itu. Yusnita dan juga Aryapun tak kalah lega.
★★★
Kirana kini sudah dipindahkan keruangan VIP sesuai keinginan Deriel.
"Gimana perasaan kamu sayang?" Tanya Yusnita.
"Baik ma..."
"Mama suapin ya.. Kamu butuh asupan makanan sayang, mama bawain sop ikan gabus" Kirana terharu mendapati mertuanya sangat perhatian kepadanya.
"Makasih ya ma.."
"Iya sayang... Kamu harus makan banyak ya... Dikit lagi kan kamu mau nyusui si kembar..."
"Aaa..." Yusnita menyuapi Kirana disaksikan oleh dua pria beda usia diruangan itu.
Kirana menghabiskan makanan disuapi oleh mertuanya tercinta.
"Kalian udah nyiapin nama-nama mereka kan?"
"Udah ma... Zyan dan Zyin gimana?" Jawab Deriel.
"Kok aneh begitu namanya?" Deriel mendengus mendengar komentar mamanya.
"Bagus gitu kok dibilang aneh?"
"Gimana kalau Santi dan Santo?"
"Aduh ma... Yang gaul dikit deh namanya!? Masa anak aku yang ganteng dan cantik dikasih nama begitu?" Deriel protes.
"Lah terus?"
"Udah, Zyan sama Zyin aja"
"Terlalu berat namanya, ganti" ucap Yusnita, Deriel menghela nafasnya.
"Ya udah nanti Deriel cari lagi nama yang cocok buat si kembar"
★★★
Kirana sudah di izinkan pulang. Tapi kini alisnya berkerut, ini bukan arah pulang ke apartemen melainkan ke rumah lamanya.
Deriel melirik istrinya yang menatapnya.
Deriel memasuki lorong yang telah ia ubah agar mobil bisa masuk dan sampai ke depan rumah mereka.
Kirana turun dari mobil dan ternganga melihat sebuah rumah bertingkat.
"Ini..."
"Iya sayang... Selamat datang dirumah kita"
Yusnita dan juga Arya keluar dari dalam mobil dengan debay berada di gendongan mereka. Kedua paruh baya itupun kagum dengan rumah yang sekarang ada didepan mereka.
"Ayok masuk..."
"Rumah siapa ini?"
"Rumah kami lah ma.. Siapa lagi..." ucapnya terkekeh.
Arya melihat design rumah Deriel begitu mewah, ia kagum dengan keindahan rumah ini.
Sedangkan Kirana tidak bisa berkata-kata melihat perubahan rumahnya menjadi rumah mewah begini.
"Gimana sayang?"
"Sangat bagus sayang" Deriel lega dengan respon istrinya.
"Ma pa... Bawa si kembar ke kamar itu..." Deriel menunjuk sebuah kamar bercat putih. Mamanya membuka pintu kamar tersebut diikuti papanya.
"Setelah aku tahu kamu hamil si kembar, aku mengubah design rumahnya menjadi bertingkat"
"Oh gitu..." Deriel mengangguk.
"Nanti lantai dua akan di tempati si kembar, untuk sementara kamar mereka di samping kamar kita"
"Nanti kalau kamu udah sehat, bisa lihat-lihat dan membeli perabot rumah lainnya yang belom ada" Kirana mengangguk.
"Makasih Yank" ucapnya tulus.
"Aku yang makasih sayang, telah berjuang melahirkan si kembar" Deriel mengecup pelipis istrinya.
Keluarga Deriel dan Kirana kini telah bertambah dua malaikat hasil cinta mereka membuat keluarga kecil itu tak henti-henti mengucap syukur atas kebahagiaan yang mereka rasakan sekarang.
Ending.
Akhirnya selesai juga.
Terimakasih para pembaca setia saya yang selalu menunggu up cerita saya walau cerita saya ini kurang menarik😁🙏Sampai ketemu dicerita-cerita selanjutnya.
Kalau ada yang suka saya punya cerita lain judulnya " Peran Pengganti" Khusus dewasa ya., bagi bocil2 skip aja ya.. 🙏🙏🙏
Thank u😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Impoten? [End]
RomanceKirana Widyanti gadis berumur 25 tahun berusaha mencari kerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Akhirnya dia menjadi sekretaris seorang Deriel Alfiansyah pria yang memiliki rahasia. Bagaimana reaksi Kirana mengetahui rahasia tersebut? ~mulai update...