36. Sembuh (21+)

3.3K 30 0
                                    


STOP🚫
Mengandung unsur dewasa.
Harap skip saja bagi anak dibawah umur🙏🙏🙏

Terima kasih sudah mendengarkan🙏


"Auhh... Shhh... Lagi sayang... Ahhh" Deriel begitu menikmati apa yang dibuat istrinya terhadap batang penis nya.

Istrinya menjilati ujung tombaknya begitu erotis.

"Ahhh.. Lagii...mhhh" Kirana mengernyit bingung ketika suaminya bergumam aneh disampingnya. Ia membuka matanya lalu menelisik apa yang terjadi.

"Ahhh..." Kirana melotot tidak percaya. Suaminya sekarang sedang mendongak lalu sedang memegang penis sedangkan suaminya ini masih dalam keadaan tidur? Mimpi?

Kirana menoleh kearah jam dinding, sudah jam lima subuh. Kirana menyibak selimut yang menutup tubuh Deriel.

Dan benar saja.

Tangan suaminya sedang memegang penisnya.

"Yank... Hei... Bangun..." Kirana membangunkan suaminya dari mimpi. Deriel kaget dan membuka matanya.

"Mimpi apa? Kenapa tangan kamu memegang itu?"

"Apa?"

"Itu" Deriel melihat kebawah dan sial. Kenapa tanganya berada disana.

"Bentar-bentar" Kirana meraba gundukan suaminya.

"Kamu mengeras??" suara Kirana memekik senang.

Kirana bangun dari tidurnya lalu melucuti celana piyama yang dipakai suaminya.

Dan benar saja.

Penis suaminya telah berdiri tegang. Mata Kirana melotot tidak percaya dengan apa yang ia lihat sekarang.

"Oh my god" Kirana memegang penis suaminya meremasnya pelan.

"Kamu sembuh sayang" ucapnya girang lalu mengocok penis suaminya.

"Shh.." Kirana begitu senang akhirnya penis suaminya berdiri tegang.

Dia mengocoknya sesekali ia remas-remas.

"Bagaimana perasaan mu yank?" tanya Kiran.

"Aku merasa tubuhku panas dan ada sesuatu yang mengalir kearah penis aahh.. Shhh.. pelan-pelan sayang"

"Oke.. Maaf.. Aku begitu senang, akhirnya kamu sembuh" Kirana memeluk suaminya yang masih terlentang dan dirinya sedang diatas tubuh suaminya.

Deriel juga merasa lega akhirnya dia bisa merasakan gejolak aneh, apakah ini tanda terangsang?

Deriel mengubah posisi mereka.

"Gimana kalau kita lakukan hari pertama belah duren?"

"Belah duren?" tanya Kirana bingung.

Deriel terkekeh dengan kebingungan istrinya itu tanpa ba bi bu dia menyerang bibir istrinya, melumat habis. Lalu perlahan memelankan gerakannya.

Kirana menutup matanya menikmati cumbuan suaminya dipagi hari.

Deriel melepas tautan bibir mereka.

Dia melepas piyama istrinya bergantian, kini tubuh mereka polos tanpa ada sehelai benang apapun.

Deriel bangun lalu berdiri disamping ranjang, membuat Kirana bingung.

"Bangun... Duduk dipinggir" perintahnya. Kirana menurut.

"Ah.. Bentar" Deriel mengambil satu bantal lalu ia jatuhkan dilantai.

"Berlutut diatas bantal" Kirana menurut lagi, dia sudah bisa menebak apa mau suaminya ini.

Kirana mendongak menatap suaminya.

"Kamu mau tahu? Aku mimpi apa?" Kirana mengangguk.

"Buka mulut kamu" Kirana membukanya. Deriel mengarahkan penisnya dimulut istrinya.

"Kamu sedang menjilat, mengisap penisku sayang, sekarang kulum dan buat aku terangsang yah?" Kirana menahan senyum dan mengangguk.

Kirana memasukan penis suaminya dalam mulutnya, mengulumnya dan mengisapnya kuat.

"Ahhh... Yeaahhh... Begitu.." Deriel mengusap puncak kepala istrinya yang memaju mundurkan kepalanya. Sesekali ujung lidahnya ia arahkan kepuncak penis tepatnya dilubang kecil suaminya.

"Ohhh yeaaahhh.... Ahhh... Sayangg.." Kirana melepas kulumannya lalu berpindah pada dua bulatan yang minta diisap.

Kirana mengisap dua bola yang dimiliki suaminya itu.

"Oouuhhhh... Yeaahhh.. enak sayang..."

"Ah.. Ahmmm." disamping kerjaannya Kirana melebarkan kakinya lalu satu tangannya mengusap vaginanya sendiri. Dia juga terangsang.

"Ahhm... Sayang aku mau keluar, cepat berdiri dan rebahkan badan kamu" Kirana menurut. Ia baringkan tubuhnya lalu ia tekuk lututnya dan ia lebarkan juga.

"Ini mungkin akan sedikit sakit, gigit saja apapun itu oke?" Kirana mengangguk.

Deriel tersenyum melihat vagina istrinya yang sudah basah.

"Vagina kamu sudah siap ternyata" ucapnya terkekeh. Deriel mengarahkan ujung penisnya keliang lahat istrinya yang telah basah.

Perlahan ia masukan, vagina istrinya sangat sempit.

"Tahan sayang.."

"Aaahhh...." Deriel menyentak penisnya hingga sepenuhnya masuk dibarengi dengan teriakan istrinya.

"Sakittt" Kirana tidak berbohong, ini benar sakit.

Deriel mendekap istrinya.

"Relax sayang, jangan tegang," ucapnya lembut dengan usapan di pipinya.

Deriel belum bergerak bermaksud menunggu istrinya menyesuaikan dirinya agat tidak tegang.

"Udah boleh?" Kirana mengangguk.

Deriel bergerak perlahan, sampai vagina istrinya mengeluarkan cairan pelumas untuk memudahkan penisnya bergerak dan istrinya tidak merasakan sakit saat di genjot.

Deriel menambah ritmenya semakin cepat. Suara desahan mereka bersahutan memenuhi kamar mereka dipagi hari.

"Sama-sama sayang" ucapnya dengan gerakam cepat.

"Aahhhmm" keduanya keluar bersamaan. Deriel mengeluarkannya didalam dan mencabut penisnya yang berlumuran darah perawan istrinya.

"Makasih sayang" Kirana mengangguk, akhirnya mereka bisa melakukan ini, dan yah... Rasanya sangat berbeda.

Dipagi hari itu pasangan suami istri melakukannya beberapa kali sampai jam makan siang.

To Be Continue

Suamiku Impoten? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang