5. Deriel Al

1.7K 39 0
                                    

Pekerjaannya hari ini lumayan banyak. Ia meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku.

Melihat jam yang sudah menunjukan jam makan siang ia keluar. Sekretarisnya sudah tidak ada ditempatnya. Kekantin pikirnya.

Ia melewati beberapa lorong dan juga ruangan untuk sampai ke kantin kantornya.

Dari jauh ia melihat Kirana sedang makan sendirian, karena sudah tidak ada tempat kosong ia mendekati Kirana dan duduk dihadapan gadis itu.

Uhuukk

Kirana tersedak makanannya sendiri. Ia kaget melihatku duduk tiba-tiba didepannya.

"Kirain setan dari mana" Gumamnya yang masih bisa didengar olehku

Tukk

Aku menyentil dahi Kirana.

"Sama bos harus sopan, mau aku pecat?" Aku ngomel dengan suara agak keras.

"Apa sih? Suaranya dikondisikan bisakan..!?!" Ucapnya kesal.

"Sana pesanin aku makanan!! Aku lapar"

Kirana berdiri untuk melaksanakan perintahku.

"Apa gak liat orang lagi makan?" Dumelnya melewatiku. Padahal dia baru makan sesuap.

Aku hanya terkekeh pelan mendengar dumelan Kirana. Ia bisa saja memesan sendiri, sekertarisnya dulu saja tidak disuru pesan makan.
Dirinya hanya ingin mengusili Kirana saja.

"Silahkan dinikmati pak" Kirana meletakan makan siangku didepanku

"Makasih Kirana" Aku menyantap makanan dengan hikmat.

Kirana mengangguk sebagai balasan. Aku dan Kirana menikmati makan siang kami.

"Besok malàm temani akú menghadiri undangan saudarakku?"

"Undàngan apa?"

"Undangan makan malam"

Kirana terlihat berpikir aku tidak tahu apa yang wanita ini pikirkan.

"Maaf tidak bisa, saya ada janji besok malam" Ucap Kirana

"Gak mau tahu kamu harus batalin janjimu itu"

"Enak aja, gak mau saya titik"

Aku tersenyum smirk melihat gelagat aneh dari gadis didepannya ini. Liat aja nanti.

***
Hari ini seperti biasa jogging keliling lapangan komplex, setelah itu aku pergi kekantor.

Pas mau masuk ternyata sekretarisnya sudah berdiri menyambutnya. Tapi tunggu wajahnya itu kenapa?

"Selamat pagi pak.. Semoga harimu hari ini menyenangkan pak" Ucap Kirana dengan senyum yang dipaksakan.

"Pagiii jugaa Kirana... Makasih ucapannya itu ya? Walau tidak tulus" Balasku menyeringai berlalu melewati sekretarisnya itu.

Kirana hanya merotasikan matanya jengah.

Tbc

Voment gak ada?😳

Suamiku Impoten? [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang