Pernikahan Deriel dan Kirana sudah berjalan satu bulan. Mereka makin lengket setiap harinya.
Walau Deriel belum sembuh dari impotennya tidak membuat keduanya menyerah.
Kirana telah menyerahkan kepada Tuhan atas kondisi suaminya, tanpa penis suaminya pun dia masih bisa merasakan kenikmatan walau hanya dengan permainan tangan dan lidah suaminya.
Program kesembuhan Deriel udah mau satu bulan tapi belum juga ada tanda-tanda.
Dia dan Deriel bersepakat jika masuk bulan ke empat tidak ada reaksi apapun terpaksa mereka harus konsultasi pada dokter.
"Yank... Perihal pertanyan kamu sebulan lalu" Kirana menoleh.
"Apa?"
"Penyebab aku seperti ini"
"Oh.. Kenapa? Kamu mau cerita?"
Deriel mengangguk.
"Baiklah.."
"Dulu aku pernah dekat dengan seorang wanita, wanita itu sangat cantik"
"..."
"Kira-kira aku waktu itu masih SMA, karena kenakalan remaja aku memacarinya dan aku sangat penasaran dengan hal-hal kesana" Kirana mengangkat alisnya menatap suaminya.
"Lalu?" tanyanya dengan nada tidak suka.
"Akupun mengajaknya parti,"
"Kamu memperkosanya?" tanya Kiran tidak percaya.
"TIDAK...dengar dulu Yank" Kirana berdecih dia sudah tau alur cerita itu pasti akan kesana.
"Jujur waktu itu cuma penasaran saja trus aku mengajaknya parti dan kebetulan itu hari ulang tahunnya"
"..."
"Aku mabuk dan dia juga mabuk, nah karena penasaranku ingin merasakannya aku melucuti bajunya satu persatu" Kirana melotot tidak percaya.
"Apa??? Jadi kamu..."
"Tidak sampai kesana, aku mengetahui fakta bahwa wanita itu adalah laki-laki" Kirana mencerna apa yang dikatakan suaminya.
"Jadi maksud kamu, wanita yang kau cintai itu ternyata laki-laki?"
Deriel menunduk dalam lalu mengangguk.
"Kok bisa? kamu tidak menyadarinya?"
Sekali lagi suaminya itu mengangguk.
"Wajahnya begitu cantik, dan tanda-tanda seorang pria pada tubuhnya tidak terlihat sama sekali"
"Oh my god" Kirana bingung mau bereaksi seperti apa.
"Jadi pas aku sedang tegang-tegangnya waktu itu menjadi syok dan kejantanku seperti disiram air dingin dan tertidur sampai sekarang"
"Aku mencoba berbagai cara, mulai berpacaran lagi, melihat Bf dan sebagianya tetap sama dia masih tertidur sampai memeluk kamu waktu itu, saat itu aku merasakan sesuatu reaksi dari dalam diriku jadi kupikir kamu adalah obatku" ucapnya sendu.
Kirana mengusap bahu suaminya, lalu memeluknya.
"Dan semua itu terbayang-bayang dikepala kamu?" Deriel mengangguk.
"Saran aku cobalah berdamai dengan masa lalu kamu, kemudian lupakan dan cobalah mendoktrin diri kamu bahwa kamu lelaki normal kemudian berpikir positif"
"Nanti aku coba" Kirana tersenyum lalu tertawa terbahak-bahak.
"Kamu sedang mengejekku kan?" Kirana meremas perut nya yang sakit akibat kebanyakan tertawa.
"Maaf sayang, aku tidak bisa menahannya, aku tidak mengejekmu tapi aku bisa bayangkan sendiri" Kirana masih tertawa terpingk-pingkal.
"Aku bisa bayangkan penis kamu sudah begitu tegang tiba-tiba loyo, itu sangat lucu sayang.. Hahahah" Deriel membiayarkan istrinya tertawa begitu hebat dihadapannya. Dia tidak marah, dan kalau dipikir-pikir kejadian itu adalah momen yang lucu sih makanya istrinya tidak bisa menahan ketawanya.
"Udah cukup ketawa nya sayang, nanti kamu batuk"
Uhukkk
Kan?
"Minum air" Kirana meraih gelas yang terisi air putih itu dari tangan suaminya.
Kirana berdehem untuk menghilangkan rasa gatal ditenggorokannya karena kebanyakan tertawa.
Deriel kini menyadari kisah cintanya begitu konyol. Dia menggeleng untuk menghilangkan bayangan masa lalu dan istrinya benar dia harusnya berdamai serta berpikir positif.
To be continue.
KAMU SEDANG MEMBACA
Suamiku Impoten? [End]
RomanceKirana Widyanti gadis berumur 25 tahun berusaha mencari kerja untuk menghidupi dirinya sendiri. Akhirnya dia menjadi sekretaris seorang Deriel Alfiansyah pria yang memiliki rahasia. Bagaimana reaksi Kirana mengetahui rahasia tersebut? ~mulai update...