[END] [LENGKAP]
Support author dengan tidak mengcopy cerita!!!
[ Follow dulu sebelum membaca ]
Apakah kau percaya dengan adanya kehidupan kedua?
Apakah kau percaya dengan adanya terlahir kembali?
Anindita Manda Darmani. Seorang gadis remaja yang ti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Turun " ujar Erhan
" Hah udah sampe? " tanya zerrin kemudian turun dari motor itu dia menatap sekitar yang nampak tak asing baginya
" Loh seriusan ini mansion lo? " tanya zerrin tak percaya
" Yaiyalah "
" Ya Allah Ya Tuhan ku, demi apa kita sekomplek? Lo kok gak bilang sih " seru zerrin
" Gue aja baru tau kemaren rumah lo yang itu " jawab Erhan acuh membuat zerrin mendengus kesal
" Anak anak udah dirumah? " tanya zerrin sembari memperbaiki tatanan rambutnya yang berantakan terkena angin
" Bikin juga belum "
" Iya sekarang kan mau bikin " jawab zerrin membuat erhan terkejut
" Minimal nikah dulu ze "
" Nikah? Apaan sih gaje lo " tanya zerrin heran, dia membalikan badan menghadap Erhan sepenuhnya
" Lo yang gaje, kita mau ngerjain tugas, lo malah ngajak bikin anak " dengus Erhan kesal
" Dih.. Yang bilang gitu siapa, maksud gue bikin gambar konsepnya " balas zerrin tak terima
" Lo tadi nanya anak udah dirumah " tanya Erhan
" Ya iya anak, anak anak ratio sama hazel "
" Itu TEMEN bukan ANAK " jawab Erhan sewot
" Bodo amat, ayo masuk " ujar zerrin sembari melengos pergi
" Yang punya rumah siapa, yang nyelonong masuk siapa " gumam Erhan pelan
" Kok gue deg degan yah " ujar zerrin
" Yaiyalah namanya juga makhluk hidup " sahut Erhan sinis
" Lo punya masalah "
" Abangggg " Teriakan cempreng yang berasal dari dalam rumah itu menyela ucapan zerrin
Zerrin reflek menoleh pada asal suara dan nampaklah seorang anak kecil yang tampan juga imut mungkin berusia sekitar 5 tahun sedang berlari kearah Erhan.
" Apa sih dek, minggir dulu gerah nih gak usah nemplok nemplok " ujar Erhan sembari melepaskan sang adik yang memeluk erat kakinya.
" Kasian woy jangan ditarik gitu " sahut zerrin sembari menarik bocah itu ke sisinya
" Halo ganteng " pekik zerrin gemas dia berjongkok menyamakan tingginya dengan Eza
" Aku Rezan, dipanggil ayang " ucap rezan genit
" Salam kenal ayang, nama kakak zerrin " balas zerrin sembari tersenyum manis, dia tidak tahu saja kalo anak kecil itu tidak bermaksud serius melainkan hanya modus