30. Rumah Erhan

22.3K 2.1K 101
                                    

" Turun " ujar Erhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Turun " ujar Erhan

" Hah udah sampe? " tanya zerrin kemudian turun dari motor itu dia menatap sekitar yang nampak tak asing baginya

" Loh seriusan ini mansion lo? " tanya zerrin tak percaya

" Yaiyalah "

" Ya Allah Ya Tuhan ku, demi apa kita sekomplek? Lo kok gak bilang sih " seru zerrin

" Gue aja baru tau kemaren rumah lo yang itu " jawab Erhan acuh membuat zerrin mendengus kesal

" Anak anak udah dirumah? " tanya zerrin sembari memperbaiki tatanan rambutnya yang berantakan terkena angin

" Bikin juga belum "

" Iya sekarang kan mau bikin " jawab zerrin membuat erhan terkejut

" Minimal nikah dulu ze "

" Nikah? Apaan sih gaje lo " tanya zerrin heran, dia membalikan badan menghadap Erhan sepenuhnya

" Lo yang gaje, kita mau ngerjain tugas, lo malah ngajak bikin anak " dengus Erhan kesal

" Dih.. Yang bilang gitu siapa, maksud gue bikin gambar konsepnya " balas zerrin tak terima

" Lo tadi nanya anak udah dirumah " tanya Erhan

" Ya iya anak, anak anak ratio sama hazel "

" Itu TEMEN bukan ANAK " jawab Erhan sewot

" Bodo amat, ayo masuk " ujar zerrin sembari melengos pergi

" Yang punya rumah siapa, yang nyelonong masuk siapa " gumam Erhan pelan

" Kok gue deg degan yah " ujar zerrin

" Yaiyalah namanya juga makhluk hidup " sahut Erhan sinis

" Lo punya masalah "

" Abangggg " Teriakan cempreng yang berasal dari dalam rumah itu menyela ucapan zerrin

Zerrin reflek menoleh pada asal suara dan nampaklah seorang anak kecil yang tampan juga imut mungkin berusia sekitar 5 tahun sedang berlari kearah Erhan.

" Apa sih dek, minggir dulu gerah nih gak usah nemplok nemplok " ujar Erhan sembari melepaskan sang adik yang memeluk erat kakinya.

" Kasian woy jangan ditarik gitu " sahut zerrin sembari menarik bocah itu ke sisinya

" Hai kakak cantik " sapa Rezan ilkel Evren, adik Erhan

" Halo ganteng " pekik zerrin gemas dia berjongkok menyamakan tingginya dengan Eza

" Aku Rezan, dipanggil ayang " ucap rezan genit

" Salam kenal ayang, nama kakak zerrin " balas zerrin sembari tersenyum manis, dia tidak tahu saja kalo anak kecil itu tidak bermaksud serius melainkan hanya modus

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang