29. Cucu Elsa

27.6K 2.3K 41
                                        

Waktu telah menunjukkan pukul dua siang, para murid berbondong bondong untuk pulang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Waktu telah menunjukkan pukul dua siang, para murid berbondong bondong untuk pulang. Namun sebagian dari mereka ada juga yang latihan ekskul dulu.

" Ze, ayo " ajak seffa

" Duluan aja, kata abang jangan nunggu di pinggir jalan " ujar zerrin

" Aaa so sweet banget sih abang lo, mau jadi istrinya " sahut sena

" Ze kapan kapan ajak kita main ke rumah lo dong " timpal vesile

" Wokeh next time deh "

" Tapi harus pas abang lo ada dirumah " ujar sena sembari cengengesan

" Lo pada mau main sama gue apa mau modus sama abang sih "

" Kalo bisa dua duanya kenapa enggak " ucap vesile dan sena kompak

" Kita duluan yah, lo hati hati " ucap caria kemudian mendorong teman temannya keluar kelas

Satu persatu teman sekelas zerrin mulai pergi menyisakkan dirinya dan Erhan. Mereka berdua saling menatap satu sama lain.

' Gedeg banget gue tiap liat muka songong itu ' ujar batin zerrin kesal

' Kenapa harus satu kelompok sama cucunya Elsa sih, beku gue lama lama '

' Bisa bisanya si seffa tergila gila sama cowok gila '

' Liat komuknya halal banget ditabok, gemes banget gue sampe rasanya mau jorokkin dia ke palung merlina ' Zerrin memandang Erhan datar namun batinnya terus bergerutu memaki Erhan.

" Kicep ze, kegantengan gue gak akan berkurang meskipun lo pelototin gitu " ujar Erhan datar

" Bacot lo,  cepet kita harus beresin tugasnya sekarang "

' Biar gue gak perlu liat wajah so tampan itu lagi ' sambung ze dalam hati

" Oke, tapi hari ini ngerjainnya dirumah gue "

" APA?  KENAPA? " Pekik zerrin kaget

" Ya gantianlah "

" Masa gue harus ke rumah cowok, gak etis banget " sanggah zerrin

" Lo pergi kerumah temen bukan ke rumah pacar, jadi gak ada yang salah kalo cewek ke rumah cowok buat ngerjain tugas " ucapan Erhan berhasil membuat zerrin mencebikkan bibirnya kesal

" Yaudah, share lok gue mau pulang mau makan, mandi, ganti ba  "

" Pulang bareng gue " ujar Erhan memotong ucapan Zerrin

" Gue dibonceng lo gitu? Gak makasih " tolak Zerrin mentah mentah

" Jangan GR !! gue terpaksa, jaga jaga aja takutnya lo lari dari tanggung jawab "

" Ya gak bakalan lah, emang nya lo " ucap zerrin tajam

" Terserah, kalo gak mau cari sendiri alamat rumah gue " ujar Erhan kemudian pergi

" Eh eh apa apaan lo, kok gitu sih egois banget " teriak zerrin sembari berlari menyusul Erhan

" Lo tinggal pulang bareng gue apa susahnya "

" Tapi kan gue mau pulang dulu " balas zerrin

" Gue anter "

" Yaudah " balas zerrin sewot

" Yaudah "

Erhan menirukan gaya bicara zerrin membuat gadis itu memandangnya tajam, dengan kekuatan tanah air api udara zerrin menginjak sepatu Erhan sekuat tenaga. Dia berjalan lebih dulu, meninggalkan Erhan yang terkekeh pelan.

Ketika sampai diparkiran, hanya ada motor dirinya disana. Bahkan lihat gadis itu yang menolak untuk pulang bareng malah sudah duduk anteng dijok belakang motornya sembari menyeruput sebuah Es dalam plastik yang Erhan sendiri tidak tahu minuman apa itu.

" Gue dibonceng lo gitu? Gak makasih "

" Bacot lagi gue beneran balik sendiri nih " ancam zerrin sembari bergaya akan turun dari motor, Erhan tidak bisa untuk tidak tertawa ketika melihat raut kesal diwajah gadis itu. dia mengacak rambut zerrin kemudian menaiki motornya pergi meninggalkan pekarangan sekolah.

Tak jarang Erhan memandang gadis itu lewat kaca spion motornya, kentara sekali raut wajah zerrin sangat tertekan pulang bersama dirinya.

Ketika sedang lampu merah, zerrin memanfaatkan hal itu dia mengulurkan tangan kirinya kedepan dengan kasar dia mencabut kaca spion itu.

" Kok dicabut sih ze? " tanya Erhan Kesal

" Gak guna, bukannya diarahin ke jalan malah ke wajah orang " sinis zerrin

" Asal lo tau ini motor baru lo maen cabut gitu aja "

Perkataan Erhan membuat zerrin berfikir ada benarnya juga, sebelumnya Erhan kerap membawa motor ninja merah berpolet putih, motor itu juga yang suka dipake membonceng alara. Namun hari ini Erhan membawa motor ninja full hitam.

Sepanjang perjalanan zerrin berkaca pada spion itu, dia menunjukkan ekspresi wajah yang berbeda beda hingga tanpa sadar dia menyandarkan kepalanya pada punggung Erhan. Zerrin merasa bosan entah kenapa dia merasa jarak rumah dengan sekolah seperti lebih jauh dari biasanya, buktinya membutuhkan waktu yang lama  untuk sampai dirumahnya.

" Gak mau turun ? masih nyaman nyender dipunggung gue? " ucapan Erhan menyadarkan zerrin dari aktivitasnya. Dengan segera ia turun meninggalkan erhan tanpa mengajak lelaki itu masuk.

" 15 menit lo gak balik gue tinggal " ujar Erhan sedikit berteriak

Zerrin masuk kedalam rumahnya tanpa mempedulikan teriakan itu. Dia menghampiri mommy nya yang sedang menonton tv di ruang tamu.

" Mom zerrin ada tugas kelompok, mau dikerjain dirumah temen tapi cowok boleh gak? " tanya zerrin

" Temennya mana? Dia cowok baik baikan? " tanya balik mara, Ketika Zerrin akan menjawab pertanyaan sang mommy orang yang dibicarakan tiba tiba muncul dibelakang Zerrin

" Assalamu'alaikum tante " Ucap Erhan tiba tiba datang

" Wa'alaikumussalam, ehh kamu temennya Zerrin? "

" Iya tante saya Erhan, izin bawa zerrin ke rumah saya untuk mengerjakan tugas kelompok " ujar Erhan sopan membuat zerrin menatap lelaki itu curiga, kemana perginya sikap menyebalkan itu? Demi apa cucunya Elsa bisa berbicara panjang lebar?

" Oh iya boleh, tapi gak berdua aja kan? "

" Enggak kok, tante tenang aja dirumah saya juga banyak orang ada mama saya juga " jawab Erhan,

' fix ini bukan erhan ini ehsan kembarannya pasti ' pikir zerrin

" Kalo boleh tahu rumah kamu emang dimana? " tanya mara

Perbincangan itu terus berlanjut zerrin yang merasa diacuhkan memilih untuk pergi berganti baju saja.

***

" Udah berbincang bincangnya ? " tanya zerrin setelah selesai berganti baju

" Tante titip zerrin yah maaf kalo merepotkan. Dia nakal soalnya " ujar mara membuat zerrin melotot tak percaya yang benar saja

" Zerrin jangan macam macam inget itu dirumah orang " pesan marra

" Iya mommy tenang aja, tapi nanti mom jelasin yah sama abang. zerrin gak berani "  ujar Zerrin. Mereka berdua menyalimi tangan Mara kemudian beranjak pergi.

' Ternyata dugaan gue selama ini benar '

____________________________________

~TBC~

Jangan lupa Vote dan Komen

Terima Kasih❤❤


27 September 2022

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang