Jangan lupa vote dan komen
Terima Kasihhh ♥
____________________________________
Dengan langkah yang tegas dia menghampiri zerrin yang akan menaiki tangga escalator itu, menarik tangan mungil itu masuk kedalam lift.
Zerrin hanya diam menunduk ketakutan, suasana didalam lift begitu mencekam. Zerrin benar benar ceroboh ayahnya sampai marah.
lift berdenting dia membawa zerrin masuk kedalam ruangannya mendudukkan putrinya di sofa. Yadgar tidak tega ketika melihat putrinya bergetar ketakutan apakah dia mengingatkan putrinya pada kejadian bullying dulu? rasa bersalah menyeruak dia sebenarnya tidak sengaja membentak putrinya bukan karena marah tapi justru takut zerrin terluka.
" Adekk.. Dengerin daddy baik baik. Daddy gak maksud bentak kamu sayang, daddy cuma takut kamu kenapa napa "
" Daddy minta maaf" zerrin menggelengkan kepalanya pelan, dia menubruk tubuh daddynya memeluk erat sembari menangis
" Ze yang salah, ze ceroboh ze minta maaf udah bikin daddy khawatir " ucap zerrin sembari menangis
Yadgar melepaskan pelukan itu lalu menghapus air mata putrinya.
" Jangan kayak gitu lagi, loncat dari punggung kalo kaki kamu keseleo gimana? Terus lari larian, naik escalator itu harus hati hati atau kaki kamu akan kejepit " peringat yadgar
" Sekarang kamu duduk diam disini, daddy mau rapat dulu, kalo mau sesuatu bilang sama bodyguard dia ada didepan "
" Ze mau runtuh boleh yah? Ze bosan kalo cuma duduk aja " pinta zerrin memohon
" Runtuh apaan? "
" Itu loh yang kek yutuber keliling ruangan gituh "
" Room tour zerrin bukan runtuh "
" Yaitulah zerrin kalo duduk aja pegel mau jalan jalan "
" Yaudah tapi hati hati, jangan ceroboh, jangan nakal. Nanti kamu dijaga 2 bodyguard kalo nolak kamu diem aja disini " ucap yadgar membuat zerrin mengangguk pasrah
Setelah kepergian yadgar, zerrin bangkit menaruh tas yang berisi cemilan itu dimeja. Dia menghampiri kursi kebesaran tempat daddy nya.
Zerrin duduk bersender sembari memutar mutar kemudian menaik turunkan kursi itu. Dia tertawa senang, rasanya seperti sedang menaiki ombak banyu di pasar malam.
Zerrin membawa kursi itu ketengah tengah agar lebih leluasa lagi, tak lupa dia membawa salahsatu makanan ringan chiki yang bentuknya seperti cincin. Hampir selama satu jam zerrin terus memainkan kursi itu sampai pada akhirnya beberapa roda itu terlepas membuat kursi tidak seimbang .
Kursi yang diduduki zerrin berputar cepat dan tanpa arah hingga akhirnya menghantam rak yang isinya terdapat beberapa buku.
Zerrin bangun dia memegang kepalanya yang sakit karena terhantuk rak buku. Zerrin melihat ruangan daddynya yang nampak kacau, chiki yang baru dia makan beberapa itu telah jatuh berserakan, buku buku yang tersusun rapi kini menumpuk dilantai dan kursi itu sudah tidak terbentuk lagi penyangganya patah, rodanya terlepas semua.
Tanpa mempedulikan ruangan yang sudah seperti kapal pecah, Zerrin beranjak pergi keluar berjalan gontai dengan tas kecil dipunggungnya, dia sudah bosan apalagi kepalanya pusing karena berputar putar ditambah kejedot lagi. Para bodyguard merasa heran ketika melihat jidat nona mudanya memar.
Zerrin kemudian memperhatikan orang orang yang sedang naik escalator ada yang diam saja tapi ada juga yang berjalan layaknya menaiki tangga biasa.
Dia berjalan mendekati escalator itu menginjakkan kaki nya ragu hingga pada akhirnya dia bisa berdiri diatas tangga maju itu. Zerrin mengikuti orang lain saat sudah sampai dia melompat dan akhirnya dia berhasil dengan selamat, zerrin pergi ke escalator yang disebelah kiri khusus untuk orang orang yang mau turun. Lagi lagi dia bersorak heboh membuatnya menjadi pusat perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Important Figuran (END)
Novela Juvenil[END] [LENGKAP] Support author dengan tidak mengcopy cerita!!! [ Follow dulu sebelum membaca ] Apakah kau percaya dengan adanya kehidupan kedua? Apakah kau percaya dengan adanya terlahir kembali? Anindita Manda Darmani. Seorang gadis remaja yang ti...
