Di dalam sebuah ruangan terlihat tiga orang berbeda gender dan usia sedang asik bercanda tawa.
Namun pertanyaan salahsatu dari mereka membuat suasana tiba tiba berubah hening dan sedikit mencekam.
" Mom, Dad kapan kita pulang? " tanya Zerrin kepada orangtuanya
" Mungkin sekitar satu bulan lagi " jawab yadgar membuat Zerrin terlonjak kaget
" Kenapa nanya itu ? Ze mau pulang? Udah bosen disini? " Tanya Manda beruntun mengusap usap kepala Zerrin yang bersandar pada bahunya
" Kalo Ze bosen kita cari tempat lain, gimana kalo kita liburannya keluar negeri aja? " usul Yadgar
" Zerrin suka disini, tapi Zerrin kan harus sekolah, daddy harus kerja mommy juga harus mantau butik. Kita gak mungkin leha leha disini terus kan? " jelas Zerrin
" Kalo gitu Ze home schoolling aja, begitu juga daddy dan mommy sama WFH " ujar Yadgar membuat Zerrin menghela nafas
" No dad. Bukan itu yang Ze maksud " ucap Zerrin sembari menggeleng gelengkan kepalanya pelan
" Sampai kapan kalian bakal jauhin Ze dari abang? " tanya Zerrin membuat Yadgar menegang dan Usapan Manda terhenti.
" Ze tahu kalian ajak kesini bukan karena family time kan?, mau bagaimanapun abang itu abangnya Zerrin dan kita tinggal di atap yang sama " ucap Zerrin
" Setidaknya tidak untuk saat ini Ze " ucap Yadgar dengan nada rendahnya
" Niat abang itu baik cuma caranya aja yang salah. Lagian Ze juga gak ambil hati karena ucapan abang gak sepenuhnya salah " ujar Zerrin serius sembari menatap dalam kedua orangtuanya
" Abang bener kalo selama ini sikap Ze itu terlalu merepotkan kalian, gara gara terlalu dimanja Ze jadi seenaknya. Ze minta maaf Ze akan berusaha bersikap dewasa dan mandiri. Ze gak akan terlalu bergantung sama siapapun " Jelas Zerrin sembari tersenyum tipis percayalah dia sedang mati matian menahan air matanya untuk tidak keluar
Manda langsung mendekap Zerrin erat, air mata keduanya tumpah seketika. Beda halnya dengan Yadgar yang mengepalkan tangannya erat dia tidak suka dengan ucapan Zerrin.
Dia juga marah pada dirinya sendiri yang tak becus mendidik putra sulungnya, padahal Yadgar selalu menasehati anak anaknya untuk saling menyayangi, menjaga, dan melindungi satu sama lain.
***
Keesokkan harinya, sesuai dengan kemauan Zerrin akhirnya Yadgar dan Manda setuju untuk kembali ke Jakarta.
Mobil mewah itu mulai memasuki pekarangan mansion, begitu turun para bodyguard berjajar menyambut kedatangan mereka begitu juga dengan bi Ana yang tengah berdiri didepan pintu mansion sembari menatap Zerrin haru. Bi ana sangat merindukan sobat jametnya.
" Selamat datang kembali tuan, nyonya, dan nona muda " sambut Bi Ana ramah yang dibalas anggukan oleh mereka terkecuali Zerrin yang melambaikan tangan antusias.
Zerrin membuka pintu kamarnya, aroma Cherry Blossom menyeruak memasuki indra penciumannya. Zerrin membaringkan tubuhnya diranjang, dia berguling guling melampiaskan rindu pada kasur yang selalu setia menemaninya. Kening Zerrin mengernyit bingung hidung mungilnya mengendus endus sekitar, kenapa aroma ranjangnya berubah menjadi maskulin?
Zerrin bangkit begitu melihat sebuah hoodie lelaki tersampir dimeja belajarnya.
" Waduhh lupa belum dicuci, gimana dong mana udah seminggu belum dibalikin " ucap Zerrin mulai cemas, bagaimana kalo si pemilik hoodie ini marah? Bukankah ini adalah hoodie kesayangan orang itu !!
Zerrin segera menuruni tangga, kakinya berjalan mengarah ke arah tempat pencucian baju.
" Wahh kok disini bisa ada jelly? Gumush banget bentuknya " ujar Zerrin sembari menatap kagum beberapa cairan berwarna yang dibungkus oleh plastik berbentuk love dan kepala boneka
KAMU SEDANG MEMBACA
Important Figuran (END)
Fiksi Remaja[END] [LENGKAP] Support author dengan tidak mengcopy cerita!!! [ Follow dulu sebelum membaca ] Apakah kau percaya dengan adanya kehidupan kedua? Apakah kau percaya dengan adanya terlahir kembali? Anindita Manda Darmani. Seorang gadis remaja yang ti...