55. Drama dibonceng

11.4K 1.3K 280
                                    

Setelah kepergian Erhan, Zerrin masih terduduk dengan menatap kosong sebuah box yang tadi lelaki itu berikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah kepergian Erhan, Zerrin masih terduduk dengan menatap kosong sebuah box yang tadi lelaki itu berikan.

Kenapa hatinya merasa sakit ketika mendengar cowok itu mengatakan bahwa ia baru saja jadian.

Lalu ucapan waktu itu apakah hanya sekedar bualan?

Lagipula jika dipikirkan lagi, memang benar tidak mungkin cowok itu menyukai perempuan aneh sepertinya.

" Lo hobi banget yah duduk sambil ngelamun disini? " tanya seseorang membuyarkan lamunan Zerrin

" Apa itu Zer? Minta dong gue belum makan nih dari pagi " pintanya memelas sembari bergaya mengelus perut

" Krabby patty manis, nih ambil aja " jawab Zerrin sembari menyodorkan box itu, ada rasa tak rela dalam hatinya namun ia segera menepis perasaan itu

Hakkan orang yang meminta makanan itu, dengan senang hati menerimanya, dalam satu suapan dia melahap habis satu macaron.

" Punya lo udah abis yah? " tanya Zerrin

" Abis apanya, beli aja kagak "

" Loh gue juga gak beli, itu dikasih. Emang bos lo gak ada ngasih? " tanya Zerrin heran

" Erhan maksudnya? Ya enggaklah masa si bos ngasih kue cuco kayak gini . Kalo pun dia mau ngasih makanan pasti nyuruh orang terus makanannya juga bukan yang cute lucu lucu kek gini " jelas Hakkan sembari menyuapkan macaron yang kesekian kalinya

Zerrin yang mendengar itu, sontak merebut kembali box yang hanya tersisa beberapa macaron lagi.

" Ehh kok diambil lagi, gue belum kenyang " pekik Hakkan

" Enak aja lo udah makan banyak. Makasih penjelasannya, Bye " ujar Zerrin sembari beranjak pergi. Sepanjang langkahnya senyum manis tercetak jelas di wajah cantik itu.

Setelah mendengar penuturan Hakkan, Dia boleh GR kan?

Zerrin menatap sekelilingnya heran, ada apa ini kenapa mereka berlarian seperti itu?  Apa yang mereka kejar?   Apa jangan jangan ada bahaya?

Zerrin segera berlari mengikuti para murid  itu, semakin berlari dia semakin heran ketika ia baru sadar bahwa mereka mengarah pada satu tujuan. Lebih tepatnya pada Kantin.

Zerrin menghentikan langkahnya, menetralkan nafas yang tak beraturan. Sejenak otak mungilnya berfikir ini memang jam istirahat namun tak biasanya para murid berlarian seperti ini selapar apapun mereka dan yang paling mengherankan kenapa semua orang pergi ke kantin pusat?

Zerrin segera berlari kencang begitu menyadari kemungkinan sedang ada acara makan gratis, namun begitu sampai ia disuguhkan dengan orang orang yang sedang berkerumun.

Zerrin mencoba memasuki kerumunan itu, kemampuan Rossi dalam tikung menikung dan menyalip ia terapkan disini.  

Namun semakin dekat ia malah mendengar sebuah keributan, bukan berebut antre makanan melainkan keributan pertengkaran yang sebenarnya.

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang