[END] [LENGKAP]
Support author dengan tidak mengcopy cerita!!!
[ Follow dulu sebelum membaca ]
Apakah kau percaya dengan adanya kehidupan kedua?
Apakah kau percaya dengan adanya terlahir kembali?
Anindita Manda Darmani. Seorang gadis remaja yang ti...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dinginnya angin malam tak membuat seorang gadis yang sedang duduk di sofa balkon kamar itu berpindah.
Memegang erat ponselnya, saat ini ia sedang dilanda kebingungan. Bingung memikirkan apakah keputusannya ini tepat? Tidak bisakah ia masih tetap berteman baik dengan Seffa meskipun disisi lain dia juga berteman dengan Erhan?
Sebenarnya bukan masalah bagi Zerrin jika harus menjauhi lelaki itu, namun mengingat kebaikan Erhan padanya membuat ia menjadi bimbang.
Meskipun menyebalkan namun lelaki itu selalu ada disaat Zerrin sedang mengalami kesulitan, Erhan adalah orang yang selalu berada di garda terdepan saat ia sedang membutuhkan bantuan.
Jika seandainya kedekatannya mulai merenggang, apakah perlakuannya akan tetap sama atau justru berubah layaknya dia memperlakukan oranglain?
" Kalo misalnya nanti Erhan buka hatinya buat Seffa, berarti perlakuan khusus itu nantinya pindah ke Seffa? Terus Zerrin yang jadi di cuekkin gitu? "
" It's oke Zerrin, Seffa jauh lebih pantes buat Erhan. Dia udah berjuang bertahun tahun tapi belum merdeka juga " gumam Zerrin sembari menghembuskan nafas pelan
Mengambil ponselnya ia sudah memutuskan untuk mengakhirinya malam ini.
Cucu Elsa
Itu vn terakhir dari gue, maaf kedepannya Zerrin gak bisa nyanyiin Erhan lagi
Panggilan masuk Cucu Elsa
" Kenapa? " tanya lelaki itu
" Emm.. ya karena Zerrin gak bisa "
" Biasanya juga lo bisa, kenapa sekarang enggak? " Desak Erhan
" Ya karena gak bisa aja, Bukan cuma itu mulai sekarang dan seterusnya kita harus nerapin aturan prokes yaitu jaga jarak minimal kalo ketemu gak nyapa. Pokoknya kalo ada apa apa cari Seffa jangan Zerrin " ucap Zerrin dalam satu tarikan nafas
" Oh sekarang gue paham, lo jauhin gue karena disuruh cewek itu kan? " Tanya Erhan dengan nada sinis
" Enggak, bukan. Ini pure kemauan Zerrin, gak ada sangkut pautnya sama oranglain. "
" Halah bohong, gue hafal betul tabiat temen lo itu. Bilang sama dia jangan karena lo temennya dia bisa ngatur lo seenaknya " ucap Erhan serius
" Ya gak papa, mereka temennya Zerrin jadi mereka juga berhak buat ngatur Zerrin. Lagian itu juga pasti yang terbaik buat semuanya " jelas Zerrin
" Jangan dengerin orang lain Ze, dengerin kata hati lo sendiri " ucap Erhan dengan suara parau, mungkin lelaki itu sudah mengantuk atau justru menahan tangis?
" Udahlah, kita masih temenan kok cuma gak bakal kayak biasanya aja "
" Enggak Ze gue gak mau, jangan kayak gini " ucap Erhan pelan nyaris berbisik membuat Zerrin memegang erat selimutnya. Kenapa dadanya tiba tiba merasa sesak?