69. END

20.1K 1K 93
                                    

Guys.. maaf banget loh HP author ke restart jadi up nya telat😔🙇‍♀️

Lihat yang komen sama vote nya juga sedikit jadi gak semangat:( giliran ada yg komen malah marah-marah

Padahal udah dibilangin kalo itu belum selesai, ah kalian mah😌

Bagi yg lupa, dimohon baca part sebelumnya aja:)

Bagi yg lupa, dimohon baca part sebelumnya aja:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu
Dua
Tiga

DOR

Begitu bunyi pelatuk ditarik, Seffa segera memalingkan wajah. Hingga terdengar suara terjatuh dia baru berani menoleh.

Melihat kejadian di depan matanya membuat Seffa membelalakkan mata, keadaan berbalik dalam sekejap.

Zerrin yang masih memejamkan mata, mulai merasa heran ketika tidak merasakan apapun. Dia bahkan masih bisa bernafas dengan normal.

"Woy bocil, you okay?" pekik seseorang membuat Zerrin mengernyit kebingungan dia memberanikan diri membuka matanya.

Zerrin sontak mundur begitu melihat Caria yang sudah ambruk tidak jauh darinya, bahkan pistol gadis itu entah menghilang kemana.

Mengangkat kepala dia melihat Asena yang sedang melambaikan tangan padanya dengan sebelah tangan yang sedang memegang balok kayu berukuran cukup besar. Satu meter disampingnya terlihat Vesile berjalan kearahnya dengan memutar-mutar pistol ditangannya.

Zerrin membeku seketika, apa yang terjadi? Peluru siapa yang tadi ia dengar? Jika diarahkan pada Caria, tetapi gadis itu tidak ada bagian yang terluka sepertinya hanya pingsan.

"Gue benci lo Zerrin, karena lo persahabatan kita hancur. Karena lo juga berhasil membangkitkan sisi liar kita" tekan Vesile saat sudah berada didepannya, Zerrin menatap gadis itu tak percaya sosok yang dihadapannya ini bukanlah Vesile yang ia kenal.

"Seandainya lo bilang dari awal tentang perasaan lo, semuanya gak akan kayak gini.Apa yang harus gue bilang nanti ke Abang lo kalo adiknya pulang tinggal nama" cibir Vesile pedas

"Tapi gue lebih benci lo Seffa, gue benci melihat cewek lemah hanya karena cinta, gue benci melihat cewek yang dibutakan cinta hingga dia nekat melakukan hal biadab" dingin Vesile

"Cukup gue yang hancur Fa, kalian jangan" lirih Vesile

"Ck. Drama" cibir Asena membuat Vesile mendengus

"Yang lo lakukan sekarang itu bukan atas dasar memperjuangkan cinta, karena cinta itu suci dia tidak akan melukai siapapun dia tidak akan egois. Cinta dan obsesi itu dua hal yang berbeda"

"Lo harus belajar ikhlas, gak semua hal yang lo inginkan bisa lo dapatkan. Karena obsesi itu lo bahkan sampai gak bisa membedakan mana teman mana lawan, parahnya lo malah ngikutin kata setan" dengusnya sembari menendang kepala Caria yang menelungkup diatas tanah sontak hal itu membuat Zerrin mundur.

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang