63. Terbongkar

13.4K 1.1K 94
                                        

"Zer

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zer.. Kata Caria tadi pagi lo berangkat bareng Erhan?" Ucap Seffa tiba-tiba membuat Zerrin yang sedang memakan cupcake tersedak

Uhuk.. Uhuk

"Minum Ze" ujar Vesile khawatir sembari menyodorkan jus miliknya

"Kaget ya kita tahu?" tanya Caria dengan senyum culasnya

"Ekhem.. Gue tadi kesiangan, kebetulan ada Erhan lewat jadi gue numpang sama dia. Lo tau kan kalo rumah kita cuma berjarak beberapa meter" Alibi Zerrin mencoba tidak gugup

"Yakin? Cuma sebatas numpang?"

"Jangan-jangan setiap hari lo bareng dia" tuduh Caria

"E-enggak" sanggah Zerrin cepat, dia merasa terintimidasi saat ini. Beberapa pasang mata itu menatapnya dengan berbagai macam tatapan.

Pantas saja tadi sesampainya di kelas gelagat Seffa terlihat berbeda, mereka mengajaknya membolos dan berakhir disini, di Rooftop sekolah.

Sekarang dia paham bahwa temannya itu sudah mengetahui hal yang selama ini ia sembunyikan. Zerrin tidak pernah menduga akan secepat ini, dia kan belum persiapan.

"Caria kok lo jadi cerewet?" tanya Asena heran, tidak biasanya gadis itu berbicara panjang lebar sampai ikut campur urusan oranglain.

"Gimana gue gak cerewet ketika melihat salahsatu dari kita main di belakang"

"Dibonceng bahkan jalan-jalan bareng, sama orang yang udah jelas selama ini Seffa perjuangkan"

"Gue gak yakin kalo apa yang gue lihat tadi itu kebetulan" cecar Caria membuat suasana bertambah tegang

"Stop Caria!! Lo terlalu banyak bicara!!" cela Vesile, dari raut wajahnya terlihat jelas dia sedang menahan kesal

"Lo gak liat apa? Udah jelas temen lo itu nusuk dari belakang!!" cetusnya dengan nada sedikit meninggi

"Sejak kapan lo berdua deket? Sejauh mana hubungan lo sama Erhan!!" gertaknya sembari menatap tajam Zerrin

"Gue tahu dia salah tapi jangan menyudutkan juga!! Kasih dia kesempatan buat jelasin, kita bisa bicarain ini baik-baik!!"bentak Vesile membuat Caria bungkam seketika

Keheningan seketika menyergap, hanya hembusan angin yang terdengar. Suasana rooftop  terasa panas padahal siang ini sang surya bersembunyi di balik awan.

"Udah ributnya?"

" Keluar lo semua, gue mau bicara sama Zerrin " tegas Seffa setelah daritadi hanya diam menyaksikan

"Fa.. Jangan terlalu keras" peringat Vesile

"Gue tau apa yang harus gue lakuin" imbuhnya

Vesile menatap sendu Zerrin, mengusap bahu gadis itu sebelum akhirnya mereka bertiga beranjak pergi.

"Kenapa?"

"Dari sekian banyaknya cowok, kenapa harus Erhan Ze?" tanya Seffa, matanya menatap sendu Zerrin yang tengah menunduk.

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang