62. Bermain

12.6K 1K 59
                                        

Dua orang sejoli memarkirkan mobilnya di pekarangan mansion, kemudian mereka turun dengan tangan yang saling bertaut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dua orang sejoli memarkirkan mobilnya di pekarangan mansion, kemudian mereka turun dengan tangan yang saling bertaut.

"Assalamu'alaikum" ucapnya kompak sembari melangkah masuk

"Wa'alaikumussalam, gak usah salim Mommy lagi meni pedi" jawab seorang wanita yang sedang duduk di ruang tamu sembari sibuk menghias kukunya

"Ish Mommy bukan itu.."

" Ohh kamu pasti mau makan kue kan? Minta aja sama bi Ana tapi makan nya jangan kebanyakan" jawan Mara tanpa melihat Zerrin

"Maksud Ze coba"

"Apa? Kamu mau YA ALLAH ANAK SIAPA INI GANTENG BEGETE" Ujar heboh Mara ketika melihat seorang lelaki tampan yang berdiri di samping anaknya

"Halo tante, saya Erhan. Anunya Zerrin" ujar Erhan memperkenalkan diri sembari menggaruk tengkuknya dia bingung apa harus menyebutkan statusnya atau tidak?

"Anu apa?" tanya Mara sembari tertawa

"Ehh Erhan??? jadi kamu anaknya Aiyla?? bagus juga bibitnya, premium" ujar Mara dengan memelankan suaranya di akhir kalimat

"Iya tan" jawab Erhan seadanya

"Zerrin mau ganti baju dulu" ujar Zerrin kemudian beranjak pergi meninggalkan Erhan yang sedang berbincang dengan ibunya.

Beberapa menit berlalu..

Zerrin telah selesai berganti baju, dia agak terburu-buru karena takut membuat Erhan menunggu. Namun begitu keluar dari Walk in Closet dia dikejutkan dengan kehadiran seorang lelaki yang sedang duduk dipinggir kasurnya sembari memegang sebuah lukisan.

"Wehh.. Lo kok bisa disini?" tanya Zerrin setengah berteriak

"Emang kenapa? Lagian nyokap lo aja udah izinin gue" jawan Erhan santai

"Dia siapa?" tanyanya sembari menunjuk pada sebuah lukisan seorang gadis yang tengah memetik daun teh

"D-dia itu cewek yang gue bilang waktu itu" jawab Zerrin tergagap

"Anin?" tanyanya dengan alis yang terangkat sebelah

"Iya" jawabnya membuat Erhan menganggukan kepala

"Cantikan gue atau dia?" Erhan menatap Zerrin dan gadis dalam lukisan itu secara bergantian seolah tengah menilai

"Sekalipun disuruh milih sambil kayang gak bakal nyesel, dua-duanya sama cantik" jawab Erhan sembari mendekatkan wajahnya membuat Zerrin refleks memundurkan kepala

"Syahdu sekali tutur buaya satu ini" sarkas Zerrin sembari menaruh baju kotornya pada ranjang

"Ayo turun, kita makan siang dulu" ajak Zerrin namun tak ada jawaban

"Ehhh malah senyum-senyum, stres mas nya?" ujar Zerrin dengan nada penuh kekesalan, tangannya bergerak merebut lukisan yang sedang ditatap lamat oleh Erhan

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang