43. Hukuman

18.4K 1.6K 148
                                        

Duduk sembari melihat pemandangan hamparan kebun teh, adalah kebiasaan Zerrin selama disini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duduk sembari melihat pemandangan hamparan kebun teh, adalah kebiasaan Zerrin selama disini.

Dengan iming iming Family Time, kedua orangtuanya membawa Zerrin pergi jauh dari mansion. Tepatnya mereka pergi ke Puncak Bogor.

Genap sudah satu minggu Zerrin tinggal disini, selama itu pula ia tidak sekolah dan tidak bertemu dengan Adskhan.

Zerrin tidak paham kenapa mereka pergi tanpa abangnya? Zerrin kira Adskhan akan menyusul namun ternyata lelaki itu tak kunjung datang.

Terakhir kali Zerrin melihat lelaki itu ketika di mall, tunggu. Jangan bilang ini ada kaitannya dengan kejadian waktu itu?

Apa yang kedua orangtuanya lakukan pada Adskhan? Sampai Zerrin tidak diperkenankan mengetahui perihal keadaan lelaki itu.

Lamunannya buyar ketika ponselnya berdering.

" Kak Zerrinnnn " pekik orang diseberang sana membuat Zerrin terkejut

" Ayo kita main lagi, mumpung libur " lanjut orang itu

" Kak Ze lagi gak dirumah dek, kapan kapan lagi yah mainnya " tolak Zerrin halus

" Ooo gitu, emang kak Ze lagi dimana? " tanya Rezan, orang yang menelponnya

" Kak Ze lagi rep.. rep..reporter "

" Eh bukan itu apa yah namanya, refngising iya refngising " ujar Zerrin membenarkan ucapannya, namun hal itu malah mengundang tawa seorang lelaki diseberang sana

" berisik, tadi aja udah kayak orang bosen idup sekarang malah ketawa gak jelas " cibir Rezan pada Erhan yang berada disampingnya

" Ekhem.. lanjutin ngobrolnya " ucap Erhan sembari berdehem pelan

" Kenapa dek? " Tanya Zerrin pasalnya dia juga mendengar cibiran Rezan entah pada siapa

" Gpp kak, Kak Ze lagi apa? "

" Kakak lagi liatin hamparan kebun teh " jawab Zerrin dengan pandangan lurus kedepan

" Oo gitu, kak Zerrin udah sarapan? "

" Belum dek, kak Zerrin gak terbiasa makan pagi buta gini " ujar Zerrin sembari terkekeh pelan, jam setengah 6 pagi udah nanyain sarapan?

" Yang bener dong nanyanya, malu maluin aja " terdengar lagi sebuah bisikan diseberang sana

" Hehe iya kak, kakak kapan pulang? " Rezan melanjutkan percakapannya dengan Zerrin tanpa menghiraukan Erhan yang
terus mengganggunya.

Mungkin lelaki itu kesal karena tidak diberi kesempatan untuk berbicara pada Zerrin.

" Belum tau dek, kakak ngikut mommy sama daddy aja "

" Kak Zerrin seneng gak disana? "

" Seneng banget dek, disini udaranya sejuk adem lingkungannya masih asri " jelas Zerrin sembari menutup mata menikmati hembusan angin sepoi sepoi yang menerpa wajah cantiknya

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang