8. Protagonis Wanita?

37K 3.2K 27
                                    

Jangan lupa vote dan komen

Terima Kasih 🌚
____________________________________

Bel telah berdentang sebagai tanda bahwa sekolah hari ini telah berakhir. Seffa dkk berjalan beriringan, sepanjang koridor orang orang memberikan mereka jalan sembari menunduk.

Mata angkuh seffa melihat mainannya berjalan mengarah ke toilet sendirian, dia menyeringai hari ini belum bermain dengan gadis itu.

Seffa dkk berbelok ke arah toilet, hanya zerrin yang diam ditempat. Lima menit kemudian dia baru mengerti mungkin mereka mau buang air kecil berjamaah.

Zerrin memutuskan untuk pergi ke parkiran lebih dulu, namun ketika akan melangkah dia mendengar suara isak tangis. Karena kepo zerrin memutuskan untuk berbelok ke toilet melihat apa yang terjadi disana.

Begitu masuk dia disuguhkan dengan pemandangan yang membuat bola mata nya hampir rol depan, mereka benar benar tokoh antagonis.

Terlihat seorang gadis meringkuk dilantai tengah dibully oleh 4 orang yang beberapa saat yang lalu menjadi teman zerrin.

Baju gadis itu basah dan bau comberan, pipinya penuh memar, rambutnya acak acakan bak singa yang belum dijinakkan.

Apakah gadis itu sang protagonis? Zerrin sebenarnya tidak tega melihat keadaan gadis itu yang begitu memperhatinkan. Dia ingin menolong namun tidak mungkin karena posisinya saat ini sebagai sahabat antagonis.

" Hueekkk.. Bau bangett ihh kalian gak jijik apa " sahut zerrin mengalihkan perhatian mereka

" Kita udah biasa menghirup bau dosa si cupu " sahut asena dengan tangan bersedekap dada

" Udahlah lepasin aja guys, udah mengkhawatirkan gitu keadaannya " ucap zerrin

" Gak bisa Ze hari ini kita udah terlalu bebasin dia dan hasilnya dia semakin ngelunjak " ucap seffa tajam sembari menarik kuat rambut gadis itu sebut saja Alara, sang protagonis.

Alara menatap zerrin penuh permohonan, zerrin segera memalingkan wajahnya menghindari tatapan memelas itu.

" Masih ada hari esok guys, mending kita pulang sebelum gerbangnya dikunci udah sore loh ini " ujar zerrin

" Bener juga yah, kuy lah kita pulang " sahut asena semangat, dengan terpaksa seffa melepaskan jambakan itu tapi sebelum pergi dia menjedotkan dahi alara ke tembok.

Zerrin melirik alara yang menatapnya dengan sorot berterima kasih tanpa mengucap sepatah kata dia meninggalkan gadis itu.

" Ze mau pulang bareng kita? " tanya seffa

" Enggak, soalnya mau dijemput abang "

" Yaudah kita tungguin deh sampe abang lo dateng, soalnya gue udah menghirup aroma cogan radius 5 meter darisini " sahut vesile

" haha gak usah, kalian pulang aja gih udah sore bentar lagi abang dateng kok "

" Tapi ze "

" Gak ada tapi tapian udah sono sono " usir zerrin sembari mendorong teman temannya masuk kedalam mobil

" Iya iya kita pulang gak usah dorong dorong kali, lo hati hati disini kalo ada apa apa chat kita " ucap asena, zerrin mengacungkan kedua jempolnya sebagai jawaban.

Di sisi lain lima orang pemuda tengah menunggu seorang gadis yang katanya pergi ke toilet, namun sudah setengah jam berlalu gadis itu tak kunjung kembali.

" Si alara kemana sih, kok gak muncul muncul " sahut hakkan memecah keheningan

" Iya bener, udah lumutan gue nungguin dia " ujar zeky

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang