17. FlashBack

31.6K 2.4K 24
                                        

Yeay double up

Bilang apa? :(
.

Jangan lupa Vote dan komen
____________________________________

Flashback on

" Lo yakin mau turun disini? " tanya erhan

" Iya erhan ada yang harus aku beli di minimarket. Lagipula rumah ku udah deket kok " jawab alara

" Yaudah hati hati, kalo ada apa apa telpon gue " ucap erhan kemudian pergi meninggalkan alara sendiri didepan mini market

Alara berjalan masuk kedalam minimarket membeli yang ia butuhkan kemudian bergegas membayarnya.

Dia memutuskan untuk berjalan kaki saja lantaran rumahnya tak jauh dari sini, ketika berjalan alara merasa ada orang yang mengikutinya, dia menengok ke kanan dan ke kiri namun tidak ada siapa siapa.

Derap langkah kaki itu membuat alara semakin yakin jika ada orang yang mengikutinya, dia bergegas masuk kedalam sebuah gang berencana untuk lewat jalan pintas saja. Namun didepannya kini terlihat tiga orang cewek yang menghadang jalannya, alara panik dia berbalik dan ternyata dibelakangnya juga ada dua orang yang sedari tadi mengikutinya.

" S-seffa kalian disini? " tanya alara gugup, ternyata orang yang mencegatnya adalah seffa dkk

Seffa melangkah pelan mendekati alara membuat gadis itu beringsut mundur.

" Gimana seneng jalan jalan ke mall bareng erhan? " Tanya seffa, Ketika dia dan sahabatnya pergi ke mall dia sempat berpapasan dengan Alara dan Erhan yang sedang bersenang senang.

Mereka mengikuti dua orang itu, hingga semesta berpihak pada mereka. Alara diturunkan dijalan, membuat mereka memiliki kesempatan untuk memberinya pelajaran.

" Wow lo dibeliin apa nih " tanya seffa

Seffa merebut shopping bag itu, dia mengeluarkan isi kantong itu kemudian melemparkannya jauh keatas, baju baju itu berhamburan mengenai wajah alara. Shopping bag lainnya ia lemparkan kepada teman temannya.

Asena dan vesile mengambil kantong yang berisi kecantikan, mereka menginjak dan membanting kasar hingga make up dan skincare itu hancur berserakan di jalanan.

Caria mengambil sebuah lipstik kemudian mencoret coret baju dan wajah alara, gadis itu tak memberontak karena di pegang seffa.

Sedangkan zerrin gadis itu mengambil shopping bag yang berisi peralatan sekolah. Dia sibuk memindahkan peralatan sekolah itu ke shopping bag miliknya. Daripada dibuang atau dirusak kan sayang ' pikir zerrin'.

" Alara Alara.. Peringatan gue belum cukup yah buat lo paham " ujar seffa dia berjalan memutari alara yang sedang menunduk gemetar namun tangannya diam diam merogoh ponsel disakunya.

Prang

Ponsel itu hancur dalam sekejap, caria segera membanting ponsel itu ketika tahu alara akan menghubungi seseorang.

" Kok nunduk sih, mana wajah songong yang lo tunjukin saat bareng geng guiomar " lanjut seffa dia mencengkeram keras dagu gadis itu hingga kuku tajamnya melukai pipi mulus alara.

" Ututu jangan nangis, geng guiomar gak ada disini. gak bakalan ada yang iba dengan air mata buaya lo " ucap seffa kemudian melepaskan cengkeramannya dengan kasar.

" Guys pegangin " ujar seffa, asena dan vesile segera memegang kedua tangan alara

Seffa mengambil sebuah cutter tajam disakunya, mengelus pelan cutter itu dihadapan wajah alara.

Alara berontak dia menangis memohon untuk dilepaskan, namun mereka sama sekali tak mendengarkan gadis itu.

" Seffa jangan.. Seffa aku minta maaf " ucap alara sembari menangis

" Aku janji bakal jauhin geng guiomar lagi, aku mohon lepasin aku " ucap alara memohon

" Gue bakal lepasin lo setelah gue selesai ngasih hukumannya " ucap seffa

" Kasih aku kesempatan seffa aku janji "

" Kesempatan udah abis, ada nya dana umum " ujar zerrin sembari menutup mata dia tau betul apa yang akan dilakukan seffa

Plak

" Berisik " ujar caria dingin sembari membersihkan tangannya karena sudah menyentuh pipi kotor alara

" Lo diem dulu deh, biar cepet kelar " sahut vesile kemudian membekap mulut alara dengan sebuah baju yang tadi dilempar seffa.

Seffa menyeringai cutter itu ia kecup pelan kemudian sayatan demi sayatan dia ukir dengan pola abstrak pada tangan kiri alara sehingga menghasilkan sebuah mahakarya.

" Arghhh... Sakitt " jerit gadis itu tertahan

Vesile dan asena bergidik ngeri melihat seffa yang begitu asik tanpa terganggu dengan jeritan alara.

Caria dan zerril menunggu didepan gang memastikan tidak ada orang yang menuju kearah sini.

" Seffa stopp gue mohon "

" Udah selesai, gimana lo suka gak sama lukisan gue? " tanya seffa dia memandang kagum hasil ukirannya yang dipenuhi darah

" Woy cepet, kita gak bisa nyegah orang lebih lama lagi " teriak zerrin diujung gang sana

" Gak usah nangis, sayatannya masih jauh sama urat nadi "

" Gue harap setelah ini lo tau batasan alara "

" Hari ini cuma goresan ditangan. Lain kali gue gak bisa mastiin bisa nahan diri, untuk gak menyayat tepat di urat nadi lo"

" Seffa gak pernah main main sama ucapannya "

" Paham cantik? " ujar seffa, sebelum pergi dia menepuk pelan pipi alara.

Flashback off
____________________________________

~ TBC ~

Jangan lupa vote dan komen

Terima kasih ♥♥

4 September 2022

Important Figuran (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang