💕💕💕💕
Amran ikut bahagia dengan kelahiran keponakannya, sekarang pria itu resmi menjadi paman. Temannya telah menjadi seorang ayah sementara dirinya masih dalam proses pencarian.
"Anak pertama bro. Om nih!" Uwais menepuk dadanya lalu menepuk bahu Amran. "Udah jadi paman aja, tantenya belum di ACC."
Tidak apa-apa, pencarian akan terus berlanjut sampai ada hati yang siap untuknya.
Aqiqahan Bima Nelandra putra pertama Aisha dan Nolan dilaksanakan di rumah orang tua Aisha karena setelah keluar rumah sakit ke sana lah ia dibawa pulang. Hanya mengundang kerabat dekat dan tetangga karena hanya syukuran sederhana.
"Mau digendong? Mana tahu nular." Nolan tersenyum pada kedua temannya.
"Jangan dong, ntar duluan ada anaknya dari emaknya."
Ketiganya lalu tertawa, Nolan yang paling bersemangat menggoda kedua temannya.
"Tidak dibenarkan kalau disengaja."
"Nggak jelas ini, kelamaan di ACC malah ambrul."
"Amit-amit!" Amran mengetuk paha dan keningnya karena tidak ada meja diekat mereka.
Melihat betapa serius temannya itu Nolan dan Uwais tertawa lagi.
"Mentang-mentang lah yang dijodohin jalannya mudah sekate-kate Lo ama gua."
"Makanya mending dijodohin, dua keluarga udah saling kenal tinggal kitanya aja."
Amran segera menggeleng. "Gue mau nikah karena pilihan sendiri daripada nanti nikah sama yang dipilihin orang tua pas berantemnya malah nyalahin mereka."
Uwais menimpali. "Kan kenalan dulu bro, nggak langsung capcus."
Nolan juga setuju dengan pemikiran Uwais, apa salahnya dicoba dulu.
"Gue nunggu di ACC, sambil nyari juga."
Nggak ada restu dari nyokap doi alhasil Amran harus lebih giat lagi.
"Sekarepmu! Bentar lagi gue sah, mau ngadon juga moga aja hasilnya secakep Bima."
Amran geli mendengarnya, bukan apa soalnya ada Nolan, walaupun teman tetap sekarang pria itu telah menjadi iparnya. Disamperin kakaknya sedikit membantu, wanita itu berjalan dengan sangat hati-hati tentu saja menarik perhatian Amran dan Uwais.
"Kenapa sayang?"
"Mau ambil Bima, bu Hajjah mau pulang."
Nolan pamit pada kedua temannya lalu bersama istri meninggalkan mereka.
"Jalannya harus gitu?"
Amran mengendikkan bahu. "Biar lebih sopan mungkin."
"Iya juga. Kan banyak ustadzah itu."
Kini Amran mengangguk. Luar biasa memang sejak menikah dengan Nolan, kakaknya lebih bersahaja dan lembut lihat saja cara wanita itu berjalan.
"Didikan yang bagus, ntar Lo gitu juga ngajarin bini. Kan adem tu dilihat."
"Iya, gue harus belajar banyak dari Nolan."
Amran juga merasa begitu, sejak belajar banyak dari kakak iparnya perlahan jodohnya mulai kelihatan walaupun belum di ACC.
******
Mereka tidak dewasa dengan sendirinya tapi melewati proses seperti orang tua lain, walaupun tidak pernah terjadi masalah serius bukan berarti tidak pernah salah paham tapi cara keduanya mencari solusi patut diacungi jempol.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hasrat Yang Tertunda
Romance(cerita lengkap di PDF. Harga 70k) "Kita tidak bisa melanjutkan hubungan ini." Empat tahun pacaran akhirnya mereka harus putus dengan alasan yang terpaksa diterima Aisha. Yang lebih sadis adalah pria itu memutuskannya tepat satu hari sebelum hari ul...