"Hei!" Wonyoung bisa melihat senyuman pada wajah bunda Yujin, ketika mereka berdua sudah di depan rumah. Walaupun hanya secuil, tetapi Wonyoung bisa merasakan ada yang berbeda dari senyuman bunda pacarnya itu. Dan ia bisa lega karenanya."Bundaa!" Wonyoung tersenyum ramah, memeluk bunda Yujin.
"Ayo masuk, lagi ada ayahnya Yujin makan di meja makan."
"Iya, bunda." Yujin berjalan lebih dahulu, disusul dengan Wonyoung di belakangnya. Mereka bertiga sampai di meja makan, dengan Wonyoung yang langsung menyalami ayah Yujin. Nickhun, melihat Wonyoung lagi setelah sekian lama. Entah mengapa, mengatahui bahwa gadis secantik ini adalah pacar anaknya membuatnya tersenyum. Yujin, anaknya itu sungguh beruntung.
Oh, ayo lah. Mereka semua tau Wonyoung itu paket lengkap. Cantik, baik, ramah, pintar, berprestasi, dan sudah mengenal lama Yujin. Itu salah satu poin plus-nya.
"Jin, Jin. Beruntung kamu." Nickhun sedikit menepuk bahu anaknya, ketika Yujin menarik kursi, dan duduk di samping Nickhun. Yujin terkekeh, karena mengetahui maksud ayahnya itu.
"Jadi..." Bunda Yujin memulai topik pembicaraan, ketika mereka berempat sudah duduk rapih di meja makan. Hanya ayah yang sudah selesai makan.
"Akhirnya, pacaran juga." Sela Nickhun. Wonyoung sedikit terbatuk mendengarnya. Yujin dengan cepat memberi gadis itu minum.
"Haha, santai aja, Nyong. Ini bukan acara interogasi kayak di film-film, kok." Nickhun tertawa kecil. Wonyoung tersenyum, sembari mengangguk kecil.
"Bunda cuma mau nanya ke kamu, Nyong. Satu hal. Kok bisa mau sih, sama Yujin? Dia ngejar-ngejar kamu, ya?"
Yujin menyeringai mendengarnya. "Waduh, itu salah besar sih. Orang dia yang nak---" Yujin tak menyelesaikan kalimatnya, ketika merasakan kaki Wonyoung yang menginjak jempolnya. Mungkin gadis itu merasa malu jika rahasianya bocor.
"Iya, aku yang naksir duluan." Yujin tersenyum, menatap ayah dan bundanya.
"Abisnya, masa sahabat secantik ini dianggurin? Emang tahan, sahabatan terus?" Yujin terdengar seperti meledek, lalu terkekeh kecil. Nickhun di sebelahnya langsung menoyor kecil anaknya.
"Idih, kamu gak usah sok gombal."
"Emang nih, Yujin gak jelas banget." Timpal Wonyoung.
"Halah, bilang aja salting!"
"Berisik deh, Yujin." Balas bundanya.
"Orang bener kok, iya gak sayang?"
"Bocah manggil udah sayang-sayang aja!"
Percakapan mereka berlanjut, sebagian besar membahas bagaimana Yujin dan Wonyoung bisa berpacaran. Karena jujur, semua orang di sekitar mereka juga pasti akan terkejut. Dilihat dari cara Yujin yang memperlakukan Wonyoung dengan lembut, menyayanginya seperti adik sendiri. Lalu tiba-tiba saja berpacaran.
Namun, Wonyoung bersyukur orang itu Yujin. Ahn Yujin, kakak kelas, sekaligus sahabatnya itu. Wonyoung bersyukur, ia tak terlibat friendzone, atau cinta sepihak lagi. Ia bersyukur, bertemu Yujin di hidupnya. Bertemu bocah kelas 6 sd yang memberinya susu hazelnut di minimarket.
Perjalanannya mungkin tak lama, juga sedikit menyakitkan. Tapi setidaknya, sekarang Yujin bersamanya. Dan Wonyoung mencintainya.
KAMU SEDANG MEMBACA
you belong with me ; annyeongz
RomanceBagi Wonyoung, Ahn Yujin adalah segalanya. Kakak kelas, sekaligus sahabatnya itu mempunyai tempat tersendiri di hatinya. Dari mereka SD, sampai sekarang SMA, Yujin tak pernah lepas dari bayangnya. Begitu pula dengan Yujin. Baginya, Wonyoung adalah a...