16. Crazier

523 71 1
                                    


"Wony."

"Apa?" Tanya Wonyoung balik, mendengar Yujin yang memanggilnya. Gadis itu masih berkutat dengan soal kimia yang dikerjakannya. Bayangkan saja, guru mereka yang kerajinan itu memberikan 50 soal kimia dengan tenggat waktu kamis besok. Sudah gila memang, untung Wonyoung pintar.

"Gue gak jadi pergi lagi sama Minju besok." Ucap Yujin, terdengar sedikit lesu. Wonyoung menoleh sekilas, menatap Yujin yang masih melihat ponselnya.

"Lah, kenapa?"

"Mamanya ngajak pergi ke rumah saudaranya, kan gue gak enak kalo ngambil anaknya gitu aja." Wonyoung terkekeh kecil mendengarnya.

"Alesan apaan tuh? Lagian kan kalian duluan yang janjian sebelum mamanya ngajak." Respon Wonyoung, masih mengerjakan soalnya.

"Dia lupa, mamanya udah ngajak dari kemaren, Won."

"Oh...gitu." Balas Wonyoung singkat.

"Masalahnya gue udah keburu pesen tiketnya lagi." Yujin mendesah kecil, agak menyesal sudah memesan dua tiket sepuluh menit sebelum Minju membatalkan janji mereka.

"Ya udah sih, ajak aja temen-temen lo kak."

"Ogah ah, filmnya romantis gitu, yang ada bukannya gue enjoy, malah diledek-ledekin gitu sama mereka." Ucap Yujin, menggeleng kepalanya cepat.

"Oh!" Tiba-tiba Yujin berteriak, membuat Wonyoung sedikit kaget.

"Anjir, kaget ah kak!" Wonyoung mengelus pelan dadanya.

"Lo free gak besok? Nonton yuk Won, bareng gue." Nah kan, makin kaget aja Wonyoung jadinya. Aslinya seneng sih.

"Ya...boleh sih. Filmnya jam berapa emang?" Tanya Wonyoung, masih stay cool.

"Jam 7, selesai jam 8 lewat paling. Bisa gak Won?" Tanya Yujin, terlihat berharap. Masa sih nonton sendirian, tragis amat.

"Bisa-bisa. Pulangnya lo anter gue balik ya, kak?"

"Pasti lah Wony, masa gue yang ngajak gue tinggalin?" Wonyoung seketika tersenyum mendengarnya.

"Oke, deal."

"Lo kapan mau tidur, ini udah jam 11 lewat loh?" Tanya Yujin, mengecek ke arah jam dinding di kamarnya. Kasihan juga, gara-gara guru kimia menyebalkan itu Wonyoung masih berjuang dengan tugasnya.

"Oh, lo mau tidur kak? Kalo gitu gue ngerjainnya diluar aja ya." Wonyoung bersiap untuk berdiri, sebelum dicegah Yujin dengan cepat.

"Eh, nggak usah! Kerjain aja dulu, gue belom mau tidur kok. Cuma nanya aja, Wonyoung." Wonyoung cuma ngangguk-ngangguk lagi, sebelum akhirnya duduk lagi di meja belajar Yujin.

"Ada yang mau gue bantu gak?" Tanya Yujin, sesaat kemudian. Adik kelasnya itu hanya merespon dengan tawa kecil. "Yakin bisa? Nanti bilangnya gak inget-gak inget lagi."

"Dih, sembarangan! Gitu-gitu gue kan kakak kelas lo, dek." Yujin membalas, merasa tak terima diremehkan. Ya, walaupun 90%-nya benar, tapi adalah sedikit-sedikit yang Yujin paham.

"Nggak usah kak, udah. Lo temenin gue aja."

"Oke..."














"Kak Yujin?" 20 menit setelahnya, Wonyoung tak lagi mendengar ocehan-ocehan Yujin. Padahal menit-menit sebelumnya, Yujin pasti bertanya setidaknya satu hal kepada Wonyoung. Atau pun sekedar mengajak berbicara.

"Hm?" Wonyoung masih bisa mendengar respon singkat Yujin di belakangnya. Gadis itu menoleh ke belakang, melihat Yujin yang masih asik bermain game di ponselnya, dalam sunyi.

you belong with me ; annyeongzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang